Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran penulis sebagai peneliti sekaligus orang tua yang memiliki anak-anak usia dini akan adanya varian baru dari virus covid-19 yang terus bermutasi. Berdasarkan hal tersebut edukasi mengenai pencegahan penularan virus Covid-19 ini perlu diberikan untuk anak usia dini, mengingat adanya temuan per Juli 2021 terdapat 777 anak di Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19. Persentase Angka Kematian Tertinggi (CFR) berada pada kelompok usia 0-2 tahun, diikuti kelompok usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun. Bercerita adalah salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak, sehingga tujuan dari dilaksanakannya edukasi Gerakan 5M (Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas) diharapkan akan dapat dengan mudah diaplikasikan dalam kehidupan anak-anak. Melalui instrument berupa angket “Ayo LAwan Virus Corona” dapat diketahui bahwa buku cerita bergambar dapat memberikan pemahaman 100% kepada siswa mengenai kebiasaan baik yang harus dilakukan untuk mencegah virus Covid-19. Dengan kata lain, kegiatan pengabdian yang dilakukan ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anak usia dini mengenai penyebaran dan pencegahan covid-19 dalam melakukan aktivitas keseharian.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap pemahaman konsep fisika siswa efektif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dimana terdapat kelas control dan kelas eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 4 Cirebon, dengan sampelnya adalah kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 2 sebagai kelas control. Adapun desain penelitiannya adalah Pretest-Posttest Control Group Design, dengan prosedur penelitiannya yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi dan metode pengupulan datanya terdiri dari dokumentasi, tes, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah butir soal pemahaman konsep berbentuk tes uraian. Tes pemahaman konsep digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep fiika dengan indikator pengetahuan Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl, meliputi kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), serta mengevaluasi (C5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa, dan penerapan PBL lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dari pada metode ceramah biasa.
Konsepsi siswa pada sistem hidrolik merupakan hal penting dalam memahami konsep fluida statis secara komprehensif. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya suatu tahapan untuk mengungkap konsepsi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes diagnostik Hydraulic System Conceptual Test (HySCT) dalam bentuk theree tier. Metode penelitian yang digunakan yaitu 4D, terdiri dari beberapa langkah, meliputi: Defining, Designing, Developing, dan Disseminating. HySCT diujikan pada 32 siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HySCT yang berformat three tier dapat mendiagnosis level konsepsi siswa pada sistem hidrolik dengan kategori understanding, partial understanding, misconception, no understanding, dan uncode.
Konsepsi sebelum dan setelah pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan pembelajaran sains yang efektif di semua jenjang pendidikan. Setiap guru sains harus memiliki penguasaan konsep sains yang benar-benar mutlak, sesuai dengan konsepsi para ilmuwan. Berdasarkan hal tersebut, instrument tes diperlukan untuk mendiagnosis level konsepsi mahasiswa pada topic sains. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan tes diagnostic berformat empat tingkat, Four Tier – Science Diagnostic Test (4TSDT). Metode penelitian ini menggunakan 4D yaitu Defining, Designing, Developing dan Disseminating. Pada tahap defining dilakukan analisis miskonsepsi dan tes diagnostic pada topic sains. Selanjutnya, pada tahap designing diperoleh kisi-kisi instrumen hingga instrumen tes diagnostic berformat two tier. Instrumen tersebut dikembangkan menjadi tes diagnostic berformat empat tingkat pada tahap developing, sehingga menghasilkan instrumen 4TSDT. Tahapan akhir dari penelitian ini yaitu melakukan uji validasi dan uji coba 4TSDT kepada 40 mahasiswa calon guru sekolah dasar di salah satu universitas wilayah Cirebon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrument 4SDT dapat mendiagnosis level konsepsi dan mengungkap miskonsepsi mahasiswa pada topik sains
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.