Bapak Sunarko merupakan salah satu peternak ayam arab sekaligus produsen telor ayam arab yang beralamat di Desa Ringinrejo Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri yang. Permasalahan yang selama ini dihadapi Bapak Sunarko yaitu belum adanya teknologi untuk mengaduk pakan ternak, karena selama ini proses pencampuran pakan dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan sekop tangan yang membutuhkan waktu relatif lama (60 kg/15 menit). Tujuan dalam kegiatan ini yaitu proses pengadukan pakan menjadi lebih praktis dan efisien dengan indikator minimal 2 kali lebih cepat dari sebelumnya. Untuk membantu menyelesaikan permasalahan Bapak Sunarko maka dilakukan dengan cara merancang, membuat dan menerapkan mesin pengaduk pakan ternak. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan setelah menerapkan mesin pengaduk pakan ternak. Penerapan mesin pengaduk pakan ternak dapat mengatasi permasalahan pihak mitra, dimana proses pengadukan 60 kg pakan membutuhkan waktu 15 menit tetapi dengan menggunakan mesin pengaduk pakan ternak hanya membutuhkan 5 menit. Selain itu, produk yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas karena pakan akan tercampur secara merata bila dibandingkan dengan cara manual yang mengandalkan tenaga manusia dan peralatan sekop tangan. Adanya mesin pengaduk pakan ternak, juga meringankan beban kerja karyawan karena tanpa perlu repot-repot mengaduk-aduk campuran pakan dengan menggunakan sekop yang menguras tenaga dan waktu.
In designing a machine based on effectiveness of technology, students have difficulty in integrating the theories that have been learnt and the type of engine that will be made (project). Hence, it takes course module machine element design to help them design the machine. It is expected that by using this course module they are motivated and easily accomplish their project. The properness was determined through validation of 3 expert lecturers (education, language and machinery construction) and the responses of 10 students that have been taken machine element course. Developing course module machine element design is according to 4D models Thiagarajan (1974). The fourth stage are definition, designing, development and deployment (disseminate). The deployment was not accomplished due to limited research time. The result showed (1) the percentage of the average module validation is 87.61% (very good); (2) students showed a positive response to learning process, i.e. 87%; (3) students feel satisfied and motivated by using this course module that include the trainer. Based on validation of 3 expert lecturer and 10 responses of students the module can be used.
ABSTRAKPerkembangan teknologi peralatan berbagai proses produksi di dunia industri mengalami kemajuan yang pesat, terutama mesin-mesin maupun peralatan-peralatan yang menggunakan teknologi pneumatik dan hidraulik. Hal ini akan memberikan konsekuensi, bahwa tenaga kerja yang mengoperasikan (operator) dan memelihara (maintenance) peralatan di industri harus kompeten dan memahami secara detail tentang mesin dan peralatan yang digunakan agar produksi berjalan optimal dan kesalahan (error) dapat diminimalkan. Untuk menjawab tantangan seperti ini, maka dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai pemahaman dan ketrampilan (kompetensi) dalam mengoperasikan serta merawat berbagai mesin yang bekerja berdasarkan sistem pneumatik maupun hidraulik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu tersusunnya perangkat pembelajaran Pneumatik dan Hidraulik berbasis masalah berupa modul ajar dan trainer kit yang berorientasi ketrampilan siap kerja. Dalam praktik pembelajaran nantinya mahasiswa diberikan modul yang didukung dengan trainer. Selanjutnya berdasarkan petunjuk pelaksana di lembar kerja mahasiswa melakukan kegiatan menggambar rangkaian sistem penumatik dan hidraulik dengan software FluidSIM-P3 kemudian dipraktikan pada papan trainer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengembangan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (desseminate). Pada penelitian tahun pertama ini diperoleh perangkat pembelajaran pneumatik dan hidraulik berbasis masalah yang berorientasi keterampilan siap kerja berupa modul dan trainer pneumatik yang sudah di validasi dan diujicoba secara terbatas di Jurusan Teknik Mesin FT UNESA. Berdasarkan hasil validasi, modul yang dikembangkan termasuk kategori baik (3,21). Berdasarkan hasil uji coba secara terbatas didapatkan rata-rata hasil tes belajar produk (kognitif), ketuntasan klasikal mengalami peningkatan dari 5,56% menjadi 100%. Selain itu, rata-rata hasil tes belajar proses (psikomotor) diperoleh 100% ketuntasan klasikal. Berdasarkan angket respon, secara keseluruhan perangkat pembelajaran yang dikembangkan 100% mahasiswa menjawab menarik dan sebagai media pendukung dalam perkuliahan sehingga mampu memotivasi mahasiswa mengikuti perkuliahan (96%). Kata Kunci: perangkat pembelajaran. pneunatik, hidraulik, pembelajaran berbasis masalah ABSTRACTThe development of equipment technology for various production processes in the industrialized world has progressed rapidly, especially machines and equipment that use pneumatic and hydraulic technology. This will have a consequence, that the workforce who operates (operators) and maintains (maintenance) equipment in the industry must be competent and understand in detail about the machines and equipment used so that production runs optimally and errors can be minimized. To answer challenges like this, it requires a workforce who has understanding and skills (competence) in operating and maintaining various machines that work based on pneumatic and hydraulic systems. The purpose of this research is the preparation of problem-based Pneumatic and Hydraulics learning tools in the form of teaching modules and trainer kits oriented to work-ready skills. In the learning practice, students will be given modules that are supported by trainers. Furthermore, based on the implementing instructions on the worksheet the students carried out the activity of drawing a series of pneumatic and hydraulic systems with the FluidSIM-P3 software then practiced on the trainer board. The research method used in this study refers to the development of the 4-D model which consists of the define stage, the design stage, the develop stage and the deseminate stage. In this first year research, problem-based pneumatic and hydraulic learning devices that are oriented towards work-ready skills were obtained in the form of modules and pneumatic trainers that have been validated and tested on a limited basis in the Department of Mechanical Engineering, FT UNESA. Based on the results of the validation, the developed module was in a good category (3.21). Based on the results of limited trials, it was found that the average result of the product learning test (cognitive), classical completeness increased from 5.56% to 100%. In addition, the average results of the process learning test (psychomotor) obtained 100% classical completeness. Based on the response questionnaire, as a whole the learning tools developed by 100% of students answered interestingly and as supporting media in lectures so that they were able to motivate students to attend lectures (96%). Keywords: learning media, pneumatic, hydraulic, problem based learning
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.