Telah dilakukan analisis potensi energi matahari menggunakan data lama penyinaran matahari (LPM) kota Pontianak, untuk mengetahui hubungan lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari terhadap pergerakan semu matahari dan akibatnya. Proses pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data dan perhitungan data, yang meliputi data lama penyinaran matahari, data intensitas radiasi, data temperatur dan data kelembaban yang dicatat dan didokumentasikan oleh BMKG Supadio Pontianak. Dengan menggunakan instrumen Campbell-Stokes yang terdiri dari kertas pias yang telah terbagi: bumi utara (300 lembar), khatulistiwa (200 lembar), bumi selatan (300 lembar) dan AWS (Automatic Weather Station) yang telah terpasang secara digital untuk pengukuran intensitas radiasi matahari. Selanjutnya dari data yang diperoleh kemudian dihitung dengan menggunakan persamaan Penman-Monteith. Hasilnya berupa data rata-rata penyinaran selama 8 jam pada wilayah Kota Pontianak dan data rata-rata hubungan antara temperatur dan kelembaban udara. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan diperoleh potensi energi matahari rata-rata mencapai lebih dari 60% dan lama penyinaran matahari sekitar 2-4 jam per hari. Kata Kunci : Energi surya, LPM, Radiasi Matahari, Potensi matahari
Persamaan Schrödinger untuk osilator kuantum anharmonik tidak bisa diselesaikan secara analitik, sehingga diperlukan metode lain untuk menentukan energi osilator kuantum anharmonik. Metode yang dapat digunakan adalah teori gangguan. Pada penelitian ini teori gangguan digunakan untuk menentukan tingkat energi osilator kuantum anharmonik untuk beberapa suku gangguan yang tunggal dan suku gangguan dalam bentuk polinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tingkat-tingkat energi akibat suku gangguan dalam bentuk polinomial merupakan penjumlahan dari beberapa suku gangguan yang tunggal.
Telah dilakukan penelitian tentang pemodelan variasi nilai percepatan gravitasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran variasi nilai percepatan gravitasi terhadap waktu di daerah khatulistiwa dengan menggunakan metode Gauss-Newton. Dengan menggunakan data dari percobaan bandul sederhana di daerah pengamatan yang terletak pada koordinat 0°03¢30,61²LS dan 109°20¢44,09²BT, dihasilkan periodesitas data variasi nilai percepatan gravitasi sebesar 15 hari, yang merupakan setengah dari periodesitas data jarak bumi-bulan dan fase bulan. Korelasi antara variasi nilai percepatan gravitasi dengan jarak bumi-bulan sebesar 0,38. Korelasi antara variasi nilai percepatan gravitasi dengan fase bulan sebesar 0,11. Variasi nilai percepatan gravitasi hasil pengamatan dibuat model berupa sebuah persamaan dari fungsi deret Fourier orde 8, yang bergantung terhadap waktu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.