Teknik preparasi sampel memainkan peran penting dalam tujuan analisis. Teknik preparasi sampel logam berat menggunakan SSA-Nyala umumnya dengan penambahan asam pekat seperti asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), asam perklorat (HClO4), atau campurannya. Meskipun HNO3 telah diterima dan digunakan sebagai pengencer logam berat untuk mengatur pH di bawah 2, tetapi tidak banyak makalah atau laporan penelitian yang mengeksplorasi suhu atau kondisi pH alternatif dalam analisis sampel logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu dan pH optimum dalam analisis logam Cu, Fe, Pb, dan Mn. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan suhu dan konsentrasi HNO3 dalam larutan standar. Hasil pengukuran kemudian dianalisis linieritas, sensitivitas, dan deviasinya. Data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan HNO3 dengan konsentrasi rendah dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu menggunakan HNO3 berlebihan dalam preparasi sampel. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mensimulasikan teknik preparasi pada spesies logam berat yang berbeda. Kata kunci : Logam Berat; SSA-Nyala; pH; Suhu
Various industrial activities produce heavy metals as by-products or wastes. Lead is a metal trace element from sewage disposal, vehicle fumes, and atmospheric emissions from industrial activities. Mango seeds are composed of cellulose, lignin, and hemicellulose, which have many potential binding groups. Mango seeds, which are often considered waste, can be utilized as a low-cost biosorbent due to their various functional groups, such as hydroxyl, carboxyl, carbonyl, alcohol, amide, and aromatic groups. Mango seed are organic waste with potential as low-cost biosorbent for heavy metals removal. The purposes of the study are: (1) to explore the optimum condition of biosorbent in absorbing heavy metal species (Pb (II)), and (2) to analyze the adsorption model of synthetic waste containing Pb(II). Mango seeds have a considerable potential to be used as a biosorbent to absorb heavy metal ions. The optimum conditions for Pb2+ ion adsorption is at pH 6 with contact time 70 minutes, and concentration of biosorbent 2.0 g/L. Adsorbate adsorption follows the Freundlich model, and adsorption occurs only in a few surface layers. The kinetic parameters of adsorbent satisfied pseudo-second-order reaction. The optimum adsorption capacity (qm) of mango seed biosorbent in absorbing Pb ions is 43.86 mg/g.
Air limbah industri susu berasal dari susu dan produk jadi yang hilang karena kebocoran pipa, luberan (overflow) tangki penampungan, kegagalan proses produksi, atau buruknya proses handling. Air limbah industri susu juga mengandung beberapa senyawa kimia (NaOH, KOH, H3PO4, HNO3, dan NaOCl) yang digunakan untuk membersihkan peralatan dan area produksi. Karakteristik limbah industri susu umumnya memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga dalam pengolahannya dilakukan kombinasi pengolahan dengan metode biologi, fisika, dan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik effluent hasil pengolahan dengan sistem semi batch reactor dan membandingkannya dengan Baku Mutu Lingkungan yang berlaku (Permen LH No. 5/2014 Lampiran VIII). Tiga tahap percobaan meliputi persiapan contoh, proses pengolahan dan pengujian, serta interpretasi data. Berdasarkan percobaan didapatkan hasil bahwa rangkaian unit pengolahan ini mampu memperbaiki semua karakteristik limbah secara signifikan. Nilai parameter kualitas limbah yaitu pH 8,83; TDS 986 mg/L; COD 100 mg/L; amonia 1 mg/L; BOD 36 mg/L; minyak dan lemak dibawah limit deteksi; TSS 24 mg/L. Hasil pengolahan sudah memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku.
Berkembangnya batik menyebabkan tumbuhnya berbagai corak batik dengan kekhasan masing-masing daerah. Bogor sebagai kota penyangga DKI Jakarta juga telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam industri batik. Kampung Batik Cibuluh merupakan salah satu pioner dalam kelompok industri rumahan batik. Batik produksi kelompok ini disukai karena motif lokalnya yang unik. Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik AKA Bogor, diidentifikasi permasalahan yang terjadi di industri kecil menengah (IKM) Batik Cibuluh Kota Bogor relatif hampir sama dengan IKM batik di daerah lainnya, yaitu tidak adanya pengolahan limbah yang representaif. Proses produksi batik seringkali mengalami masalah dengan air limbah karena penggunaan berlebihan bahan-bahan kimia dalam proses pewarnaannya. Berdasarkan alasan tersebut, terdapat kebutuhan untuk membuat suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang baik, representatif, dan praktis. Hasil dari kegiatan yaitu tersedianya IPAL yang representative yang menggunakan metode anoksik, aerob, ozonisasi, dan filtrasi. Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan, didapat bahwa keberadaan IPAL yang representative terkait proses industri Batik dapat meningkatkan kualitas lingkungan perairan dan rasa percaya dari para pelaku IKM di wilayah Cibuluh Kota Bogor dalam mengembangkan usahanya.
Kromium (VI) merupakan unsur logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu sumber limbah kromium (VI) yaitu limbah laboratorium. Penelitian mengenai kombinasi metode koagulasi, adsorpsi, dan ozonasi belum banyak diteliti, terutama spesifik tentang penyisihan kromium (VI). Kombinasi proses koagulasi dan adsorpsi menggunakan aluminium sulfat dan organoclay serta ozonasi berpotensi dilakukan untuk penyisihan kromium (VI). Tujuan penelitian yaitu untuk: (1) menganalisis kondisi optimum proses koagulasi, adsorpsi dan ozonasi dalam mengolah limbah kromium (VI) yang berasal dari laboratorium, dan (2) mengukur efisiensi proses penyisihan kromium (VI) dengan proses koagulasi, adsorpsi, dan ozonasi. Penetapan kromium (VI) dilakukan dengan metode spektrofotometri. Hasil percobaan menunjukkan kondisi optimum pengolahan limbah kromium (VI) dengan aluminium sulfat yaitu pada pH 8 dan dosis 1,5 g/L; sementara kondisi optimum untuk pengolahan dengan organoclay yaitu pada pH 4 dan dosis 2 g/L; ozonasi paling optimum pada pH 4 dengan durasi 1 jam. Penyisihan kromium (VI) dengan koagulan aluminium sulfat memberikan efisiensi pengolahan yang lebih baik (33,47%) dibandingkan dengan organoclay (7,65%) dan ozonasi (0,65%). Meskipun demikian kombinasi perlakuan organoclay dan ozonasi memberikan efisiensi yang sangat signifikan (94,77%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.