Jagung merupakan komoditas strategis di Indonesia. Pulau Madura memiliki luas areal tanam sebesar 400.000 hektare. Petani jagung hibrida menggunakan input produksi secara tidak proporsional sehingga menyebabkan produktivitas yang rendah dan biaya usahatani tinggi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis usahatani komoditas jagung hibrida di Pulau Madura. Penelitian dilaksanakan di Pulau Madura dengan total jumlah sampel sebanyak 60 responden. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar petani jagung varietas hibrida di Pulau Madura telah efisiensi secara teknis, tapi belum dapat mencapai tingkat efisiensi alokatif dan ekonomi dengan nilai secara berturut-turut sebesar 0

Plantation is one of sub sector in agriculture with strategic role and contribution in the Indonesian economic. One of those commodities is cashew nuts. This research aimed to analyze competitiveness of cashew nuts in the international market, to identify factors affecting cashew nuts competitiveness, and to formulate strategy in enhancing cashew nuts competitiveness. The research method used was RCA, ISP, ECI and SWOT. Research result showed that RCA value showed that Indonesian cashew nuts is comparative disadvantage, but Indonesia is as exporter by seeing ISP value, and market share of Indonesian cashew nuts based on ECI value. However Indonesia tends to be exporter country and have good market share. Strategy of export competitiveness on cashew nuts can be applied by extending trade cooperation by joining and taking active role in the world trade organization, increasing cashew nuts productivity and socialization of information about international market of cashew nuts about international market of cashew nuts, exporting procedures, cashew nuts export, import policies, and other rules related to transaction of cashew nuts export-import to all stakeholders.

<span lang="IN">Pertumbuhan penduduk Indonesia yang setiap tahunnya meningkat menjadikan kebutuhan </span><span lang="EN-GB">beras</span><span lang="IN"> juga meningkat. Kecamatan Burneh memiliki luas lahan terbesar di Kabupaten Bangkalan, namun hal tersebut tidak didukung dengan produktivitas</span><span lang="EN-GB"> padi</span><span lang="IN"> yang tinggi.</span><span lang="EN-GB">Salah satu desa yang menjadi sentra produksi di Kecamatan Burneh adalah Desa Langkap.</span><span lang="IN">Tujuan dari penelitian ini </span><span lang="IN">adalah </span><span lang="IN">menganalisis tingkat efisiensi teknis </span><span>dan </span><span> </span><span lang="IN">perilaku risiko</span><span>berdasarkan alokasi penggunaan input</span><span lang="IN">. Metode yang digunakan yaitu analisis risiko double logaritma</span><span>. </span><span lang="IN">Berdasarkan hasil penelitian, produksi usahatani padi di Desa Langkap </span><span>r</span><span lang="IN">ata-rata mampu mencapai efisiensi secara teknis sebesar</span><span lang="IN">70%.</span><span lang="EN-GB"> Hal tersebut menunjukkan bahwa petani di Desa Langkap rata-rata belum efisien secara teknis.</span><span lang="IN">Perilaku risiko petani dalam menggunakan input </span><span lang="EN-GB">pupuk urea dan tenaga kerja</span><span lang="EN-GB">masuk dalam kategori</span><em><span lang="IN">risk averse </span></em><span lang="IN">(menghindari risiko), sedangkan </span><span>pada penggunaan </span><span lang="IN">input </span><span lang="EN-GB">benih</span><span lang="IN"> dan </span><span lang="EN-GB">pupuk </span><span lang="IN">phonska </span><span>termasuk dalam kelompok </span><span lang="IN">petani </span><span>yang</span><span> <em><span lang="IN">risk taker </span></em><span lang="IN">(berani terhadap risiko).</span></span>

Jagung merupakan komoditas yang prospektif sebagai pangan pokok kedua setelah padi. Harga jagung lokal Madura lebih tinggi dibandingkan harga jagung varietas lain. Penggunaan input produksi yang belum sesuai menyebabkan produktivitas rendah dan penggunaan biaya yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi usahatani jagung lokal di Pulau Madura. Penelitian dilakukan di empat kabupaten dengan 60 responden yang ditentukan secara purposive. Berdasarkan hasil penelitian, petani jagung lokal Madura belum efisien secara teknis, alokatif dan ekonomis dengan nilai masing-

No abstract