ABSTRAK Kanker merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia Penyakit kanker pada perempuan terbanyak pertama payudara diikuti serviks. Kejadian kanker payudara sebanyak 42,1 per 100.000 penduduk sedangkan kanker leher rahim 23,4 kejadian per 100.000 penduduk, dimana 75%nya pernah berhubungan seksual. Kanker ini telah menyerang lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia. Di wilayah Bogor penderita kanker meningkat dari 316 pada tahun 2018 menjadi 353 pada tahun 2019. Sejauh ini tercatat bahwa diantaranya 196 penderita kanker payudara dan 43 penderita kanker serviks. WHO menyatakan 43% penyakit kanker serviks dan payudara dapat dicegah dengan menempuh gaya hidup sehat dan 1/3 dari keseluruhan kasus tersebut dapat disembuhkan jika gejalanya diketahui lebih dini dengan melakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Acetat) /pap smear dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis). Tujuan setelah penyuluhan timbul kesadaran untuk memeriksakan diri dan terdeteksi secara dini kanker serviks dan payudara. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan IVA serta SADANIS. Ibu-ibu yang mendapatkan penyuluhan akhirnya mau memeriksakan diri saat itu pada tempat yang sudah disediakan sehingga pasca kegiatan dapat terdeteksi secara dini kanker serviks dan payudara di Perumahan Kartika Sejahtera Kelurahan Sasak Panjang Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kata Kunci: Kanker Serviks, Kanker Payudara, IVA, SADANIS ABSTRACT Cancer is an important health problem for women worldwide. Cancer is the most common in women, followed by the breast, followed by the cervix. The incidence of breast cancer is 42.1 per 100,000 population, while cervical cancer is 23.4 events per 100,000 population, of which 75% have had sexual intercourse. This cancer has attacked more than 1.4 million women worldwide. In the Bogor area, cancer patients increased from 316 in 2018 to 353 in 2019. So far, it has been recorded that among them are 196 breast cancer patients and 43 cervical cancer sufferers. WHO states that 43% of cervical and breast cancers can be prevented by adopting a healthy lifestyle and 1/3 of all cases can be cured if the symptoms are detected early by conducting an IVA (Visual Inspection of Acetic Acid)/pap smear and SADANIS (clinical breast examination). The goal after the counseling is to raise awareness for self-examination and early detection of cervical and breast cancer. The activities were carried out in the form of counseling and examination of IVA and SADANIS. The mothers who received the counseling finally wanted to check themselves at the place provided so that after the activity, cervical and breast cancer could be detected early in Perumahan Kartika Sejahtera, Sasak Panjang Village, Tajur Halang District, Bogor Regency, West Java. Keywords: Cervical Cancer, Breast Cancer, IVA, SADANIS
Reproductive health is one of the Sustainable Development Goals that directly affect the health sector. Technological advances in the Industrial Revolution 4.0 ensure that information spreads widely and quickly via the Internet. Adolescents can easily obtain and retrieve information about sexuality from a variety of sources, but the truth and validity of the information must be credible. Misleading information provokes teens to conform to unhealthy sexual activities. Overall, unhealthy sexual activity can lead to the early onset of sexual activity and expose adolescents to high-risk sexual behavior. This study aimed to improve adolescents' knowledge of education about holistic reproductive health from different perspectives (medical, psychological and spiritual). This research uses qualitative research with descriptive methods using a Zoom meeting application with a total of 82 male and female participants. The implementation of the activity starts with a pre-test and ends with a post-test via Google Forms. As the study results show, the adolescents' knowledge about reproductive health education increased significantly by 18.5% in a comparison of the pretest and posttest. Reproductive health counseling has induced positive changes and attitudes in adolescents from different perspectives (medical, psychological and spiritual) regarding knowledge about reproductive health. Reproductive education counseling is expected to continue in each educational institute to improve adolescent reproductive health and protect adolescents from problematic sexual behavior.
Remaja merupakan individu yang secara anatomis akan mengalami pertumbuhan seksual dan perkembangan psikologis yang berpengaruh pada pola fikir dan tingkah laku. Seks bebas atau yang dikenal dengan extra marital intercouse atau kinky sex, merupakan aktifitas seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, dan diangap sebagai masalah sosial pada lingkungan tertentu. Perilaku seksual ringan dapat dikatagorikan dengan tingkah laku seperti berpegangan tangan, berpelukan atau berciuman (kissing/necking). Perilaku seksual berat tergambarkan dalam bentuk perabaan dada, perabaan alat kelamin, gesekan alat kelamin (petting), oral seks bahkan sampai melakukan hubungan seksual (intercourse). Hubungan seks bebas yang dilakukan pada masa remaja berpotensi untuk dilakukan dengan pasangan yang berbeda dan tanpa alat kontrasepsi serta pelindung terhadap penyakit menular seksual. Remaja yang melakukan hubungan seks bebas memiliki peningkatan risiko untuk mengidap penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan serta aborsi yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan pengetahuan terhadap IMS dengan perilaku seks bebas pada remaja. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang. Jumlah responden pada penelitian ini sebesar 192 orang. Analisis bivariat yang dilakukan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku seks bebas pada remaja (nilai p = 0,319; >0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang IMS dengan perilaku seks bebas (p = 0,043).
Stunting merupakan kondisi dimana balita menurut usianya (0 – 5 tahun) memiliki panjang atau tinggi badan dengan hasil nilai z-score dibawah -2SD berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO. Kondisi stunting mengakibatkan terhambatnya perkembangan kognitif dan motorik sehingga menciptakan generasi yang kurang berdaya saing serta mengganggu sistem metabolik yang beresiko terjadinya berbagai penyakit. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, diantaranya yaitu panjang badan lahir yang dipengaruhi nutrisi saat hamil dan genetik, tinggi badan orang tua yang dapat diturunkan kepada anakkya, status ekonomi yang berhubungan dengan kemampuan pemenuhan gizi, pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan terkait gizi dan pola asuh anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Jakarta Pusat dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan Chi-square untuk mengetahui hubungan antara faktor penyebab stunting dan menggunakan uji regresi logistik ganda untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terjadap kejadian stunting. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan, usia pendapatan keluarga, jarak kehamilan, IMT, panjang badan lahir dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (P >0,05) serta ada hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting (p<0.05). Sedangkan, hasil uji regresi menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah tinggi badan ibu.
<p>ABSTRAK</p><p>Latar Belakang: HIV adalah masalah kesehatan yang signifi kan di Indonesia. satu kota di DKI Jakarta yang memiliki perkiraan jumlah kasus HIV tertinggi yang ditularkan melalui pria ke wanita. Beberapa penelitian menyatakan bahwa anak-anak dengan HIV memiliki asupan energi dan protein yang kurang, dan anemia. Oleh karena itu, pentingnya meningkatkan pengetahuan gizi seimbang pada orangtua yang memiliki anak HIV sehingga adanya peningkatan perilaku yang baik terhadap asupan makanan pada anaknya.<br />Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pedoman nutrisi seimbang pada asupan gizi (energi dan protein) dan kadar hemoglobin pada anak-anak HIV <br />Metode: Desain penelitian adalah studi pra-eksperimental desain One Group Pre-Post Test. Penelitian ini adalah desain pre-post test kelompok kontrol non acak. Penelitian dilakukan di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo dari Agustus hingga Oktober 2019. Sampel diambil secara purposive dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis dengan menggunakan paired t-test.<br />Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifi kan antara asupan energi rata-rata sebelum konseling dan setelah konseling (p = 0,013) tetapi tidak ada perbedaan yang signifi kan antara asupan protein rata-rata sebelum dan sesudah konseling (p = 0,934). Ada perbedaan yang signifi kan antara level Hb sebelum dan setelah konseling (p = 0,000).<br />Kesimpulan: Ada pengaruh konseling gizi terhadap asupan energi tetapi tidak ada pengaruh terhadap kadar Hb</p><p>KATA KUNCI: energi; protein; Hb; HIV; anak</p><p><br />ABSTRACT</p><p>Background: HIV is a signifi cant health problem in Indonesia. There were an estimated 242.699 persons living with HIV. Central Jakarta is one of the cities in DKI Jakarta that has the highest estimated number of HIV cases transmitted through men to women. Thus means that there is a possibility that the number of HIV children in Central Jakarta wil also increase. Some studies suggest that children with HIV have less energy and protein intake, and anemia. Because of this, the importance of increasing the knowledge of balanced nutrition in parents who have HIV children so that there is an increase in good behavior towards food intake in children. <br />Objectives: The study aimed to analyze the effect of providing balanced nutrition guidelines on nutritional intake (energy and protein) and hemoglobin levels in HIV children. <br />Methods: The research design was a pre-expreimental study of the One Group Pre-Post Test design. study was experimental non randomized control group pre-post test design. The study was carried out at RSUPN dr Cipto Mangunkusumo from August to October 2019. The sample were taken purposively with inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed by using paired t-test.<br />Results:The results showed that there was a signifi cant difference between the mean energy intake before counseling and after counseling (p = 0.013) but there was no signifi cant difference between the average protein intake before and after counseling (p = 0.934). There was a signifi cant difference between the level Hb before and atter counseling (p = 0.000).<br />Conclusions: The provision of counseling on nutrition guidelines provide a signifi cant difference between the average energy intake and the levels of Hb.</p><p>KEYWORDS: energy; protein; Hb; HIV; children</p>
Objectives : The study aims To analyze the relationship between maternal characteristics and exclusive breastfeeding for infants aged 6-12 months in Dusun III, Desa Pananjung, Kec. Kab.BangkuangBandungMethods : The research design was used analytic through a cross sectional approach using primary data through questionnaire filling. The population in this study were all mothers who have babies aged 6-12 months with a total sample of 73 people. The statistical test was used the Spearman test. Results : The Analysis obtained from 73 respondents showed that the majority (69.9%) of mothers with infants aged 6-12 months at Dusun III, Desa Pananjung, Kec. Cangkuang Kab. Bandung gives Exclusive ASI and almost half (30.1%), that is as many as 22 people do not give Exclusive ASI.Conclusion :T’he results showed that there was a relationship between variables of maternal age, parity, gestation, infant birth weight, and history of IMD with exclusive breastfeeding.
ABSTRAK Vaksinasi merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan meningkatnya kekebalan tubuh manusia terhadap virus ini, diharapkan akan terjadi penurunan jumlah kasus dan bila pun terinfeksi, maka gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan bila tidak divaksin. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempercepat pemerataan program vaksinasi Covid-19 di wilayah Matraman, Jakarta Timur. Kegiatan ini diawali dengan persiapan hal teknis termasuk SDM kesehatan dan tenaga penunjang, vaksin dan alat medis serta penyebaran informasi ke masyarakat secara masif. Sebanyak 2362 warga mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua dalam kegiatan ini. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mendapatkan vaksinasi, diharapkan herd immunity dapat segera terbentuk dan mengurangi transmisi penyebaran Covid-19. Kata Kunci: Vaksinasi, Covid-19, Herd Immunity ABSTRACT Vaccination is one of the steps to break the chain of Covid-19’s spread in society. The increased human body's immunity to this virus could reduce the number of cases. Even though we’re infected, the symptoms will be milder than those who have not been vaccinated yet. The purpose of this activity was to accelerate the distribution of the Covid-19 vaccination program in the Matraman area, East Jakarta. It began with the technical preparation including health human resources and supporting personnel, vaccines, and medical devices. We also did massive persuasive information to the community. A total of 2362 residents received the first and second doses of vaccination in this activity. As more and more people are getting vaccinated, we can achieve herd immunity faster and the transmission of Covid-19 can be reduced. Keywords: Vaccination, Covid-19, Herd Immunity
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.