PEMISAHAN MATRIKS 90Sr/90Y MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKROMATOGRAFI BERBASIS FASA DIAM CAMPURAN ALUMINA-SILIKA. Itrium-90 merupakan radionuklida pemancar yang mempunyai waktu paruh 64,1 jam dan memancarkan energi maksimum 2280 keV. Itrium-90 merupakan radionuklida yang banyak digunakan dalam kedokteran nuklir untuk keperluan terapi. ltrium-90 diperoleh dari hasil peluruhan radionuklida 90Sr yang mempunyai waktu paruh 28,1 tahun. Untuk memperoleh radionuklida 90Y, dibutuhkan suatu sistem pemisahan yang sesuai dan pada saat ini yang paling banyak digunakan adaJah sistem generat or 90SrfOY. DaJam penelitian ini, telah dilakukan studi sistem pemisahan 90Y dari 90Sr dengan metode elektrokromatografi untuk parameter tegangan, dan komposisi isian kolom kromatografi. Radionuklida yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran radionuklida 90Sr/90Y yang diperoleh dari hasil fisi. Hasil percobaan yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan kondisi elektrokromatografi menggunakan tegangan 400 V selama 4 jam, fasa gerak larutan penyangga sitrat 0,1 M; pH 5 dan fasa diam sepanjang 9 cm dengan komposisi 2 cm silika 0,5 mm, 4 cm alumina, 1 cm campuran silika 0,2 mm : alumina = 1:1 dan 2 cm silika 0,2 mm telah dihasilkan rendemen pemisahan 90Y sebesar 59,63% dengan kemurnian radiokimia 97,30%.
PEMBUATAN SENYAWA BERTANDA 131I-MIBG DENGAN PENINGKATAN DOSIS TERAPI. Senyawa bertanda 131I-MIBG telah berhasil diproduksi di Indonesia. Namun, konsentrasi radioaktivitas dan dosis radioaktivitas per botol masih kecil jika dibandingkan dengan produk komersial dari luar negeri yang beredar di pasaran. Saat ini, dosis radioaktivitas = 25 mCi/vial dan konsentrasi = 5 mCi/mL. Permasalahan yang dihadapi jika konsentrasi radioaktivitas dan dosis radioaktivitas per vial ditingkatkan maka produk menjadi tidak stabil dan terurai karena dampak radiolisis. Produk komersial global umumnya dosis radioaktivitas =100 mCi/vial dan konsentrasi 10 mCi/mL. Pada penelitian ini telah dilakukan upaya peningkatan (scale up) konsentrasi dan dosis radioaktivitas per vial. Metode yang digunakan yaitu dengan meningkatkan jumlah benzyl alkohol dari 9 µL/mL menjadi 10 µL/mL larutan 131I-MIBG. Selain itu, penambahan buffer phosphat yang semula penambahannya dilakukan sebelum proses pemurnian dirubah menjadi setelah proses pemurnian. Hasil penandaan diperoleh 131I-MIBG sebanyak 153 – 254 mCi dengan randemen proses antara 33,60 - 51,94 %. Konsentrasi radioaktivitas cukup besar, yaitu antara 9,80 hingga 25,40 mCi/mL dengan dosis radioaktivitas 100 hingga 222 mCi/vial. Untuk menyesuaikan kebutuhan pasar maka 131I-MIBG produk BATAN dikemas dalam 100 mCi/vial dan konsentrasi 5-13 mCi/mL. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan senyawa bertanda 131I-MIBG dengan peningkatan dosis terapi telah berhasil dilakukan dengan baik.Kata kunci: Senyawa bertanda 131I-MIBG, konsentrasi radioaktivitas, dosis terapi.
<p>Alumina is usually used for <sup>99</sup>Mo absorbers obtained from <sup>235</sup>U fission product because the use of <sup>235</sup>U is getting limited, and as an alternative <sup>99</sup>Mo obtained from natural MoO<sub>3</sub> irradiation was used. The problem is that <sup>99</sup>Mo produced was not carrier-free as <sup>99</sup>Mo from <sup>235</sup>U fission product because not all MoO<sub>3</sub> is activated to <sup>99</sup>Mo, then it is necessary to know the effect of contact time when loading <sup>99</sup>Mo into the alumina column. To find out the effect of contact time, the experiment was carried out using <sup>99</sup>Mo pH 4, acid alumina column, contact time was varied between 1 to 60 minutes with interval of 15 minutes, and the column was eluted using 2 kinds of eluent namely 0.9% NaCl and MEK. The elution of <sup>99</sup>Mo/<sup>99m</sup>Tc generator is performed 3 times, days 1, 2 and 3. The results showed that the performance of alumina in absorbing <sup>99</sup>Mo influenced by time. The optimal contact time is 15 minutes for 0.9% NaCl solution and 45 minutes for MEK. The amount of <sup>99</sup>Mo breakthrough (µCi<sup>99</sup>Mo/mCi<sup>99m</sup>Tc) from the alumina column increases with elution time both using 0.9% NaCl or MEK. The <sup>99m</sup>Tc eluate obtained from this study does not meet standard requirements. The use of a tandem column is needed to prevent <sup>99</sup>Mo breakthrough on the <sup>99</sup>Mo/<sup>99m</sup>Tc generator to get the <sup>99m</sup>Tc which meet standard requirement.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.