Any married couple willing to have satisfaction in their marriage. However, not all couples could achievesatisfaction in their marriage. The quality of marriage was determined by three attachments style; secureattachment style, avoidant attachment style, and anxiety attachments style. This study aimed to investigate therelationship between attachment and marital satisfaction for early adulthood in Banda Aceh. This study used purposive sampling technique and selected 120 subjects (27 male and 93 female), mean of age 30.75 years old, mean of age marriage was 5-7 years, mean of children is 2. Data collected using ENRICH Marital Satisfaction (EMS) which developed by Fowers and Olson (15 statements, α= .962), and attachment scale (consist of 30items) compiled by researcher based on the theory of Hazan and Shaver (secure attachment α= .864, avoidant α= .877, anxiety α= .691). The results showed that there is a positive and significant correlation between secure attachment and marital satisfaction (rxy=.455; p =.000; p< .001). The result also showed that there is a negative and significant correlation between insecure attachment and marital satisfaction (rxy avoidant = - .460 ; p= .000; p< .001, rxy anxiety = - .231 ; p= .011; p< .05). Among the three attachment, secure attachment style has the highest significant relationship with marital satisfaction. It meant that the higher score of secure attachment style obtained, the higher satisfaction obtained by these couples.
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu jenis penyakit yang memiliki gangguan fungsi dalam tubuh sehingga gagal dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan dirinya. Jenis penyakit dan berbagai efek yang dihadapinya tersebut secara langsung berpengaruh terhadap kondisi psikologis pasien, salah satunya berkaitan dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being pasien Gagal Ginjal Kronik di Banda Aceh, Indonesia. Sebanyak 64 pasien Gagal Ginjal Kronik (32 pasien laki-laki dan 32 pasien perempuan) telah terlibat sebagai sampel penelitian ini dan menjawab Ryff’spsychological well-being scale. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa pasien Gagal Ginjal Kronik di Banda Aceh memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi dalam dirinya, ini ditunjukkan dari tingkat penerimaan diri pasien yang tinggi, dan autonomi yang rendah. Di sisi lain, hasil analisis data juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis pada pasien GGK yang ditinjau berdasarkan usia (p = 0.039), dan status pernikahannya (p = 0.021), artinya secara usia diketahui bahwa pasien yang semakin memiliki usia yang tinggi (lansia) memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang muda. Selain itu, tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi juga dimiliki oleh pasien-pasien yang masih memiliki pasangan, dibandingkan pasien yang sudah bercerai atau berpisah dengan pasangannya. Serta hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan laki-laki maupum perempuan, artinya pasien laki-laki maupun pasien perempuan memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang sama (p = 0.240).
<em><span lang="IT">Kecemasan adalah suatu keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang dialami individu ketika berfikir mengenai sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, sehingga menimbulkan perasaan takut, kehati-hatian dan kewaspadaan. </span><span>Salah satu faktor yang membedakan tingkat kecemasan yaitu lingkungan belajar.Perbedaan lingkungan belajar ini ditemukan pada dokter gigi muda dan perawat gigi muda.Lingkungan belajar dokter gigi muda memiliki tuntutan tinggi dan penuh dengan tekanan jiwa, seperti, kurikulum materi yang menuntut dokter gigi muda untuk memiliki bermacam-macam kemampuan dan keahlian, termasuk kemahiran dalam pengetahuan teori, kompetensi klinik, dan keterampilan. Sementara itu, pada lingkungan belajar perawat gigi muda terdapat beban kerja yang lebih bersifat fisik seperti melakukan perawatan ringan, merapikan kursi dental, dan mensterilkan alat-alat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada dokter gigi muda dan perawat gigi muda saat menghadapi pasien.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik proportional sampling. Jumlah keseluruhan subjek penelitian adalah 200 orang, yang terdiri dari 100 orang dokter gigi muda dan 100 orang perawat gigi muda. Data dikumpulkan melalui skala kecemasan yang terdiri dari 28 pernyataan.Analisis data menggunakan teknik Mann-Whitney dengan hasil Z yang di peroleh yaitu sebesar -4,242 dan harga P sebesar 0,000 (P<0,05). Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada dokter gigi muda dan perawat gigi muda saat menghadapi pasien.</span></em>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.