Abstrak. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berdominasi air di Dieng memiliki permasalahan dengan pengendapan silika (silica scaling), yang terjadi ketika brine keluar dari separator untuk diinjeksikan kembali ke perut bumi. Endapan silika menyumbat rekahan batuan tempat jalur lewatnya air, akibatnya kebutuhan debit air sumber panas bumi terganggu. Konsentrasi silika terlarut dalam brine di PLTP Dieng 1400 mg/L, ketika terjadi penengendapan silika kinerja PLTP terganggu ditandai dengan menurunnya daya pembangkit yang dihasilkan. Penanggulangan yang selama ini dilakukan adalah menampung terlebih dahulu brine di kolam penampungan, membiarkannya untuk beberapa lama agar silikanya mengendap baru di injeksikan ke perut bumi. Tulisan ini melaporkan hasil penelitian perlakuan terhadap sampel brine yang diambil dari lapangan di PLTP Dieng dalam keadaan basa yang dilakukan di laboratorium. Tujuannya adalah mendapatkan pada kondisi pH berapa silika akan efektip mengendap yang kemudian kelarutannya tetap stabil. Selain itu dicari jenis inhibitor basa apa yang terbilang efektip untuk perlakuan ini. Langkah eksperimen yang dilakukan adalah mengambil sampel brine yang berada di Dieng. Pertama dilakukan pembuatan larutan kerja dari hasil pengenceran natrium metasilika yang diperlukan untuk pembuatan kurva standar absorbansi terhadap konsentrasi silika terlarut. Selanjutnya dilakukan pembuatan sampel brine dengan beberapa pengenceran dan diuji kandungan silika terlarutnya. Langkah berikutnya dilakukan pengkondisian lingkungan basa untuk brine yaitu dengan menambahkan basa kuat NaOH dan KOH untuk beberapa nilai pH. Selanjutnya diukur kembali sifat kelarutan silikanya sebagai fungsi waktu. kemudian dilakukan pengujian dengan larutan reagen molibdosilikat, larutan HCl dan larutan asam oksalat. Konsentrasi silika d dalam sampel birne diperoleh melalui pengukuran absorbansi dengan menggunakan spektrofotometer UV/Vis pada panjang gelombang 410 nm. Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi silika yang dalam brine yang keluar dari separator berkisar antara 1312,42 mg/L -1330,89 mg/L. Kemudian dari hasil pengkondisian lingkungan basa di pH 9, NaOH dapat menurunkan konsentrasi silika 49,12 %, sedangkan pengkondisian lingkungan basa dengan KOH di nilai pH 9,5 dapat menurunkan konsentrasi silika 18,84 %.Kata kunci : Brine, Silica Scaling, Absorbansi, Konsentrasi Silica, Molibdosilikat Abstract. Geothermal power plants (PLTP) in Dieng are having the problems of silica deposition (silica scaling), which occurs when the brine comes out from the separator and get injected back to earth. Silica precipitates clog the rocks fracture in the path passed by the water, resulting in the lack of water debit needed to discharge the geothermal sources. The concentration of dissolved silica in the brine of PLTP Dieng is 1400 mg / L, silica scaling would disturb the performance of the powerplant, as indicated by the decreasing generated power. Countermeasures that have been done is to temporarily collect the brine in a storage pond to let the silic...
Abstrak. Banyak produk pangan Indonesia yang tidak aman untuk dikonsumsi sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan kepada konsumen. Salah satunya adalah daging ayam yang dijual di pasar tradisional. Daging ayam ini biasa tercampur dengan daging ayam tiren. Daging ayam tiren merupakan ayam yang mati tidak melalui proses penyembelihan yang benar sehingga darah mengendap di dalamnya dan mengandung uric acid yang merupakan racun berbahaya bagi kesehatan. Metode yang dilakukan dalam karya tulis ini adalah studi pustaka dan observasi lapangan. Perkembangan teknologi dapat diminimalisasi dengan dibuanya sebuah inovasi yaitu sarung tangan pendeteksi daging ayam tiren. Sarung tangan ini dirancang menggunakan alat sensor guna mendeteksi daging ayam tiren. Sarung ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian sensor dan indikator. Bagian sensor yang berupa probe tertanam di sebuah sarung tangan yang akan bersentuhan dengan daging. Nilai kapasitansi daging ayam tiren lebih besar dari daging ayam normal. Nilai kapasitansi daging nantinya akan terbaca oleh mikrokontroler dan dapat dibedakan nilai kapasitasnya. Sarung tangan akan menyentuh daging ayam, sehingga sensor akan memberikan sinyal yang menjadi input kapasitansi. Serta indikator akan memberikan respon warna lampu merah pada daging ayam yang positif tiren dan warna lampu hijau untuk daging ayam segar. Adanya sarung tangan ini maka permasalahan konsumen memperoleh daging ayam tiren dapat diminimalisasi, para pedagang yang menjual daging ayam tiren dapat diatasi, serta mencegah timbulnya masalah penyakit pada konsumen daging ayam di Indonesia. Kata kunci : kapasitansi, sarung tangan, daging ayam tirenAbstract. Many food products in Indonesia are not safe for consumption. This food can cause health problems to consumers. One of the unsafe food is chicken meat in traditional market. There is a case that chicken meat mixed with bad chicken meat called tiren chicken. Tiren chicken is a chicken that died not through the correct process of slaughtering or dead before being slaughtered. Hence, the blood of tiren chicken meat contains uric acid which is a dangerous poison for human health. The methods used in this paper is a literature study. The development of technology can minimize this problem by making an innovation, for example tiren chicken gloves detector. The glove was designed using the sensor (probe) to detect tiren chicken. This glove is comprised of two main parts. Those are sensor (probe) and indicators. The sensor (probe) embedded in a glove that will be used to touch the chicken meat. The capacitance value of good chicken meat bigger from tiren chicken meat. The value of capacitance chicken meat will be detected by a microcontroller and obtained value of the specified capacitance. When the gloves touch the chicken meat, the sensor (probe) will produce a signal being input capacitance. Indicators will give a response: red light color for positive tiren chicken meat and the green light color for normal chicken meat. The existence of this glove can minimize costume...
Beberapa sumur geothermal di Indonesia memiliki kondisi sumur yang basa, atau memiliki nilai pH di atas 6. Sementara kondisi nilai pH pada rentang 6-9 merupakan kondisi optimal bagi silika untuk terjadi polimerisasi. Maka dari itu apabila sumur tersebut digunakan untuk pembangkit listrik geothermal flash system akan berpotensi terjadinya pengendapan silika pada pipa sumur. Pengendapan silika pada pipa mengakibatkan penurunan laju brine yang mengalir melalui pipa tersebut. Untuk mencegah terjadinya polimerisasi silika, maka kondisi pH dari brine pada pipa sumur tersebut harus diubah, yaitu menjauhi dari rentang optimal terjadinya polimerisasi silika. Pada penelitian ini senyawa yang bersifat asam kuat digunakan untuk memodifikasi kondisi brine pada pipa sumur menjadi memiliki nilai pH dibawah 6. Nilai pH yang diharapkan dengan penggunaan asam kuat ini adalah 5,5. Dengan mengeluarkan kondisi brine dari rentang pH 6-9 maka laju polimerisasi dari silika dapat diperlambat sehingga pipa dapat digunakan lebih lama.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.