Dalam penelitian ini penulis menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Daya Tarik Wisata Kebun Raya Balikpapan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta menentukan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung wisata. Tingkat kepuasan pengunjung dibatasi pada 6 faktor yang berpengaruh yaitu pemandangan, aksesbilitas/kemudahan , keamanan atau kenyamanan, kondisi dan ketersediaan fasilitas, kondisi jalan, serta pelayanan informasi yang terdapat pada Obyek Wisata Kebun Raya Balikpapan. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kuantitatif berdasarkan data yang didapatkan melalui kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif mean aritmatik untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung objek wisata kebun raya Balikpapan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung Daya Tarik Wisata Kebun Raya Balikpapan. Tingkat kepuasan pengunjung berada pada nilai 3,89 yang berada pada kriteria 3,40 - 4,19 yang masuk dalam kategori puas. faktor keindahan pemandangan yang memberikan sumbangan tingkat kepuasan yang tertinggi dengan nilai 4,08 kemudian faktor Kondisi jalan dan Akses atau kemudahan, dengan nilai 3,99 sedangkan faktor yang memberi tingkat sumbangan terhadap kepuasan terendah adalah faktor Kondisi Keamanan atau kenyamanan obyek wisata dengan nilai 3,73ANALYSIS OF SATISFACTION VISITORS OF BALIKPAPAN BOTANICAL GARDENS TOURIST ATTRACTION ABSTRACTIn this study, the authors aims to analyze the level of visitor satisfaction at the Balikpapan Botanical Gardens Tourism Object. This study aims to determine the level of visitor satisfaction based on the factors that influence it and determine the most dominant factor affecting the level of visitor satisfaction. The level of visitor satisfaction is limited to 6 influencing factors, the view, accessibility / convenience, security or comfort, condition and availability of facilities, road conditions, and information services contained in the Balikpapan Botanical Garden Tourism Object. The method used is descriptive quantitative research method based on data obtained through questionnaires. The data analysis technique used is the arithmetic mean quantitative analysis to determine the level of visitor satisfaction at Balikpapan Botanical Gardens. The results of this study indicate that there are six factors that influence the level of satisfaction of visitors to the Balikpapan Botanical Gardens Tourism Object. The visitor satisfaction level is at a value of 3.89 which is in the criteria of 3.40 - 4.19 which is included in the satisfied category. the factor of the beauty of the scenery that contributed to the highest level of satisfaction with a value of 4.08 then the factor of road conditions and access or convenience, with a value of 3.99 while the factor that contributed to the lowest level of satisfaction was the factor of security conditions or the comfort of a tourist attraction with a value of 3, 73.Keywords: Arithmetic mean, Botanical garden, Satisfaction level
Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan menjadi salah satu kelurahan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota 2020 Tentang Surat Keputusan Walikota Balikpapan tahun 2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh. Permukiman Kumuh di Kota Balikpapan memiliki total luasan sebesar 10,39 Ha. Terdapat beberapa faktor penyebab adanya permukiman kumuh, salah satunya pada sarana prasarana yaitu sanitasi tidak sesuai dengan teknis penyediaan pada rumah layak huni. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kesesusaian untuk melihat karakteristik permukiman kumuh, analisis sebab akibat/fishbone analisis untuk menentukan factor penyebab permukiman kumuh dan analisis SWOT untuk merumuskan strategi penanganan permukiman kumuh Kelurahan Klandasan Ilir. Berdasarkan hasil analisis sebab akibat faktor penyebab terjadinya permukiman kumuh berdasarkan kategori sumber daya manusia terbadap 6 penyebab, material 15 penyebab, metode dan proses 4 penyebab, lingkungan 5 penyebab. Strategi penanganan permukiman kumuh berdasarkan faktor penyebab dirumuskan dengan 9 strategi terdiri dari 2 S-O, 4 W-O, 1 S-T, dan 2 WT.
Penelitian ini merupakan penelitian terkait infrastruktur perkotaan dengan fokus pengembangan pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan pasar tradisional di Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan kenyamanan berbelanja konsumen. Pasar Waru merupakan pasar satu – satunya di Kecamatan Waru. Pasar Waru memiliki beberapa permasalahan yang dinilai dapat mempengaruhi kenyamanan konsumen untuk berbelanja, seperti permasalahan ruang gerak konsumen yang sempit, bau yang kurang sedap akibat dari kebersihan Pasar Waru yang rendah, dan kondisi beberapa koridor pasar yang terdapat genangan pada saat hujan. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT IFAS EFAS. Terdapat tujuh faktor internal yang mempengaruhi kenyamanan, yaitu keamanan pasar, pencahayaan pasar, kemudahan mobilitas konsumen, kebersihan pasar, kebersihan kios pedagang, keleluasaan konsumen bermobilitas, dan aroma di dalam pasar. Selain itu juga terdapat enam faktor eksternal yang mempengaruhi kenyamanan berbelanja di Pasar Waru, yaitu kemudahan mendapatkan harga murah, ketelitian pedagang, letak pasar terhadap tempat tinggal, kebisingan dari luar pasar, durasi operasional, dan gangguan curah hujan. Terdapat tiga strategi pengembangan untuk Pasar Waru, yaitu peningkatan kualitas bak sampah, pembangunan saluran pembuangan dan pengolahan limbah, serta renovasi bangunan pasar.
As one of Indonesian city that emerged from the industrial sector, Balikpapan grew and was inhabited by transmigrates from various cultures. The development and growth patterns of the Balikpapan urban area was influenced by the culture of the residents, due to the absence of empire influence or colonialism. This research was conducted to identify the oldest area as a starting point of the urban development patterns of Balikpapan. The building-age profile method was used to identify the oldest building groups or blocks, which belong to the city’s heritage zone. In this analysis, a series of figure-ground images in several periods were collected to indicate the building age. Through the process of overlaying solid-void maps, the pattern of space-built interaction was generated as the patterns of urban development. Results shown that urban development, which was determined through overlay technique, was organic pattern, which was formed by several connected irregular shapes. The conservation of the urban pattern indicates the effort to achieve urban identity, as one of the sustainable urban form indicator.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.