Salah satu nilai yang dapat dijadikan landasan pengembangan karakter anak adalah nilai-nilai kebaikan suatu daerah yang mengakar kuat sebagai sistem budaya, yang kemudian disebut sebagai kearifan lokal. Kearifan lokal tepung tawar merupakan tawaran yang menarik untuk pengembangan pendidikan karakter, karena pada dasarnya pengembangan karakter harus diikuti dengan integrasi identitas nasional pada anak, identitas nasional atau nasionalisme pasti akan terkait erat dengan jaringan budaya nasional. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan temuan bahwa Tradisi Tepung Segar memiliki Nilai Karakter Berdasarkan Kearifan Lokal Komunitas Melayu Sambas. Tradisi kelahiran tepung tawar : 1) nilai-nilai agama, syukur dapat dikontekstualisasikan menjadi karakter agama, 2) nilai kesatuan dengan alam dapat dikontekstualisasikan menjadi karakter tanggung jawab dan disiplin, dan 3) nilai-nilai sosial, cinta dan kasih sayang, juga karena keselamatan dan kehidupan yang baik dapat dikontekstualisasikan menjadi karakter kasih sayang, perhatian, dan kerja sama. Kearifan lokal menjadi tawaran yang menarik bagi pengembangan pendidikan karakter, karena pada dasarnya pengembangan karakter harus diikuti dengan integrasi identitas nasional dalam warganegara.
Partisipasi politik masyarakat erat dengan demokrasi suatu negara. Dalam demokrasi negara, kedaulatan berada di tangan rakyat, yang pelaksanaannya melalui kegiatan bersama untuk menentukan tujuan-tujuan, serta masa depan dan untuk menentukan orang-orang yang akan memegang pimpinan. Partisipasi politik suatu kegiatan masyarakat dalam memilih pemimpin baik secara langsung atau tidak langsung dan ikut aktif dalam kehidupan politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan bentuk deskriptif, subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda. Teknik dalam penelitian data ini observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat menyatakan bahwa wujud Partisipasi politik masyarakat dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai penilaian stabilitas sistem politik kepuasan dan ketidakpuasan warga kepala negara yang rendahnya partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan umum kepala daerah masyarakat yang aktif menggunakan hak suara nya dalam melaksanakan pemilihan umum umum daerah dan ikut serta dalam kegiatan politik. Faktor mempengaruhi politik masyarakat dalam pemilihan umum kepala daerah adalah faktor kesadaran dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang tentang pengetahuan masyarakat tentang politik. Upaya Partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan umum kepala daerah dalam melakukan kegiatan sosialisasi,
This study is intended to identify the characters values that grow and develop in Sambas Malay subculture through local wisdom Saprahan tradition and the process of functioning the character values through Saprahan tradition as civic culture of Malay Sambas society. This study is based on the tradition phenomenon which is merely a habit activity without extracting its value and the process of functioning values into life characters. The phenomenon of social life has shown quite critical degradation even has disturbed the social-cultural order that makes the daily behavior of society deviate from the character of the nation in the Pancasila philosophy. The importance of strengthening the character's value has great contribution in managing relationships between society members to create a harmonious relationship among them. Thus, a harmonious relationship in this research is one of the final objectives of the character realization originated from the values of local wisdom. This research applied a qualitative approach with ethnography method on Sambas Malay society which covers society figures, religious figures, youth leaders, Malay traditional leaders and Sambas district government apparatus. In this study, data and information collection is done through participatory observation, open and in-depth interview, and documentation studies. Data analysis techniques include three activities that occur simultaneously: data reduction, data presentation, conclusion/verification. Research findings show that Sambas Malay society have a high concern with the activities of Saprahan tradition. The continuity of performing tradition acculturated in social life has true values of character building. The character values include the values oriented towards religious value, social value, economic value, knowledge value, art value, language value and technology value. Finally, these values are empowered in society life through various social activities and even regarded to be behavior standards. Moreover, applying the local wisdom of Saprahan tradition in Sambas Malay society can represent the formation of civic culture in society, which is expected to realize good and smart citizen in accordance with the values of Pancasila.
Perbedaan dalam suatu masyarakat baik etnis, budaya,agama dan bahasa adalah suatu realita yang harus disikapi secara arif dan bijaksana. Penyikapan ini tentunya bermuara pada terciptanya tatanan masyarakat yang harmonis, rukun dan damai serta jauh dari konflik. Tujuan penelitian ini. Menggali dan mengkaji bentuk implikasi pemahaman wawasan multikultural dalam penanggulangan konflik antar etnis pada masyarakat mempawah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di kabupaten mempawah kecamatan Toho. Pendekatan tersebut dianggap tepat untuk kajian penelitian ini, karena fokus penelitian ini adalah kasus yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dikecamatan Toho yang disusun dan dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis, dan analisis data yang berkenaan dengan fenomena itu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil temuan bahwa pengembangan wawasan multikultural dalam masyarakat Mempawah yang melibatkan seluruh komponen yang ada mulai dari masyarakat itu sendiri, tokoh masyarakat dan agama, sekolah serta pihak pemerintah dirasakan pentingnya dalam konteks masyarakat mempawah untuk mencegah terjadinya konflik. Untuk itu perlu dilakukan tiga bentuk penguatan yaitu berorientasi pada pembauran atau interaksi sosial yang ditandai dengan upaya menciptakan komunikasi yang baik, berorientasi kerja sama antar umat beragama dan berorientasi sikap toleransi dan menghormati.Kata Kunci: konflik multietnis, wawasan multikultural Abstract Differences, between people with good culture, religion and language are realities that must be addressed and questioned. This attitude certainly leads to the creation of a harmonious, harmonious and peaceful society and away from conflict. The purpose of this study. Exploring and examining the implications of understanding multicultural insights in tackling inter-ethnic conflict in the Mempawah communities. This study used a qualitative approach with a case study method in the district under Toho sub-district. This approach is considered appropriate for the study of this study, because the focus of this research is cases that occur in the lives of people in the Toho sub-district that are compiled and proven through systematic data collection, and data analysis relating to that phenomenon. The data analysis technique used in this study consists of three lines of activities that occur simultaneously namely data reduction, data presentation, conclusion drawing / verification. Based on the findings that the development of multicultural insights in Mempawah society involving all components starting from the community itself, community and religious leaders, schools and the government were felt to be important in the context of the community to prevent conflict. For this reason, it is necessary to do three forms of reinforcement, which are oriented to intermingling or social interaction which is chara...
<p>Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk (1) menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha, (2) meningkatkan kreativitas berpikir mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan wirausaha, (3) membuka wawasan tentang perkembangan dunia wirausaha di Kalimantan Barat, dan (4) memberikan motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dunia wirausaha di Kalimantan Barat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat pada peningkatan kemampuan, minat, motivasi, inovasi, dan kreativitas mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha, meningkatnya kreativitas berpikir mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan wirausaha, membuka wawasan tentang perkembangan dunia wirausaha di Kalimantan Barat, dan mendorong motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dunia wirausaha di Kalimantan Barat. Peserta kegiatan pelatihan kewirausahaan adalah mahasiswa Prodi PPKn di IKIP PGRI Pontianak terdiri dari 40 orang. Tempat kegiatan yaitu Balai Pertemuan Desa Sungai Baru Kecamatan Telok Keramat Kabupaten Sambas. Pengenalan terhadap dunia dan peluang usaha tentunya akan memungkinkan peningkatan motivasi individu bahwa upaya kewirausahaan akan memberikan hasil yang jauh lebih baik daripada hanya duduk menunggu peluang mejadi orang yang bekerja diperkantoran</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.