This study aimed to create nano vegetable tanning materials of acacia bark extract. The process started with size reduction of acacia bark (16.7 mm x 4.9 mm x 1.8 mm), followed by counter current extraction of acacia bark with water at 80ºC with 1:3 bark to water ratio in order to obtain extracts with density of 9-10ºBe. Drying was done with a spray dryer. Particle size of the resulting powders was measured with particle size analyzer. Planetary ball mill was used for 6 hours to obtain average particle size of 72.9 nm. A variety of vegetable tanning materials were applied in the vegetable tanning process with varied concentrations of 15, 20, and 25%. The use of 25% nano vegetable tanning material of acacia bark extract gave the best results compared to liquid extract of acacia bark and mimosa. The properties of the leather obtained were tensile strength of 27.04 kg/cm 2 , elongation at break of 50%, shrinkage temperature of 84 o C, and degree of tannage of 79.65%.
Balm, a pharmaceutical product that is no stranger to the community, therefore, this product is one of the most potential commodities developed into a home industry that can improve the economy of the community. relatively simple balm formulation and easy in material, is very possible to be applied in the community. This article is a form of publication of community service that has been carried out on Tuesday, February 6, 2018,at RW XXII Bibis Luhur Kel. Nusukan Kec. Banjarsari Surakarta Central Java. This community service is entitled "training of sticks from herbal and pioneering industry as a home industry" which aims to provide understanding and skill through counseling, training, and application of herbal balsam in the form of sticks, and utilization in health by empowering natural resources optimally, produce new products, besides can be made for self-use, sticks balm is a product that is very much needed by the community, so it is possible to develop its production in the scale of home industry to improve the economy of the community.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan bayi alamiah yang kaya akan nutrisi dan mengandung faktor imunologis yang lebih tinggi dibanding dengan susu formula. Tanaman adas telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai peningkat produksi air susu ibu (ASI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek laktagogue ekstrak daun dan batang adas pada tikus laktasi, dilihat dari sel neuroglia anak tikus. Ekstrak adas dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hewan uji yang digunakan adalam penelitian adalah tikus putih, dibagi menjadi 6 kelompok yaitu, kontrol normal, kontrol tanpa obat (cmc-na 0,5%), pembanding obat asifit (67,86 mg/KgBB), kelompok ekstrak etanol daun dan batang adas dosis 315 mg/kg BB, 630 mg/kg BB, dan 945 mg/Kg BB. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun dan batang adas dosis 315 mg/kg BB, 630 mg/kg BB, dan 945 mg/Kg BB mempunyai efek laktagogum dilihat dari parameter junlah sel glia pada otak anak tikus yang disusui. Kenaikan efek tidak sebesar kenaikan dosis ang diberikan. Dosis ekstrak etanol daun dan batang adas dosis 630 mg/kg BB mempunyai efek laktagogue yang optimal setara dengan kontrol obat di pasaran dilihat dari parameter jumlah sel glia pada otak anak tikus yang disusui.
The low quality of public services provided by the apparatus is a bad image of the government in the community. Problems related to the government are related to the services received by the City Government of Magelang. Electronic government is modern, which facilitates the interaction of government and society in the administration of public government. Through the application monggo report, government relations for the community are used to help with the government and provide advice and criticism about the City of Magelang. The purpose of this study was to analyze the level of e-government services through the application monggo report the field of public complaints and information in the Public Relations of the Regional Secretariat of the City of Magelang. This research uses descriptive qualitative. Data collection methods through observation, interviews and documentation. Data analysis uses an interactive model, by collecting data collection, data reduction, data presentation and conclusion collection. The data validity technique uses the triangulation of data and sources. The results showed that the level of e-government services in the form of one-way, two-way communication and transactions was good enough and provided information to the public through websites, social media and online newspapers..
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal (98,6 o F/ 37 o C). Demam merupakan respon fisiologis tubuh terhadap penyakit yang diperantarai oleh sitokin dan ditandai dengan peningkatan suhu pusat tubuh dan aktivitas kompleks imun. Untuk mengatasi keluhan demam, diberikan obat obat antipiretik. Daun pepaya, dipercaya mempunyai efek antipiretik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antipiretik dan menentukan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun pepaya. Hewan uji dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol demam, kontrol obat ibuprofen 18 mg/KgBB, ekstrak daun papaya (EDP) dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB, dan 400 mg/KgBB. Hewan uji tikus jantan galur Wistar diinduksi demam dengan vaksin DPT-Hb 0.2 mL secara subkutan. Perlakuan diberikan setelah hewan uji mengalami demam, dilihat dari kenaikan suhu rektal. Suhu tubuh hewan uji diamati setiap 30 menit. Uji kandungan flavonoid total menggunakan spektrofotometer UV pada panjang geklombang 431 nm menggunakan pembanding kuersetin. Hasil penelitian diperoleh kadar flavonoid total ekstrak etanol daun pepaya sebesar 41,05%. Ekstrak etanol daun papaya dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB, dan 400 mg/KgBB mempunyai aktivitas antipiretik. Aktifitas antipiretik dari ketiga dosis tidak berbeda secara signifikan dengan kontrol positif ibuprofen 18 mg/KgBB.
Research has been done to study the effects of treated wetland water utilization in Sitimulyo on the making of pickled sheepskin. The treated wetland water on the making of pickled sheepskin was done by using three variable ratio of wetland water: water that is 100:0; 75:25; 50:50. Used as a comparison was control or without any additional water wetland. Skin that was used as much as 12 pieces of sheepskin divided into 4 groups and 3 pieces of leather for each treatment. Quality parameters observed include skin moisture content, salinity, pH, and organoleptic observation. From the results showed that the treated wetland water in Sitimulyo not meet the water requirements for tanning leather according to SNI 06-0649-1989 on water for vegetable leather tanning process. Pickle skin test results show that the chemical (moisture, salt and pH) and organoleptic not meet the requirements of SNI 06-3537-1994 on quality leather and test methods pickle sheep.Keywords: pickle leather, wetland water, sheepskin ABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh penggunaan air olahan wetland yang ada di Sitimulyo dalam pembuatan kulit pikel domba. Air olahan wetland dalam pembuatan kulit Pikel dilakukan dengan 3 variabel perbandingan air wetland:air bersih yaitu 100:0; 75:25; 50:50. Sebagai pembanding digunakan kontrol atau tanpa tambahan air wetland. Kulit yang digunakan sebanyak 12 lembar kulit domba dibagi dalam 4 kelompok dan 3 lembar kulit untuk masing-masing perlakuan. Parameter mutu kulit yang diamati meliputi kadar air, kadar garam, pH, serta pengamatan organoleptis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa air olahan wetland yang ada di Sitimulyo belum memenuhi persyaratan air untuk penyamakan kulit sesuai SNI 06-0649-1989 mengenai air untuk proses penyamakan kulit samak nabati. Hasil uji kulit pikel menunjukkan bahwa secara kimia (kadar air, garam dan pH) dan organoleptis tidak memenuhi persyaratan SNI 06-3537-1994 mengenai mutu dan cara uji kulit pikel domba.Kata kunci: kulit pikel, air wetland, kulit domba PENDAHULUANProses penyamakan kulit adalah proses merubah kulit mentah (hide atau skin) yang bersifat labil menjadi kulit tersamak yang bersifat stabil. Proses tersebut dimaksudkan untuk mengubah sifat-sifat kulit mentah yang mudah mengalami kerusakan dan pembusukan menjadi kulit tersamak yang tahan terhadap aktifitas mikroorganisme dan pembusukan. (Purnomo, 2005). Dalam proses merubah kulit mentah menjadi kulit tersamak dilakukan dalam 3 tahapan utama yaitu proses pra penyamakan (beam house), proses penyamakan dan proses pasca penyamakan. Proses beam house adalah proses pengubahan kulit mentah sampai menjadi kulit Pikel.
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tindak Tutur Direktif dan Maknanya Pada Komunikasi Masyarakat Betawi di Kampung Selang Cau Kecamatan Cibitung dalam Kajian Hermeneutik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pustaka yang berarti peneliti mencari bahan data atau sumber data yang berhubungan dengan kegiatan peneliti ini melalui buku-buku yang relevan sebagai landasan teori. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini dengan menggunakan pendekatan objektif deskriptif dan kualitatif yang mendeskripsikan gambaran unsur dalam Tindak Tutur Direktif dan Maknanya Pada Komunikasi Masyarakat Betawi di Kampung Selang Cau Kecamatan Cibitung dalam Kajian Hermeneutik. Penelitian ini memiliki langkah kerja untuk mendeskripsikan secara terperinci bentuk-bentuk tidak tutur direktif pada bahasa betawi pada komunikasi masyarakat di kampung Selang Cau. penggunaan tindak tutur direktif lebih dominan terdapat aspek direktif pertanyaan sebanyak 52 temuan dengan 44,07%, kedua aspek direktif menasehatkan sebanyak 19 temuan dengan 16,10%, ketiga aspek direktif larangan sebanyak 17 temuan dengan 14,41%, keempat aspek direktif meminta sebanyak 14 temuan dengan 11,86%, kelima aspek perintah sebanyak 11 temuan dengan 9,32%, dan terkahir aspek direktif memberikan wewenang sebanyak 5 temuan dengan 16,10%. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa aspek tindak pertanyaan pada komunikasi masyarakat betawi di kampung Selang Cau lebih dominan dibanding dengan unsur lainnya.</p><p>Kata kunci: Tindak Tutur Direktif, Makna, Hermeneutik</p>
Puskesmas Nawangan Pacitan merupakan salah satu puskemas yang terletak di daerah terpencil dan hanya memiliki satu tenaga kefarmasian. Minimnya tenaga kefarmasian di puskesmas dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kefarmasian. Kualitas pelayanan yang diberikan dapat berdampak pada tingkat kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Nawangan, Pacitan berdasarkan dimensi service quality (servqual). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sumber data penelitian diambil berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada pasien rawat jalan yang menebus obat di Puskesmas Nawangan yang berisi lima indikator yaitu kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan kenyataan (tangible). Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pengumpulan data berupa data kuantiatif dari kuisioner servqual. Hasil dari pengukuran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian Puskesmas Nawangan menggunakan model servqual menunjukkan hasil bahwa dimensi tangible berada pada kategori puas (61,44%), dimensi reliability berada pada kategori puas (60,97%), dimensi responsiveness berada pada kategori puas (66,50%), dimensi assurance berada pada kategori puas (61,97%), dan dimensi emphaty berada pada kategori puas (70,97%). Dimensi reliability (kehandalan) memiliki gap (kesenjangan) yang tertinggi jika dibandingkan dengan dimensi lainnya yaitu -6,00.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.