<p align="justify">Learning readiness influences learning success. Changing the learning model requires preparation. Well-planned online learning is different from learning in an emergency. This study aims to determine the readiness of student learning in online learning during the Covid-19 pandemic. The type of research used non-experimental quantitative. The data collection method is done by survey. Data analysis uses descriptive statistics. The subjects in this study were PGSD students at Mataram University. The number of respondents involved 260. Problems in this study include: how are students' learning readiness? what are the problems faced by students? Can students take part in online learning well? The results showed that students' learning readiness was still lacking. Students experiencing technical obstacles include lack of online media mastery, no training, limited costs, and difficulties in internet connection. Most students expect online learning to stop and come back face to face.</p>
<p>Penerapan Pendidikan karakter merupakan sebuah jalan untuk membangun pendidikan yang lebih bermoral. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis keteladanan guru dalam penerapan pendidikan karakter disekolah. Artikel ini merupakan hasil analisis dengan mengkaji literatur yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan. Model yang digunakan adalah studi literatur atau <em>lirature riview</em>. Dari hasil penelaahan, hasil yang didapat menunjukkah bahwa penerapan pendidikan karakter disekolah merupakan tanggung jawab semua warga sekolah, tetapi guru memegang peranan penting dalam pencapaian program tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan pendidikan karakter disekolah bergantung dari sejauh mana guru tersebut bisa menjadi teladan siswa-siswinya sehingga untuk mewujudkan siswa yang berkarakter diperlukan guru yang berkarakter pula.</p>
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembentukan karakter disiplin siswa melalui beberapa identifikasi kultur sekolah. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya menggambarkan dan melukiskan mengenai proses pembentukan karakter disiplin siswa melalui beberapa identifikasi kultur sekolah. Penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan dilakukan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini ditentukan secara purposive, yaitu pemilihan subjek penelitian secara sengaja oleh peneliti berdasarkan tujuan dan kriteria tertentu. Penentuan subjek penelitian didasarkan pada ciri-ciri atau karakteristik tertentu berdasarkan penilaian subjektivitas peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis induktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa karakter disiplin siswa terbentuk melalui beberapa identifikasi kultur sekolah yakni artifak sekolah, tata tertib, ritus atau upacara-upacara, dan nilai-nilai atau keyakinan yang dianut warga sekolah. Dengan demikian disiplin sangat penting untuk perkembangan siswa agar berhasil mencapai hidup yang bahagia, bisa beradaptasi dengan baik dalam lingkungan sosial termasuk di lingkungan sekolah. Upaya pembentukan karakter disiplin siswa di sekolah mencakup segala hal yang mempengaruhi siswa untuk membantu mereka agar dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.AbstractThis study aims to explain the process of shaping the character of student discipline through several identifications of school culture. This research is included in the descriptive study because this research only describes and illustrates the process of forming the character of student discipline through some identification of school culture. This research is qualitative. The collection technique is done through interviews, documentation, and observation. The research subjects in this study were determined purposively, namely the deliberate selection of research subjects by researchers based on specific objectives and criteria. The determination of the research subject is based on certain characteristics or characteristics based on the assessment of the subjectivity of the researcher. The data analysis technique used is the inductive analysis technique. The results of the study concluded that the character of student discipline was formed through some identification of school culture namely school artifacts, discipline, rites or ceremonies, and the values or beliefs held by school residents. Thus the discipline is very important for student development to achieve a happy life, can adapt well in the social environment, including in the school environment. Efforts to shape the character of student discipline at school include everything that affects students to help them understand and adjust to the demands of the environment.
<p>Artikel ini bertujuan mengkaji pentingnya <em>critical thinking</em> dan <em>problem solving </em>dalam pembelajaran IPS untuk menjawab tantangan abad 21. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. 4 keterampilan abad 21 yaitu: <em>communication</em>, <em>collaboration</em>, <em>critical thinking and problem solving</em>, serta <em>creativity and innovation</em>. Tujuan pembelajaran IPS adalah mengembangkan potensi peserta didik agar terampil mengatasi masalah sosial. Pembelajaran IPS pada abad 21 harus integrative, holistic, saintifik, konstektual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada siswa. Pentingnya <em>critical thinking dan Problem Solving </em>dalam pembelajaran IPS adalah agar peserta didik dapat merangsang, menganalisis, dan melakukan sintesis tepat dimana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri.</p>
Abad 21 sarat dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan berjalan semakin semakin pesat. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menyelidiki tentang 1) Apakah pembelajaran IPS di SD masih relevan dengan keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21, 2) Keterampilan apa saja yang didapatkan dari mempelajari IPS di SD, 3) Bagaimana seharusnya mempelajari IPS agar keterampilan abad 21 dapat dikuasai. Kajian ini menganalisis artikel yang berkaitan dengan pembelajaran IPS maupun keterampilan abad 21. Artikel yang dianalisis berupa artikel hasil penelitian empiris maupun hasil kajian konseptual. Analisis konsep dilakukan dengan melakukan sintesis dari beberapa artikel tersebut untuk menemukan relevansi pendidikan dengan keterampilan abad 21. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembelajaran IPS masih relevan dengan pengembangan keterampilan abad 21. Keterampilan yang didapatkan melalui pembelajaran IPS diantaranya kemampuan bersosialisasi, kemampuan berkolaborasi, kemampuan networking, dan kemampuan berkomunikasi. Tuntutan keterampilan abad 21 yang mengharuskan setiap orang untuk memiliki keterampilan sosial dapat dipelajari melalui pembelajaran IPS. Agar keterampilan abad 21 dapat termuat dalam pembelajaran IPS secara untuk maka perlu dilakukan inovasi model pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.