Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode dapat meningkatkan penguasaan lagu di pembelajaran ekstrakurikuler kelas vokal SD Mondial Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode ear training pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler vokal di SD Mondial Semarang bisa meningkatkan kemampuan vokal dan musik. Berdasarkan indikator ini, maka kemampuan menguasai lagu siswa ekstrakurikuler yang mengikuti vokal Semarang Mondial dapat ditingkatkan dengan metode pembelajaran ear training. Kondisi siswa sebelumnya ketika tahap pra sikulus yang memiliki kemampuan vokal yang baik hanya 5 siswa meningkat lagi di siklus 2 menjadi 21 siswa.
Sakadathu merupakan salah satu band RnB populer yang sering menjadi homeband club malam di Semarang, salah satunya di Liquid Semarang. Musik keras, penonton rusuh, alkohol, pergaulan bebas sering terjadi dalam lingkungan club malam Liquid. Pengontrolan diri yang baik dibutuhkan para pemain band Sakadathu. Pengaruh dari lingkungan kalangan atas membuat gaya hidup salah satu pemain Sakadathu menjadi hedonis. Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah psikologi para pemain band Sakadathu dalam musik club malam Liquid Semarang dilihat dari gaya hidup dan gaya bermusiknya. Tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan psikologi para pemain band Sakadathu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memaparkan hasil penelitian secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis penelitian ini terbagi dalam tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan.Sakadhatu terbentuk November 2011. Sakadathu pondasi, dalam mereka bermusik dan memilih nama yang unik menjadikan mereka lebih unggul dibandingkan dengan band pesaing mereka meskipun mereka sama-sama membawakan musik R&B sebagai aliran mereka bermusik. Sakadhatu beranggotakan Inu(drum), Pungky (bass), Adhi ( gitar), Vientan (keyboard), Dino, Girda, Helga (vokal). Konsep utama mereka sejak terbentuk adalah menjadi sebuah band longtrip yang solid, hingga saat ini Palu, Samarinda, dan Semarang, , Hard Rock Cafe Bali, menjadi motifasi mereka untuk terus berkembang dan menjadi band yang lebih baik. Psikologi pemain band Sakadathu dalam musik dunia malam dilihat dari gaya bermusik cukup fleksibel, tiap pemain mempunyai karakter diri dan karakter musik yang berbeda. Tetapi mereka saling melengkapi untuk menutupi kekurangan dalam diri masing-masing. Intigritas yang tinggi pada pekerjaannya dan memiliki sikap kesetiakawanan antar sesama anggota band. Dilain sisi Sakadathu terbilang kurang stabil dilihat dari gaya hidup. Lingkungan sehari-hari yang berinteraksi dengan kalangan atas dunia malam, hidupnya cederung menjadi boros dan hedonis.Anggota band sakadhatu khususnya vokalis mengutamakan keselamatan dirinya dalam menghibur pengunjung dengan menjaga jarak aman dari jangkauan penunton saat penguasaaan panggung sehingga pengunjung tetap terhibur dan para personil khususnya vokalis tetap aman terkendali. Melihat fakta bahwasanya bekerja didunia musik tidak selamanya stabil,sebaiknya pemain band Sakadathu mulai membatasi pergaulan dengan kalangan yang kurang menguntungkan untuk diri sendiri. Sehingga dapat memberi sikap professional sebagai pekerja seni dan mendapat nama baik untuk diri sendiri dan orang lain. Serta Sakadathu akan mendapat penghasilan yang memuaskan tanpa adanya pengeluaran yang tidak penting.
Kesenian Babalu merupakan kesenian yang berasal dari Kabupaten Batang dan dilestarikan di Sanggar Putra Budaya Desa Proyonanggan Kabupaten Batang. Kesenian Babalu muncul kembali ditengah masyarakat Kabupaten Batang berawal dari niat para seniman dan masyarakat di Kabupaten Batang yang ingin membangkitkan dan melestarikan kembali kesenian Babalu melalui Sanggar Putra Budaya Desa Proyonanggan Kabupaten Batang. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk pertunjukan Kesenian Babalu serta mendiskripsikan upaya pelestarian Kesenian Babalu di Sanggar Putra Budaya Desa Proyonanggan Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi serta teknik keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan Kesenian Babalu terdiri dari tiga tahapan, yakni awal, inti, dan akhir. Persiapan awal dalam pertunjukan Kesenian Babalu ditandai dengan bunyi peluit oleh penari Kesenian Babalu lalu penari memasuki panggung dengan ragam gerak kaki jalan ditempat. Inti pertunjukan Kesenian Babalu ditandai dengan ragam gerak diantaranya yaitu ragam gerak langkah tepuk dan ragam gerak silat. Penutup dalam pertunjukan Kesenian Babalu ditandai dengan ragam gerak jalan di tempat lalu para penari berjalan keluar panggung. Bentuk Kesenian Babalu dimunculkan melalui elemen dasar tari dan elemen pendukung tari. Elemen dasar tari terdiri dari gerak, ruang, dan waktu. Elemen pendukung tari terdiri dari musik, tata busana, tata rias, tempat pentas, waktu pelaksanaan, tata suara, properti dan penonton. Upaya pelestarian Kesenian Babalu dilakukan melalui tiga tahap yaitu perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan. Upaya perlindungan kesenian Babalu dilakukan melalui pelatihan tari di Sanggar Putra Budaya, Upaya pemanfaatan dilakukan melalui pementasan-pementasan Kesenian Babalu dan upaya perkembangan dilakukan melalui perkembangan gerak, iringan dan tata busana dalam kesenian Babalu. Saran dari peneliti adalah untuk selalu memperhatikan dunia luar dengan segala modernisasi yang terjadi tetapi tidak meninggalkan tradisi Kesenian Babalu yang sesungguhnya serta selalu meningkatkan rasa cinta terhadap kesenian yang ada dengan cara saling toleransi kepada sesama untuk mempertahankan suatu kesenian agar tetap lestari dan dapat dinikmati para penerus generasi bangsa yang akan datang.
Pendidikan sebagai suatu hal yang sangat penting bagi peradaban manusia diharapkan dapat menciptakan insan yang cerdas dan memiliki karakter yang baik. Pendidikan karakter adalah istilah dalam usaha membentuk pribadi siswa yang baik serta menanamkan nilai-nilai karakter yang baik dalam kehidupan. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan melalui seluruh mata pelajaran, tak terkecuali seni budaya sub materi musik. Pelajaran seni merupakan media pendidikan untuk membentuk karakter siswa melalui kegiatan berkesenian. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses penanaman nilai-nilai pendidikan karakter melalui pembelajaran seni budaya (sub materi musik) pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penanaman pendidikan karakter melalui pembelajaran seni budaya sub materi musik. Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan praktis terutama bagi praktisi pendidikan seni di sekolahPenelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Semarang. Adapun sasaran penelitian pada pembelajaran seni budaya sub materi musik di kelas VII. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan analisis data model interaktif.Hasil dari penelitian ini adalah penanaman pendidikan karakter melalui pembelajaran seni budaya sub materi musik di SMP Negeri 2 Semarang dilakukan dengan pendekatan penanaman nilai, pendekatakn klarifikasi nilai, dan pendekatan pelajaran berbuat melalui pengembangan materi baik teori maupun praktik dalam bentuk kegiatan apresiasi, kreasi, dan ekspresi. Materi yang disampaikan dikembangkan dengan mencari hubungan atau makna kontekstual serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Saran dalam penelitian ini adalah Pendekatan penanaman nilai, klarifikasi nilai, dan pelajaran berbuat cukup tepat untuk pembelajaran apresiasi, ekspresi, dan kreasi,sehingga hendaknya diterapkan pada mata pelajaran seni lainnya seperti seni rupa, seni tari, dan seni teater.
Kesenian yang berbentuk pertunjukan Tayub Di Desa Bedingin Kecamatan Todanan Kabupaten Blora adalah sebuah kesenian rakyat yang masih sering dipentaskan dan digemari dikalangan penikmatnya, karena dalam pertunjukan perlu adanya peran masyarakat sebagai penonton, pengibing, tamu undangan dan pedagang.Pokok masalah yang diajukan yaitu peran masyarakat terhadap kesenian Tayub di Desa Bedingin Kecamatan Todanan Kabupaten Blora dengan kajian pokok: (1) Bagaimana Bentuk Pertunjukan Tayub di Desa Bedingin Kecamatan Todanan Kabupaten Blora; (2) Bagaimana Peran Masyarakat Terhadap Kesenian Tayub di Desa Bedingin Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan meliputi pembukaan, inti dan penutup yang terdiri dari pemain (pelaku), iringan, tata rias, tata busana dan tempat pentas. Peran masyarakat dalam pertunjukan Tayub sebagai penonton yang menyaksikan pertunjukan Tayub. Pengibing sebagai orang yang menari bersama joged. Tamu undangan sebagai penikmat Tayub yang berhubungan dengan penanggap dan pedagang yang menggelar pusat jajanan menyerupai pasar tiban di arena pertunjukan Tayub. Tujuan diselenggarakan pertunjukan Tayub untuk menghibur masyarakat Desa Bedingin serta melestarikan kesenian yang berkembang di masyarakat.
Tari Reog Gondoriyo merupakan salah satu Tari kreasi baru yang berkembang di Kabupaten Grobogan. Tari Reog Gondoriyo merupakan gambaran dari seorang bapak yang sedang menimang anaknya, oleh karena itu pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana bentuk penyajian Tari Reog Gondoriyo, Bagaimana bentuk saweran sebagai interaksi simbolik antara pemain dengan penonton pada Tari Reog Gondoriyo. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk penyajian Tari Reog Gondoriyo dan bagaimana bentuk saweran sebagai interaksi simbolik antara pemain dengan penonton pada Tari Reog Gondoriyo di Kesenian Barongan Singo Lodro di Desa Todanan, Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode kulitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, serta triangulasi yang sekaligus sebagai teknik keabsahan data. Data yang dikumpulkan berupa informasi yang berkaitan tentang saweran sebagai interaksi simbolik antara penari dan penonton dalam Tari Reog Gondoriyo yang membagi analisis data menjadi tiga bagian yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian mengemukakan bahwa bentuk penyajian Tari Reog Gondoriyo pada Kesenian Barongan Singo Lodro di Desa Todanan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora dapat dilihat dari aspek: tema, pelaku, gerak, musik/iringan, tata rias, tata busana, pola lantai. Saweran sebagai bentuk interaksi simbolik Tari Reog Gondoriyo pada Kesenian Barongan Singo Lodro di Desa Todanan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora meliputi : Bentuk Saweran tahun 50-an, bentuk saweran pada Tari Reog Gondoriyo di tahun 50-an para penonton memberi uang saweran dengan cara melemparkan uang dibawah para penari, bentuk saweran pada Tari Reog Gondorio pada tahun 2016 cara pemberian saweran dari penonton ke penari sama-sama menggunakan mulut. Saran penelitian yaitu bagi seniman Tari Reog Gondoriyo, adanya kreativitas seniman untuk memperindah sajian Tari Reog Gondoriyo baik gerak atau bentuk saweran, yang khususnya memperjelas bagaimana bentuk saweran yang sebagaimana mestinya. Bagi generasi muda untuk mau mempelajari Tari daerah yaitu Tari Reog Gondoriyo. Bagi pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan perkembangan Tari Reog Gondoriyo karena Tari Reog Gondoriyo merupakan Kesenian lokal daerah Grobogan.
Model pelatihan apresiasi tari Semarangan telah diuji faliditas dan reabilitasnya dan dinyatakan efektif digunakan. Tari Semarangan diteliti karena memiliki gerakan dan iringan musik yang dinamis, sesuai dengan karakter siswa kelas 6 Sekolah Dasar, sehingga siswa lebih mudah mengikuti. Penelitian bertujuan: (1) menghasilkan modul dan video pembelajaran tari Semarangan untuk siswa Sekolah Dasar kelas 6 pada mata pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) yang valid dan reabel. Metode kuantitatif digunakan untuk menguji validitas, reabilitas dan keefektivan modul sehingga, modul dapat digunakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pelatihan apresiasi seni tari Semarangan menggunakan modul pembelajaran dan dilengkapi dengan video tari Semarangan dinyatakan sangat efektif digunakan, dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar kognitif siswa sebesar 43,08, keefektifan penerapan modul 3,19 (tinggi) dan 65% dari jumlah siswa menyukai pelajaran seni tari. Kesimpulan menunjukan bahwa modul pembelajaran tari Semarangan efektif dapat digunakan. Saran bagi guru modul pembelajaran tari Semarangan digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran.
Rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimana bentuk pertunjukan musik rebana terbang kencer sebagai iringan kesenian tradisional Kuda Lumping di Dukuh Tegallaos, Desa Karang Jongkeng, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pertunjukan musik rebana terbang kencer sebagai iringan kesenian tradisional Kuda Lumping di Dukuh Tegallaos, Desa Karang Jongkeng, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan kesenian tradisional Kuda Lumping dalam pementasanya dibagi atas tiga bagian pementasan, yaitu bagian pertama merupakan pembukaan, bagian kedua merupakan bagian inti, dan bagian ketiga merupakan bagian penutup. Bentuk pertunjukannya di kaji secara tekstual, yang terdiri dari bentuk komposisi dan bentuk penyajian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.