Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi ekonomi kawasan mangrove serta potensi luas kawasan yang dapat dijadikan sebagai sempadan pantai. Adapun metode analisis yang digunakan yaitu nilai ekonomi mangrove di bagian barat Teluk Pangpang dengan menggunakan metode effect on production (EOP) dan kesesuaian kawasan sempadan pantai. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh utilitas konsumen dari kawasan mangrove adalah sebesar Rp.33.187.626,12. Dengan jumlah nelayan mangrove sekitar 350 orang dan luas daerah penangkapan sekitar +489 Ha, maka nilai ekonomi sumberdaya kawasan mangrove dilihat dari fungsi pemanfaatan langsung adalah sebesar Rp.32.189.744,06 per hektar per tahun. Sedangkan untuk potensi kawasan yang dapat dijadikan sebagai kawasan sempadan pantai dari hasil perhitungan tumpang-tindih (overlay) dapat dihasilkan wilayah yang termasuk dalam kategori sangat sesuai yaitu + 127,5 ha, sedangkan sesuai luas + 257 Ha, dan kurang sesuai seluas + 442,1 ha dan tidak sesuai yaitu + 1.910,1 ha.Abstrak dalam bahasa indonesia, tidak lebih dari 250 kata (garamond fond 11)Kata kunci : Teluk Pangpang; Ekonomi mangrove; Sempadan pantai; Rehabilitasi
ABSTRAKKetepatan suatu indeks dalam menggambarkan kondisi lingkungan sangat ditentukan oleh ketepatan dalam memilih variabel-variabel pembentuknya. Survei pakar internasional telah dilakukan untuk menilai validitas variabel-variabel terpilih dari indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak. Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove hasil studi literatur dan telah disaring melalui survei pakar internasional adalah sebanyak 26 variabel yang meliputi tipe pasut, rentang pasut, tinggi gelombang, curah hujan, jumlah hari hujan, lama penggenangan pasang, jenis substrat, tipologi mangrove, jenis mangrove, umur flora mangrove, jumlah jenis mangrove, keberadaan flora invasif, kerapatan pohon, kerapatan anakan, kerapatan semai, perbandingan anakan dan pohon, kondisi ekosistem mangrove, jenis fauna, umur fauna, kemampuan gerak fauna, ruang hidup fauna, keberadaan flora mangrove dilindungi, keberadan fauna dilindungi, keberadaan nurshery habitat, keberadaan spawning ground, dan status lindung ekosistem mangrove. Variabel-variabel tersebut mampu mewakili 6 karakteristik ekosistem mangrove. Variabel-variabel yang memiliki rangking yang tertinggi adalah variabel keberadaan nurshery habitat, sedangkan variabel yang memiliki rangking terendah adalah keberadaan flora invasif. Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove telah diujicoba di Pesisir Kabupaten Indramayu, dan mendapatkan sebaran IKE ekosistem mangrove tergolong mulai cukup peka sampai peka, dengan sebagian besar tergolong peka.Kata kunci: indeks kepekaan ekologi (IKE), ekosistem mangrove, tumpahan minyak ABSTRACT Validity of index to describe the environmental conditions is much determined by the accuracy in selecting formulating variables. The International expert survey was used to assess the validity of selected variables of ecological sensitivity index (ESI) of mangrove ecosystems to oil spill. t Identified ESI variables from literature study and assessed
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.