Latar Belakang: Body image seseorang dapat berubah karena beberapa hal, misalnya perubahan fisik seperti bertambahnya berat badan. Body image yang negatif akan berdampak pada pola makan dan aktivitas fisik sehingga seseorang akan melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta, didapatkan hasil 12 orang mengalami obesitas. Enam orang mahasiswa mengatakan membatasi jumlah makan dan dua orang mahasiswa mengatakan melakukan aktivitas yang tinggi untuk mengurangi berat badan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara body image dengan pola makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 45 orang. Instrumen yang digunakan adalah Multidimensional Body Self Relation Questionaire Appearance Scale, Food Frequency Questionnaire, International Physical Activity Questionnaire. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik yaitu uji Chi Square dengan CI 95%. Hasil: Tidak ada hubungan antara body image dengan pola makan pada mahasiswa obesitas dengan nilai p=0,137, dan tidak ada hubungan antara body image dengan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas dengan nilai p=0,999. Kesimpulan: Tidak ada hubungan signifikan antara body image dengan pola makan dan aktivitas fisik.
Remaja rentan mengalami masalah kesehatan karena berperilaku yang berisiko, seperti perilaku seksual bebas. Dampak dari perilaku tersebut adalah terjadinya kehamilan remaja. Remaja mungkin sulit untuk mengutarakan masalah-masalah kesehatannya disebabkan kurangnya kosakata dan rasa malu saat membahas tentang seksual. Perawat dapat mengantisipasi atau mencegah kejadian kehamilan remaja dengan tiga tingkat pencegahan yakni pencegahan primer, skunder dan tersier. Konseling pasangan remaja tentang pilihan-pilihan yang bisa dilakukan mereka, merupakan pencegahan tersier. Konseling sebaya merupakan sebuah program pelayanan dari konselor sebaya yang efektif dalam memberikan informasi kesehatan dan membantu teman lainnya untuk mengenali masalahnya, menyadari kebutuhan untuk mencari pertolongan atas masalahnya. Konseling dengan konselor sebaya lebih disukai daripada kepada orang yang lebih dewasa, karena teman sebaya dianggap lebih mengerti permasalahannya dengan baik.
There is a tendency to start smoking at a younger age. The number of teenage smokers in the world is 30%. In Indonesia, smokers aged 10-18 are 9.1%. In Yogyakarta, 1129 male students were smokers. Karangsari Padukuhan shows 27.5% of teenagers smoking. There is a lot of evidence that shows the bad effects of smoking so that it requires intervention. Interventions that can be given are to provide health education about the dangers of smoking and SEFT therapy. This research method is quasy experimental quantitative research. This research was conducted in Karangsari Elementary School. The data collection time is October, 2022. The sample in this study was selected from an affordable population using the purposive sampling method. The number of samples studied in this study was 30 adolescents. The measuring instrument uses the questionnaire. Data analysis using Wilcoxon. The average number of cigarettes per day is 4.3. After giving the intervention showed 3.43. The value of α shows 0.000, which means that there is an effect of providing health education about the dangers of smoking and SEFT therapy with the number of cigarettes daily. The conclusion of this study is that health education and SEFT therapy are scientifically proven to reduce the number of cigarettes
The spread of the COVID-19 virus which has become a pandemic is thought to cause changes in health behavior in nurse candidates. The purpose of this study is to identify changes in health behavior of nursing students in the form of seeking health information and increasing anxious about the possibility of contracting the virus, which is thought to have an impact on increasing compliance with health behavior. This type of research is an online survey with cross-sectional design. Data collected from nursing students in their late teens were statistically analyzed by the correlation test. The results showed that increasing literacy in seeking information about COVID-19 cases from social media and a fairly high increase in anxious had an impact on increasing compliance with preventing the spread of the virus. However, it was found that exposure to case information did not increase anxious in respondents. The conclusion of this study is the need for increased health literacy to create compliance with the COVID-19 virus prevention protocol at the same time as an increase in anxious.
Saat mendengarkan musik tubuh merespon dengan terjadinya pelepasan dopamin dari tubuh. Pelepasan dopamin menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan berpengaruh pada tekanan darah seseorang. Standar lama waktu untuk terapi musik langgam jawa pada penelitian – penelitian sebelumnya ditemukan berbeda – beda. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan efektifitasnya. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektivitas waktu pemberian terapi musik langgam jawa terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Muara Rengas. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pre and post without control untuk pemilihan responden menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling. Hasil uji Wilcoxon, T-Test Paired, Mann Whitney dan T-Test Independent Terdapat pengaruh terapi musik langgam jawa terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi pada kelompok 15 menit p value sistol 0,000 (<0,05) dan p value diastol 0,013 dan 30 menit dengan p value 0,008 (<0,05) dan p value diastol 0,029 (<0,05). Tidak ada perbedaan efektivitas tekanan darah setelah diberikan intervensi musik langgam jawa selama 15 menit dan 30 menit p value sistol 0,320 (>0,05) dan p value diastol 0,576 (>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ada perbedaan efektivitas tekanan darah setelah diberikan intervensi musik langgam jawa selama 15 menit dan 30 menit pada lansia hipertensi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.