Latar belakang: Puskesmas merupakan peranan penting dalam mencapai program Indonesia Sehat. Peningkatan pelayanan puskesmas sebagai upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui kegiatan program promosi kesehatan erat kaitannya dengan media yang digunakan salah satuya adalah sosial media pada program promosi kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui implementasi penggunaan sosial media di Puskesmas Kota Enrekang. Metode: Penelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan studi kasus, Teknik yang digunakan dalam penentuan informan dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil: Pada input, program promosi kesehatan menggunakan media sosial dianggap cukup efektif , pada process, pelaksanaan program promosi kesehatan terlaksana sesuai dengan perencanaannya jika dilakukan diawal tahun namun terdapat beberapa perencanaan yang sudah ditetapkan sering tidak sesuai di lapangan, dan tidak semua SDM terlibat dalam program promosi kesehatan. Pada output, program berjalan sesuai tujuan yang direncanakan tetapi belum ada indicator capaian sehingga belum bisa terlaksananya evaluasi secara optimal. Kesimpulan: Diharapkkan kepala puskesmas lebih memahami mengenai manajemen puskesmas dan koordinasi dalam menentukan suatu perencanaan serta tenaga promosi kesehatan lebih serius dalam peningkatan pelayanan promosi kesehatan terkhusus pada program berbasis sosial media.
FKTP wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan komprehensif berupa pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan kebidanan, dan pelayanan kegawatdaruratan, termasuk pelayanan penunjang yang meliputi pemeriksaan laboratorium sederhana dan pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan (input, proses, output) program JKN di puskesmas Kabupaten Sidrap tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif yang menggunakan metode kualitatif dan data kuantitatif. Lokasi penelitian di puskesmas perkotaan yaitu Puskesmas Pangkajene,Puskesmas Rappang dan puskesmas pedesaan yaitu Puskesmas Belawae. Informan penelitian ini ada 8 orang yang terdiri dari unsur-unsur yang terlibat dalam Program BPJSKesehatan pada tingkat dinas kesehatan dan puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program dari segi input, kekurangan tenaga kesehatan masih menjadi masalah yang terjadi di puskesmas Kabupaten Sidrap khususnya dokter, terkait dengan fasilitas untuk saat ini hanya puskesmas yang berada di kota yang memenuhi standar fasilitas yang sesuai diharapkan, berbeda dengan puskesmas pada pedesaan dan terpencil sangat perlu perhatian Pemerintah Daerah. Pada pelaksanaan program dari segi proses, alur yang disediakan sesuai dengan SOP, mulai pendaftaran, antrian, pelayanan poli, laboratorium dan apotek. Pelaksanaan program dari segi output, untuk mengetahui hasil dalam program bpjs kesehatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun dinas kesehatan telah menggunakan komputer dan manual, data terinput langsung terkirim ke database BPJS maupun data manual yang diserahkan ke dinas kesehatan sesuai waktu yang ditetapkan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.