Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen paling baik, memiliki rasa dan aroma yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Beras hitam masih jarang dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan banyak masyarakat yang belum familiar tentang beras hitam, umur tanam padi hitam yang lebih panjang dibandingkan padi putih (bisa mencapai 5-6 bulan), dan produktivitasnya yang lebih rendah dibandingkan padi putih. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kuantitas padi hitam adalah dengan pemupukan, baik organik maupun anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan taraf pupuk organik terbaik yang didapatkan dari pupuk kandang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil beras hitam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu jenis pupuk kandang dan taraf pupuk kandang. Pupuk kandang yang digunakan yaitu pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, dan pupuk kandang kambing. Taraf pupuk kandang yang digunakan adalah 0% (0 g), 50% (6,25 g), 100% (12,5 g), 150% (18,75 g), 200% (25 g), dan 250% (31,25 g) dengan tiga ulangan. Perlakuan pupuk kandang kambing sebanyak 18,75 g mampu meningkatkan kandungan klorofil hingga 2,67 mg/g.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan dengan berbagai bahan penstabil terhadap sifat fisikokimia mayonnaise. Jenis bahan penstabil yang digunakan pada penelitian ini yaitu CMC, gum arab, dan xanthan gum dengan penyimpanan menggunakan suhu ruang selama 8 hari. Penelitian ini menggunakan 4 sampel 5 perlakuan dan 3 kelompok. Penelitian ini menggunakan sampel berupa S0 (tanpa bahan penstabil), S1 (CMC 1%), S2 (Gum arab 1%), dan S3 (Xanthan gum 1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai bahan penstabil dan lama penyimpanan mayonnaise pada sifat fisik menunjukkan hasil nyata (P<0,05) pada penyimpanan dan tidak terjadi interaksi namun pada sifat kimia menunjukkan hasil (pH, FFA, Kadar air) nyata (P<0,05) pada berbagai jenis bahan penstabil dan penyimpanan serta ada interaksi pada parameter kadar air. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masing-masing bahan penstabil memiliki keunggulan dan kestabilan yang berbeda disetiap parameter sehingga perlakuan terbaik tidak bisa dipastikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari edamame terhadap kualitas kualitas kimia (pH, kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak) serta aktivitas antioksidan pada eggurt. Penambahan edamame pada eggurt dimaksudkan untuk meningkatkan kandungan kimia serta aktivitas antioksidan karena sari edamame mengandung flavonoid dan fenol yang tinggi. Pembuatan eggurt dengan memfermentasi susu murni dan putih telur menggunakan bakteri BAL berupa Lactabacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus kemudian diinkubasi pada suhu 42ºC sampai membentuk curd atau nilai pH mencapai 4,5. Eggurt dibuat dengan menambahkan sari edamame sesuai dengan perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 (sari edamame 5%), P2 (sari edamame 10%), P3 (sari edamame 15%), dan P4 (sari edamame 20%). Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA). Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf 1%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan edamame berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak eggurt, dan aktivitas antioksidan sedangkan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap parameter pH pada eggurt. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan sari edamame pada eggurt dengan kosentrasi 20% berpengaruh dengan meningkatkan nilai kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan antioksidan, serta menurunkan nilai kadar abu, namun tidak berpengaruh terhadap nilai pH.
The objective of this study is to define the quality of sweet potato nutrition content in different processing techniques. Processing techniques were roasted, steamed, fried, and boiled. The research method was to experiment complete randomized design with four treatments and five replications for each treatment . The variables chemical quality test were water content, fat content, protein content, ash content, carbohydrate content, and total energy. The result of the chemical quality test showed processing techniques of sweet potato were significant influence water content, fat content, protein content, carbohydrate content, and analysis of total energy (P<0,05). The conclusion roasted processing techniques have higher levels of protein, carbohydrate content, and overall energy than others but have low on fat content, water content, and ash content.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia salami daging yang ditambah dengan water extract angkak sebagai pengganti bahan curing. Perlakuan yang digunakan yaiti P0 (curing dengan nitrit), P1 (curing dengan water extract angkak 2,5%), P2 (Curing dengan water extract angkak 5%), P3 (Curing dengan water extract angkak 7.5%). Data hasil uji kimia diolah dengan ANOVA (Analysis of Variance) dan terdapat pengaruh akan diuji lanjut dengan metode DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil uji analisa kadar lemak menunjukkan hasil yang berbeda pada masing – masing perlakuan. P0 memiliki kadar lemak 16%, P1 15,6%, P2 15,3%, P3 15,2%, kandungan protein P0 16,70%, P2 1637%. 16,07%, P3 15,80% dan kadar air P0 57,9%, P1 58,4%, P2 58,8 dan P3 59,3%. Uji lanjut DMRT menunjukkan hasil yang sangat nayata dengan signifikansi 0,00 pada parameter kadar air dan kadar protein, sedangkan kadar lemak menunjukkan hasil yang nyata dengan nilai signifikansi 0.018 (Sig>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan water extract dapat meningkatkan kadar air salami, sehingga kadar lemak dan protein menurun. kandungan kadar meningkat karena water extract yang ditambahkan mengandung air yang tinggi. Kadar air memiliki hubungan yang terbalik dengan kadar lemak dan protein.
Abstrak Objectif. Salami adalah salah satu produk asal daging yang dibuat dengan penambahan kultur bakteri yang kemudian difermentasi selama ±48 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosentrasi penggunaan tepung umbi uwi (Dioscorea spp.) sebagai prebiotik terhadap kualitas kimia dan kualitas mikrobiologi yang meliputi uji kadar pati, uji pH, uji TAT, dan uji BAL salami daging ayam broiler. Materi dan Metode. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler yang ditambahkan tepung uwi dengan kosentrasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola searah yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu dengan konsentasi 0%, 5%, 15%, dan 25%, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan sehingga diperoleh 12 kali ulangan atau 12 unit percobaan. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 5% (P1) sampai 25% (P3) mampu meningkatkan viabilitas bakteri asam laktat sebesar 6,58% sampai 6,94% log CFU/g serta dapat meningkatkan nilai TAT. Penambahan tepung umbi uwi dengan konsentrasi 5% (P1) sampai 25% (P3) juga dapat menurunkan kadar pati dan pH dari salami. Kesimpulan. Kesimpulannya penambahan tepung uwi dengan kosentrasi yang berbeda mampu mempengaruhi kualitas salami daging ayam broiler. Conclusion. The conclusion is the addition of uwi flour with different concentrations can affect the quality of broiler chicken salami. Abstrack Objectif. Salami is one of the meat products made with the addition of bacterial culture, fermenting for ± 48 hours. This study aims to determine the concentration of the use of Uwi tuber flour (Dioscorea spp.) As a prebiotic on chemical quality and microbiological quality, which includes starch test, pH test, TAT test, and BAL test for broiler chicken salami. Material and Methods. The material used in this research is broiler chicken, which added with uwi flour with different concentrations. This study uses a completely randomized design (CRD) with a unidirectional pattern consisting of 4 treatments, with a concentration of 0%, 5%, 15%, and 25%. Each treatment consists of 3 replications so that 12 replicas or 12 units of trials obtained. Results. The results showed a concentration of 5% (P1) to 25% (P3) could increase the viability of lactic acid bacteria by 6.58% to 6.94% log CFU / g and could increase the TAT value. The addition of Uwi bulbs with a 5% (P1) to 25% (P3) can also reduce starch levels and pH from salami. Conclusion. The conclusion is the addition of uwi flour with different concentrations can affect the quality of broiler chicken salami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta peternak dalam pengelolahan biogas menuju daerah zero waste desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2020, dengan mengambil sampel sekitar 35 responden dari peternak sapi perah sekaligus melakukan pendampingan tentang bagaimana cara pembuatan biogas dan pupuk yang berasal dari slurry biogas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran peternak dalam pengelolaan limbah kotoran sapi cukup baik, hal ini dapat dilihat dari inisiatif yang sudah terbentuk, serta antusiasme peternak dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk dari slurry dan keberhasilan peran masyarakat dalam mengelola limbah kotoran sapi secara komprehensif.
The aim of this research was to detect the skin which comes from goat and pig using PCR-RFLP method so the raw material used in rambak product was discovered. The comparison of combination between goat and pig skin was 100, 75:25, 91:9, 94:6, 97:3, and 99:1. PCR-RFLP uses the universal primary from from mitochondria cytochrome b gen which results in the length of fragment of 359 bp. The restriction enzyme used in the DNA cut is BamHI enzyme and BseDI enzyme. The result of the research showed that seven samples have been successfully isolated perfectly so the total bands of genomic DNA have been obtained which is clearly seen and amplification with target of cytochrome b gen results in PCR product of goat and pig of 359 bp. The digestion's result using BamHI enzyme gets fragment size on 359 bp in length on goat samples and length of fragment size of 359, 244, and 115 bp on samples which contain pig. The digestion results of using BseDI results in fragment size of 359 bp in length on goat samples and the fragment size of 359, 228, and 131 bp in length on samples which contain pig. The conclusion of the research is PCR-RFLP using BamHI enzyme and BseDI enzyme can be used to detect the types of pig skin, but can't be used to detect the goat skin.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.