Saat ini kebutuhan akan energi di dunia terus meningkat, sejalan dengan semakin tumbuhnya industri untuk menopang kehidupan manusia. Namun kenaikan kebutuhan energi tersebut tidak diimbangi dengan bertambahnya sumber energi, sehingga harga energi semakin mahal. Untuk meminimalisir kebutuhan energi, maka perlu dicari sumber-sumber energi alternatif baru, terutama sumber energi baru dan terbarukan. Disamping itu perlu dilakukan pengelolaan energi yang lebih baik, sehingga kebutuhan energi dunia bisa dikurangi. Double Pipe Heat exchanger memiliki pipa luar stainless steel dengan diameter dalam (Do) 3,5 inchi, ketebalan pipa (To) 1,5 mm, dan panjang pipa (Lo) 790mm dan pipa dalam (Di) 1 3/8 inchi, ketebalan(Ti) 0,6 mm, dan panjang pipa (Li) 920mm, dengan air dingin dan air panas yang digunakan sebagai fluida uji di annulus dan pipa dalam. Helical turbulator dari besi (mild steel) dengan dimensi geometris jarak antar elemen (pitch) sebesar 25mm, 50 mm dan 75 mm berdiameter dalam (Di) 5/16 inchi dan diameter luar(Do) 1 5/16 inchi dengan panjang 750mm dimasukkan dalam inner tube dari heat exchanger. Air panas memasuki tabung dengan variasi flowate mulai 400 l/jam sampai 900 l/jam, sedangkan flowrate air dingin konstan 900 l/jam. Hasil penelitian dengan disisipkannya helical turbulator sebagai turbulator pada heat exchanger mengakibatkan peningkatan laju perpindahan kalor. Helical turbulator dengan pitch 25mm menimbulkan peningkatan laju perpindahan kalor paling besar sebesar ±62% dibandingkan plain tube. Helical turbulator mengakibatkan peningkatan NTU heat exchanger terbesar sebesar ±63% dihasilkan oleh helical turbulator dengan pitch 25mm.At present the need for energy in the world continues to increase, in line with the growing industry to sustain human life. However, the increase in energy needs is not offset by the increase in energy sources, so energy prices are increasingly expensive. To minimize energy needs, it is necessary to look for new alternative energy sources, especially new and renewable energy sources. Besides that, better energy management is needed, so that the world's energy needs can be reduced. Double Pipe Heat Exchanger has stainless steel outer pipe with inner diameter (Do) 3.5 inch, pipe thickness (To) 1.5 mm, and pipe length (Lo) 790 mm and pipe inside (Di) 1 3/8 inch, thickness (Ti) 0.6 mm, and the length of pipe (Li) 920 mm, with cold water and hot water used as test fluid in the annulus and inner pipe. Mild steel helical turbulators with geometric dimensions of 25mm, 50mm and 75mm intervals between 5/16 inch in diameter and a 750mm length 5/16 inch outer diameter (Do) are included in the inner tube of heat exchanger. Hot water enters the tube with variations in flowate from 400 l / hour to 900 l / hour, while the cold water flowrate is constant 900 l / hour. The results of the study by inserting a helical turbulator as a turbulator in a heat exchanger resulted in an increase in the heat transfer rate. Helical turbulators with a pitch of 25mm give rise to the highest heat transfer rate of ±62% compared to plain tubes. Helical turbulators cause the largest increase in NTU heat exchanger of ±63% produced by a helical turbulator with a 25mm pitch.
Limbah dari industri elektroplating memiliki beberapa kadar logam dan TSS yang sangat tinggi dengan kadar Nikel yang dihasilkan sebesar 20.62 mg/L, dan TSS sebesar 45.25 mg/L. Nilai baku mutu menurut peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi kegiatan industri untuk kadar Nikel 1 mg/L untuk TSS 20 mg/L. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengolahan limbah cair elektroplating yang efisien menggunakan beberapa parameter yaitu studi aliran sistem pada elektrokoagulasi yaitu sistem batch dan sistem kontinyu, rangkaian elektroda dimana ada 3 rangkaian elektroda yang berbeda yaitu monopolar paralel, monopolar seri dan bipolar paralel, serta waktu kontak 60 menit serta 120 menit. Sehingga dengan hal tersebut diperoleh bahwa untuk aliran sistem kontinyu lebih efisien untuk volume limbah yang besar, rangkaian monopolar paralel adalah rangkaian yang paling efisien dengan menurunkan kadar logam dan TSS sebesar masing-masing sebesar 213 mg/L dan 2000 mg/L, sedangkan untuk waktu kontak lebih efisien pada menit ke-120 dengan julah 0,7 ppm.
Pertambangan merupakan bidang usaha yang selalu menimbulkan dampak pada lingkungan. Salah satu dampak negatif dari proses penambangan adalah timbulnya air asam tambang. Air asam tambang terbentuk karena kontak antara batuan sulfida dengan udara atau air dengan nilai pH yang rendah (pH < 4) dan memiliki logam terlarut yang tinggi. Nilai pH yang rendah menyebabkan mudahnya logam-logam tertentu larut dalam air. Penelitian ini dilakukan di pengolahan limbah air asam tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara dengan tujuan untuk menurunkan kadar Cu, TSS, pH, dan Turbidity dan untuk mengetahui kemampuan dari Na3PO4, Ca(OH)2 dan PAC untuk proses pengolahan Air Asam Tambang di PT.
ABSTRAK PT Indonesia Power merupakan instalasi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga gas dan uap untuk menghasilkan listrik. Salah satu utilitas yang sangat penting dalam pengolahan raw water sampai menjadi demineral water ialah Electro-Clorination Plant. Electro-Clorination Plant ini berperan utama dalam pembuatan NaOCl (Sodium Hypochlorite) yang dibutuhkan untuk melemahkan biota-biota laut yang terkandung dalam raw water pada Intake. Hal tersebut sangatlah penting agar tidak ada kerang ataupun biota laut yang tumbuh didalam pipa-pipa plant yang mengolah raw water tersebut. Untuk menjaga efisiensi alat ini maka diperlukan pembersihan berkala dengan proses acid cleaning untuk membersihkan kerak pada chlorin generator. Proses acid cleaning dilakukan dengan mensirkulasi HCL 6% selama 2 jam untuk 1 train, dengan harapan efisiensi dari alat ini dapat dijaga. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi alat dan mengetahui waktu yang tepat untuk dilakukannya acid cleaning agar performa chlorin generator dapat dijaga melalui perhitungan efisiensi. Didapatkan hasil perhitungan efisiensi alat pada range 80% dan semakin menurun secara signifikan pada hari ke-20 dan perlu dilakukan acid cleaning kembali pada hari ke-21 untuk menjaga fungsi alat secara optimal. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa acid cleaning tidak dapat meningkatkan efisiensi secara signifikan namun dapat menjaga performa alat pada range optimalnya.
Limbah elektroplating memiliki beberapa kadar logam krom, TSS, dan turbidity yang sangat tinggi dengan kadar krom, TSS, dan turbidity yang dihasilkan melebihi baku mutu. Nilai baku mutu menurut peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi kegiatan industri untuk kadar Krom 0,5 mg/L untuk TSS 20 mg/L. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menurunkan dan mengetahui efisiensi penurunan kadar krom, TSS, dan turbidity melalui proses elektrokoagulasi dengan menggunakan elektrokoagulator secara kontinyu dan variabel penelitian yang digunakan yaitu waktu kontak dan tegangan. Elektroda yang digunakan ialah aluminium (Al) sebagai anoda dan katoda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa besar tegangan denga waktu kontak dapat mempengaruhi penurunan kadar logam Krom dan TSS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.