Dari proses pengolahan buah kelapa akan menghasilkan limbah berupa serat kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Potensi sabut kelapa sangat besar, akan tetapi belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif karena kurangnya teknologi alat yang dapat memisahkan komponenkomponen buah kelapa. Proses pengupasan kebanyakan masih dilakukan secara konvensional dengan linggis sehingga selain menguras tenaga juga berbahaya bagi pekerja. Dengan menggunakan cara itu kecepatan pengupasan sabut kelapa dapat mencapai 2 sampai 3 buah kelapa dalam 1 menit. Tujuan penelitian ini adalah membuat mesin pengolah sabut kelapa yang dapat memudahkan pengupasan sabut dan untuk meningkatkan kapasitas produksi pengpasan sabut kelapa. Hasil penelitian desain pengolah sabut kelapa dirancang dengan menggunakan penggerak motor bakar 6.5 HP 3800 rpm, ukuran rangka 90x40x79 cm, menggunakan rangkaian transmisi pullisabuk, rantai sproket dan reducer 1:30 untuk mengurangi kecepatan putaran menjadi 55 rpm, roda gigi diameter 14 cm, 2 buah poros pisau yang berputar berlawanan arah sebagai mesia pengupas sabut kelapa, penutup mesin dengan ukuran 2x45x45 cm untuk memudahkan menahan kelapa yang sedang dikupas. Rancangan mesin yang dibuat mampu memudahkan pengupasan karena langkahyang diperlukan untuk mengupas lebih sedikit dibanding dengan menggunakan linggis sehingga tenaga yang dibutuhkan saat mengupas dengan menggunka mesin ini lebih sedikit pula. Mesin ini dapat mengupas sebuah kelapa selama 14.67 detik atau 4 buah kelapa dalam waktu 1 menit.
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi putaran motor listrik yang dihasilkan maka getaran yang timbul dari pemberat yang melekat pada poros penggerak semakin baik untuk proses pembersihan rumput laut kering. Ini terlihat dari kecepatan motor sebesar 1420 rpm dengan perbandingan puli motor dan puli poros penggerak 1:2 maka kecepatan yang dihasilkan motor penggerak sebesar 710 rpm. Dari 3 sampel hasil pengujian menggunakan mesin ini dihitung rata-rata hasil percobaan sampel pertama sampai ketiga dari 2 kg rumput laut kering menghasilkan kotoran rata-rata 150 gr dalam kurun waktu 15 menit. Kotoran yang dikeluarkan berupa garam, pasir laut serta rumput laut yang memiliki ukuran kurang dari 6 mm dan kotoran asing lainnya yang melekat pada proses pengeringan. Dalam penelitian ini juga dapat diketahui biaya manufaktur mesin pembersih rumput laut kering dengan sistem getar dengan nominal Rp. 4.677.614,- dengan menggunakan komponen mesin dari material St.37.
Dalam dunia industri, efisiensi sangat dibutuhkan untuk mencapaikeuntungan yang setinggi-tingginya. Berbagai cara dilaksanakan untuk mencapaiefisiensi yang diinginkan, termasuk dengan melaksanakan Total ProductiveMaintenance (TPM). Untuk mengetahui sejauh mana efisiensi yang telah dilakukanpada PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk (divisi noddle – pabrikmakassar), dapat dilakukan dengan menghitung Overall Equipment Effectitiness(OEE). OEE diukur melalui availability, performance efficiency dan rate of qualityproduct, kemudian di rincikan kembali pada analisa six big losses. Dari hasil analisamenunjukkan bahwa PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk (divisi noddle– pabrik makassar), berada diatas standar global OEE sebesar 85% (Nakajima,1988).
Modifikasi disain dan pembuatan mesin pencacah es balok untuk mengetahui waktu, serta biaya manufaktur alat pencacah es balok dengan dimensi alat yang yang mempunyai kinerja lebih baik dari alat sebelumnya dan juga untuk membuat hasil cacahan es balok yang lebih seragam. Dasar perancangan dilakukan, dengan pengumpulan data dan infromasi, kunjungan langsung ke kelompok nelayan, perancangan alat, pembuatan alat, pengujian kinerja alat dan pengambilan data kinerja alat dan menghitung biaya perancangan dan pembuatan alat dan pembuatan laporan akhir. Hasil yang di peroleh dalam perancangan untuk total waktu permesinan alat pencacah es balok adalah 46 jam, dari perhitungan permesinan didapatkan biaya manufaktur alat pencacah es balok yaitu sebesar Rp 5.239.077 dan pencapaian kondisi BEP tercapai saat 10.576.107.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem perawatan menggunakan metode perawatan berbasis pada prenventive maintenance. Model sistem perawatan yang dikembangkan adalah model pengelolaan dan penjadwalan kegiatan perawatan. Metode penelitian yang digunakan memiliki kemampuan untuk mengelola workorder dan membuat penjadwalan workorder. Dalam pengembangan prototipe sistem digunakan aplikasi berbasis web untuk interface dan model basis data yang sesuai untuk keperluan penyimpanan data. Sistem yang telah berhasil dibuat akan disimulasikan menggunakan data kegiatan perawatan (SOP) dari manual book. Hasil simulasi menunjukan bahwa sistem perawatan berbasis web ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan penjadwalan kegiatan perawatan. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan penambahan dan pengintegrasian dengan model lain untuk menghasilkan sistem perawatan yang lebih baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.