Latar Belakang: Angka kejadian anemia di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun. Asupan makan yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab anemia. Asupan makan yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh pengetahuan yang rendah. Melalui edukasi gizi, remaja dapat mengubah perilaku makan ke arah yang lebih baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edukasi gizi melalui Instagram terhadap perilaku gizi seimbang dalam mencegah anemia pada remaja putri.Metode: Design penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental pre-post test with control group design. Media yang digunakan adalah Instagram sebagai media untuk kelompok intervensi dan WhatsApp sebagai media untuk kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Padang pada bulan Oktober 2019 - April 2020. Sampel penelitian terdiri dari 60 remaja putri, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 30 remaja putri kelompok intervensi dan 30 remaja putri kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada kelompok Instagram. Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara Instagram dan kelompok kontrol. Pemberian edukasi gizi melalui Instagram berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri untuk mencegah anemia di SMA Negeri 2 Padang.Kesimpulan: Pemberian edukasi gizi melalui Instagram mempengaruhi pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri. Ahli gizi di Kota Padang diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai media edukasi gizi dan pengembangan media yang efektif dan efisien.
Chronic kidney disease (CKD) affects the structure and function of the kidneys. The burden of disease from CKD is expected to increase as the prevalence of CKD increases from year to year. The quality of the diet plays a role in the management and treatment of CKD. The diet quality of CKD patients is assessed using dietary acid load (DAL) which is estimated based on protein and potassium intake. A high score of DAL can lead to more rapid decline in renal function, rapid decline in GFR, and low-grade subclinical acidosis. This study was aimed to analyze the relationship between dietary acid load and kidney function in CKD patients with hemodialysis at the Bogor City Hospital. This study used a cross sectional design involving 50 subjects with CKD on hemodialysis. Data was collected by interview using a questionnaire for data characteristics and Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) for data intake. There was a significant relationship between DAL and eGFR, urea, and creatinine (p<0,05). The level of DAL plays an important role in the development and severity of CKD. Therefore, dietary recommendations for patients CKD on hemodialysis need to focus to the dietary acid load derived from foods and to the condition of hyperkalemia. Further research is expected to be carried out with an intervention, case control or cohort design, as well as using different equations in estimating DAL such as the net acid excretion (NAE), potential renal acid load (PRAL) equation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.