Dalam suatu keluarga biasanya memiliki jumlah tanggungan yang berbeda-beda dan biasanya mereka juga memiliki tingkat kesejahteraan yang berbeda-beda juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah tanggungan setiap keluarga terhadap kesejahteraan keluarga pekerja K3L Universitas Padjadjaran. Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif, bersifat kuantitatif karena data yang didapatkan adalah hasil menyebarkan kuesioner kepada pekerja K3L yang bekerja di wilayah zona 7 Universitas Padjadjaran. Kemudian bersifat kualitatif karena data tersebut diolah menjadi sebuah hasil pemahaman dan analisis serta ditambahkan dengan hasil penelitian dan artikel yang telah ada sebelumnya. Data yang digunakan pun merupakan data primer dan data sekunder yang didapatkan masing-masing langsung dari responden dan dari literature yang memang telah ada sebelumnya.Hasil dari penelitian dan analisis menunjukkan bahwa jumlah tanggungan yang dimiliki responden masih bisa dikatakan cukup atau diangka rata-rata karena mereka pada umumnya hanya memiliki jumlah tanggungan rata-rata 2 orang saja. Namun melihat hasil analisis, bisa dikatakan bahwa keluarga K3L memiliki tingkat kesejahteraan menengah ke bawah karena mereka masih mengeluh akan upah dan pendapatn mereka dari bekerja sebagai K3L Universitas Padjadjaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah tanggungan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga apabila memang tidak diimbangi dengan pendapatan yang cukup, sehingga jumlah tanggungan akan terus berbandaing lurus dengan jumlah pendapatan sebagai patokan tingkat kesejahteraan keluarga.
ABSTRAKAnak berkebutuhan khusus merupakan anak yang dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang berbeda dari manusia pada umumnya sehingga membutuhkan pelayanan khusus. Seseorang dengan memiliki hambatan kecerdasan sudah dipastikan bahwa ia adalah penyandang tunagrahita. Anak dengan tunagrahita memiliki kecenderungan kurang peduli terhadap lingkungannya, baik dalam keluarga ataupun lingkungan sekitarnya. Masyarakat pada umumnya mengenal tunagrahita sebagai retardasi mental atau terbelakang mental atau idiot. Menurut Kustawan, D. (2016) merupakan anak yang memiliki inteligensi yang signifkan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. Ia juga mengatakan bahwa anak dengan tunagrahita mempunyai hambatan akademik yang sedemikian rupa sehingga dalam layanan pembelajarannya memerlukan modifikasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan khususnya. Selaras dengan pendapat Kustawan bahwa anak dengan tunagrahita mempunyai hambatan dalam memproses pembelajaran bagi anak pada umumnya. Meskipun anak tunagrahita memiliki hambatan tersebut, tidak menutup kesempatan untuk menerima pendidikan yang layak dan tepat baik di rumah dan khususnya di sekolah. Agar anak dengan tunagrahita memiliki masa depan yang cerah, sama seperti anak pada umumnya.
ABSTRAKDunia sudah memasuki era baru yaitu era teknologi dan komunikasi. Perkembangan teknologi dan komunikasi ini terjadi sangat pesat, teknologi terus menciptakan berbagai macam jenis gadget yang memiliki klasifikasi sebagai gadget high technology. Pada umumnya teknologi (gadget) telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar tetap menggunakan internet lewat gadgetnya dengan cerdas. Namun dewasa ini gadget dalam penggunaannya sering kali terjadi secara berlebihan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pengaruh tersebut dapat dirasakan baik pada diri tersebut dan pada orang yang berada disekitar penggunanya. Salah satu lingkungan terdekat yang dikenai pengaruh oleh pengggunaan gadget pada adalah keluarga. Keluarga yang secara harfiah memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing pada anggota keluarganya menjadi terganggu akibat adanya penggunaan gadget yang berlebihan pada penggunanya. Salah satu aspek yang terganggu dalam keluarga adalah aspek interaksi sosial antar anggota keluarga, yang mencakup di dalamnya pola komunikasi dan kontak sosial. Lewat komunikasi dan kontak sosial inilah perubahan interaksi sosial dalam keluarga tersebut dapat diukur. Adanya perbedaan dan perubahan komunikasi dan kontak sosial yang terjadi di dalam keluarga sebelum dan sesudah penggunaan gadget pada anggota keluarga dapat mempengaruhi pola interaksi sosial dalam keluarga secara menyeluruh. Dengan demikian dapat dilihat pengaruh atas penggunaan gadget tersebut terhadap interaksi sosial dalam keluarga.Kata kunci : gadget, interaksi sosial, keluarga. I.PENDAHULUAN Dunia sudah memasuki era baru yaitu era teknologi dan komunikasi. Perkembangan teknologi terjadi sangat pesat, teknologi terus menciptakan berbagai macam jenis gadget yang memiliki klasifikasi sebagai gadget high technology. Ada banyak varian gadget yang kini tersebar di Indonesia khususnya seperti smartphone, tablet, komputer, kamera, laptop dan lainnya. Penggunaan bermacam jenis gadget kini telah menjadi gaya hidup di Indonesia. Penggunaan gadget dapat dilihat langsung di tempat-tempat umum seperti sekolah, stasiun, terminal, halte bahkan di bus sekalipun. Pengguna alat sosial media ini seakan telah membudaya di masyarakat Indonesia.Penggunaan gadget telah mencapai pasar umum, dalam artian kalangan dan dimensi umur tidak lagi menjadi penghalang dalam penggunaan gadget. Berikut gambar dari grafik penggunaan handphone di Indonesia yang dilakukan oleh tecno journal.
AbstrakMemahami masalah sosial sangat penting bagi mereka yang bergerak di bidang social entrepreneurs. Dengan memahami keluasan serta kedalaman masalah, maka kita akan terbantu menemukan peluang-peluang untuk aksi penanganan baik yang sifatnya pencegahan, penyelesaian, atau pengembangan. Penyebab masalah sosial sangatlah kompleks merentang dari dimensi yang terkait dengan pola tingkah laku, pola interaksi, perubahan dan konflik nilai, sampai yang diakibatkan oleh situasi ketidakadilan, pengabaian terhadap hak-hak asasi manusia, serta kerusakan ekologis yang parah.Ditengah berbagai masalah sosial yang semakin kompleks baik dari penyebab maupun akibatnya, diharapakan muncul para wirausahawan sosial yang mampu menyumbangkan ide dan aksi untuk masalah-masalah yang selama ini dianggap tidak terpecahkan. Dibutuhkan rumusan-rumusan model kreatif dalam upaya pemecahan masalah sosial yang sebelumnya hanya didekati dengan cara-cara konvensional yang dicirikan dengan penerapan model-model kuratif, orientasi proyek jangka pendek, pengawasan implementsi yang lemah sehingga penuh ketidakkonsistenan antara tatanan ide dengan implementasi, dan tidak mampu memunculkan kesadaran kolektif masyarakat bahwa mereka adalah aktor utama perubahan. Sering pula terjadi pihak-pihak yang memiliki otoritas baru melakukan upaya pencegahan atau penanganan masalah setelah terjadi kerusakan yang signifikan.Bagi para wirausahawan sosial, keadaan seperti demikian sebaiknya dilihat sebagai peluang untuk menciptakan model-model jitu diluar pendekatan biasa yang tidak menyelesaikan masalah atau bahkan hanya seolah-olah menyelesaiikan masalah. Saat ini banyak masalah sosial di Indonesia yang perlu menjadi perhatian baik itu yang bersumber dari disfungsi sosial individu, keluarga, atau disfungsi kelembagaan dan organisasi termasuk lembaga-lembaga pelayanan sosial dan publik.
ABSTRAKKanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan yang dapat menyerang siapa saja dari berbagai kalangan usia dan jenis kelamin. Salah satu yang dapat menjadi penderita kanker terbesar adalah anak-anak. Kanker yang menyerang pada anak adalah kanker dengan berbagi jenis dan stadium. Walau masih muda kanker yang terjadi pada anak dapat terjadi hingga stadium lanjut. Dalam hal ini, yang menderita dan mendapatkan dampak dari adanya kanker bukan anak saja tapi orangtuanya. Orangtua anak penderita kanker dapat mengalami kecenderungan disfungsi sosial, kehilangan motivasi dan kekurangan secara ekonomi karena dampak dari anaknya yang menderita kanker. Orangtua anak penderita kanker membutuhkan dukungan sosial yang dapat memberikan berbgai jenis implikasi pada orangtua anak penderita kanker.Maka dari itu, peneliti bertujuan mengetahui gambaran mengenai dukungan sosial pada anak penderita kanker. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi nonpartisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kanker Anak, Orangtua Anak Penderita Kanker ABSTRACTCancer is one of the deadly diseases that can affect anyone of any age and sex. Children are one of the biggest targets. Cancer that attacks in children is cancer by various types and stages. Although still young the cancer that occurs in children can occur until an advanced stage. In this case, who suffer and get the impact of the cancer is not not only the children but their parents. Parents of children with cancer can experience a tendency of social dysfunction, loss of motivation and economic shortage due to the impact of their cancer-related children.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.