This paper presents a traceable measurement method developed in the Laboratory of National Measurement Standards for Electricity and Time (NMS Lab for Electricity and Time) -National Standardization Agency of Indonesia for calibrating current coil in order to obtain correction and uncertainty estimation of the current coil windings number (N). Current coils as objects of this research were 10-turn and 50-turn current coil. Calibration was performed using standard multiproduct calibrator (MPC) and two auxiliary devices, current coil F-5500 and clamp meter F-337. Correction and uncertainty values of N current coil were evaluated for DC and AC supplied current using formulation developed based on principle of current division between current coil output and supplied current from MPC. Based on evaluation result analysis, the expanded uncertainties of this method span from 0.47% to 1.0% (when supplied by DC current) and from 0.57% to 1.1% (when supplied by AC current) for 10-turn current coil, and span from 0.44% to 0.65% (when supplied by DC current) and from 0.54% to 0.96% (when supplied by AC current) for 50-turn current coil. Moreover, it also showed that the largest uncertainty component came from current coil F-5500. Meanwhile, the largest correction for 10-turn current coil was obtained 1.2% at 10 A DC, and for 50-turn current coil was obtained -0.47% at 700 A AC. Verification of the calibration and evaluation methods had also been carried out and it indicated that the calibration and analysis methods developed can be used to examine the performance of the current coil. AbstrakPaper ini memaparkan tentang metode pengukuran tertelusur yang dikembangkan di Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran Kelistrikan dan Waktu (Lab SNSU Kelistrikan dan Waktu) Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk mengkalibrasi current coil guna mendapatkan koreksi dan estimasi ketidakpastian jumlah lilitan (N) current coil. Current coil yang menjadi objek penelitian ini adalah current coil 10 lilitan dan 50 lilitan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan standar multiproduct calibrator (MPC) dan dua perangkat bantu, yaitu current coil F-5500 dan clamp meter F-337. Nilai koreksi dan ketidakpastian N current coil dievaluasi untuk arus suplai DC dan AC dengan formulasi yang dikembangkan berdasarkan prinsip pembagian arus antara arus keluaran currrent coil dengan arus suplai MPC. Berdasarkan analisis hasil evaluasi, ketidakpastian bentangan yang didapatkan menggunakan metode ini terentang dari 0,47% hingga 1,0% (ketika disuplai oleh arus DC) dan dari 0,57% hingga 1,1% (ketika disuplai oleh arus AC) untuk current coil 10 lilitan, dan terentang dari 0,44% hingga 0,65% (ketika disuplai oleh arus DC) dan dari 0,54% hingga 0,96% (ketika disuplai oleh arus AC) untuk current coil 50 lilitan. Selain itu, hasil analisa juga menunjukkan bahwa komponen ketidakpastian terbesar berasal dari current coil F-5500. Sementara itu, koreksi terbesar untuk current coil 10 lilitan didapatkan sebesar 1,2% pada 10 A DC, dan untuk current coil 50 lilitan adalah...
AC power calibration on power quality analyzer by using indirect method has been developed in Research Center for Metrology, Indonesian Institute of Science (LIPI).Kalibrasi daya AC pada power quality analyzer dengan mengguna kan metode tidak langsung telah dikembangkan di Pusat Penelitian Metrologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pengukuran dilakukan dengan cara memberikan tegangan dan arus masukan dari multiproduct calibrator standar. Sebelum diumpankan pada power quality analyzer, arus masukan dilewatkan terlebih dahulu pada current coil untuk menyesuaikan rentang ukur coil clamp pada power quality analyzer. Pengambilan data serta evaluasi untuk mencari koreksi dan ketidakpastian dilakukan secara terpisah dan bergantian per fase. Analisis data untuk evaluasi koreksi dan ketidakpastian pengukuran dikembangkan dengan memerhatikan parameterparameter yang membentuk besaran daya AC, seperti tegangan, arus, dan sudut fase. Dari hasil analisis data kalibrasi, didapatkan koreksi sebesar 5% dengan ketidakpastian pengukuran terbesar adalah 1,92% pada tingkat kepercayaan 95% dan faktor cakupan k=2.
Sejak 24 tahun yang lalu, pengukuran Thermal Voltage Converter (TVC) telah dilakukan secara semi-otomatis di Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran Kelistrikan (Lab SNSU Kelistrikan) yang dikelola oleh Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia-Badan Standardisasi Nasional (Pusrisbang SDM-BSN). Proses pengukuran didukung oleh perangkat lunak Turbo Pascal berbasis DOS dengan perangkat keras (hardware) yang mutu operasionalnya telah mengalami penurunan. Sementara itu, pemeliharaan ketertelusuran harus mutlak dijamin oleh mutu sistem pengukuran yang andal, baik secara software maupun hardware. Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan sistem pengukuran TVC tersebut menggunakan suatu program otomatis berbasis Visual Basic. Proses kontrol diubah dari sistem kontak putar yang berbasis 3 langkah pengukuran menjadi 2 langkah pengukuran dengan posisi pengukuran DC+ dan AC. Proses pengukuran polaritas DC-diperoleh dengan cara mengontrol instrumen sumber DC melalui program yang dibangun menggunakan perangkat lunak Visual Basic. Berdasarkan hasil analisis terhadap pengukuran yang telah dilakukan, selain jumlah data pengukuran dapat direduksi, ketelitian hasil pengukuran juga meningkat dari 1.8 µV menjadi 1.7 µV pada titik ukur 1 V.
Tidak kita sadari bahwa keberadaan energi listrik telah mengalami 3 era dinamika perubahan yaitu era pembangkitan, era pembangunan dan era pemanfaatan. Para pembaca mestinya setuju jika sekarang ini kita telah memasuki era terakhir yaitu era pemanfaatan. Dalam era pemanfaatan terjadi sebuah dilematika keadaan dimana dengan sumber energi listrik yang terbatas harus dapat melayani kebutuhan (permintaan) yang terus meningkat. Salah satu strategi yang paling efektif untuk menghadapi keadaan seperti saat ini adalah meningkatkan tingkat pemanfaatan energi listrik yang didalamnya terdiri dari besaran tegangan, arus, resistansi dan daya dari frekuensi rendah sampai frekuensi radio. Berbicara masalah sejauh manakah tingkat pemanfaatan energi listrik dapat tercapai maka jawabannya adalah tergantung dari seberapa tinggi tingkat kemampuan pengelolaan mutu yang dibangun. Pengelolaan mutu menjadi wajib hukumnya sehingga perlu adanya pengetahuan yang memadai terkait dengan tiga komponen utama yaitu ilmu instrumentasi kelistrikan, ilmu pengukuran kelistrikan dan kompetensi metrologi kelistrikan yang dijelaskan pada buku ini. Siapakah yang berhak untuk bertanggungjawab sebagai garda terdepan peningkat mutu energi listrik adalah industri, laboratorium kalibrasi, perguruan tinggi dan laboratorium metrologi nasional.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.