Briket merupakan salah satu biomassa bahan bakar alternatif sebagai pengganti energi fosil. Untuk menghasilkan briket yang berkualitas tinggi dibutuhkan alat cetak yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan yang terbaik pada pembuatan briket dari tempurung kelapa. Pembuatan briket dilakukan dengan menggunakan 4 variasi pemompaan, yaitu 4, 6, 8, dan 12 kali. Parameter yang diamati adalah kekerasan, persentase kehancuran, kadar air, dan nyala api briket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket tempurung kelapa yang paling baik terdapat pada perlakuan pemompaan 12 kali dengan kekerasan 27,7 kg/cm2, persentase kehancuran 18,50%, kadar air 4,55% dan nyala api 112,61 menit. Sedangkan kualitas paling jelek diperoleh pada pemompaan 4 kali dengan kekerasan 16,5 kg/cm2, persentase kehancuran 43,36%, kadar air 7,92%, dan nyala api 111,34 menit.
The purpose of this study was to design a microcontroller based automatic plant watering system. The method used was an experimental method using two sensors, i.e. soil moisture sensor (measure soil moisture) and ultrasonic sensors (measure the distance of rotary direction regulator for DC motors). Arduino board is preferable as the main controller due to its simplicity. Tool testing was conducted through trials on soil samples and performance tests when the tool was operating. The parameters observed were solar intensity (Lux), ambient temperature (°C), RH (%), water discharge (ml/s), DC motor axis rotation (rpm), AC and DC voltage (Volt), and soil moisture (%). The tool testing showed that the designed watering system could works properly with less than 10% MAPE. When the sensor read the soil moisture value below 70% setting point, the pump and DC motor were turned on. Whereas, when the soil moisture value achieved 80% setting point, the pump and DC motor were turned off. Performance test was conducted for three days of observation. The founding shows that the designed automatic watering system could successfully provide as much as 2.52 litre of water during approximately 6 minutes of watering period.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) merancang reaktor biogas skala kecil dan portable dan (2) menganalis kualitas uji nyala api biogas dengan memperhatikan suhu, pH, dan tekanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan mengukur parameter suhu reaktor biogas, tekanan, derajat keasaman (pH) dan volume gas yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan bahan kotoran sapi dan air dengan perbandingan 1:2 pada kapasitas 200 liter. Pengambilan data dilakukan selama 37 hari. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah alat biodigester skala laboratorium tipe floating drum atau terapung yang terbuat dari bahan plastik dan fiber glass dengan diamater reaktor 52 cm dan tinggi 92 cm. Volume biogas yang dihasilkan selama 37 hari adalah 2,721 m3 dengan ata-rata pembentukan gas sebesar 0,074 m3/hari dan laju pembakaran 66,44 liter/jam. Kata kunci: biogas, kotoran sapi, lama pembakaran, volume
Many studies have examined the drying process, but only a few studies have examined shrinkage as one of the parameters that affect drying. Depreciation of agricultural products could have an impact on damage and reduce quality. This study aimed to examine the shrinkage pattern of product size during drying using the mathematical model approach regression. The method used was experimental with sliced ginger as material. The equipment used was a rack-type hybrid dryer and a set of image capture devices. This study indicates that to dry the sliced ginger from 95.65% to 9.49% moisture content required approximately 8 hours. The results of image processing showed shrinkage that occurs in sliced ginger was 52.49%. The most accurate mathematical model describing the prediction of sliced ginger shrinkage during drying was the 2nd order polynomial regression model with the equation of y = - 131.3.x 2 - 1804.4x + 41941.6 and an R2 value of 0.99.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem kontrol pengendalian suhu ruang pengering hybrid tipe rak berputar berbasis mikrokontroler Arduino Mega, dan melakukan uji kinerja terhadap sistem yang dirancang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan percobaan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. Data yang dihasilkan kemudian dianalisa menggunakan aplikasi Mc. Excel. Hasil kalibrasi sensor suhu DS18B20 dengan termometer digital menunjukkan persamaan linieritas pada air hangat didapatkan R2=0,999 dan air dingin R2=0,926. Hasil pengujian pada perlakuan tanpa bahan dan menggunakan bahan memperlihatkan sistem dapat bekerja dengan baik. Hal ini dilihat dari hasil pembacaan sensor suhu yang direspon oleh kondisi kipas pembuang panas dan penghembus panas. Nilai konsumsi daya listrik yang dibutuhkan oleh kipas sebesar 13,57 Watt dan untuk kebutuhan arus listrik sebesar 0,062 A.
Paprika (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas.Akhir-akhir ini paprika menjadi tanaman sayuran berpotensi karena semakin banyak masyarakat yangmengkonsumsi paprika sebagai pelengkap bahan masakan. Perubahan pola konsumsi memberikan peluang besar bagi pasar lokal maupun ekspor. Salah satu daerah penghasil paprika adalah Nusa Tenggara Barat, dimana paprika menjadi komoditi andalan bagi hotel dan restoran yang jumlahnya semakin meningkat sehingga kebutuhan juga semakin bertambah. Kualitas paprika untuk hotel dan restoran tentunya harus memenuhi standar yang telah ditetapkan seperti tingkat kematangan buah. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun alat sortasi kematangan buah semi otomatis berbasis arduino. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan menganalis rancangan struktural dan rancangan fungsional dari sistem sortasi. Alat yang digunakan adalah mikrokontroller arduino UNO REV3, sensor warna TCS 3200, LCD 16x2, power supply, motor servo. Sistem sortasi dirancang dengan prinsip mendeteksi nilai Red Green Blue (RGB) buah paprika menggunakan sensor, data nilai selanjutnya diolah oleh mikrokontroller untuk ditampilkan di LCD dan secara bersamaan menggerakkan portal yang terhubung dengan motor servo. Portal bergerak jika buah matang dan sebaliknya tetap tertutup jika buah mentah. Hasil yang diperoleh bahwa alat sortasi semi otomatis mampu memberikan tingkat keberhasilan 93,3% dalam membedakan buah paprika matang (merah dan kuning) dari buah mentah (hijau).Kata kunci: arduino, paprika, sistem sortasi, tingkat kematangan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.