Abstract: Abstract: This paper reveals the tradition of Javanese people on handling the death. Javanese muslims is understood in a framework of great and little tradition and the meaning in death tradition. Those items when it is revealed and understood practically seems to have a shift. The variation in death tradition because of the distance and the evolution. There are some important highlights; first, Javanese Muslims in understanding and doing the death ritual based on a strong basic as an honour for those who alive and as a symbolic dimension with other nature. Second, Javanese Muslims know that death is a way to go back to Allah so that the everybody should be in a purified condition and still has a belief that Allah is the only one to be worshiped. The people believe that Allah is the Most Forgiving so that Muslims should pray for all the mistakes and bad deed. Abstrak A. PENDAHULUANJawa apabila dipandang dari suku maupun dari pola kehidupannya memiliki akar pengetahuan yang seolah tidak pernah habis untuk digali. Berbagai macam filosofi dari pewayangan, keyakinan, kepercayaan, tradisi, adat maupun praktik-praktik lain selalu memiliki ciri dan sudut pandang yang luhur. Hakikat kemanusiaan ini dipahami sebagai tata cara dalam hidup yang mewujud bersama komponen kebijaksanaan sejak zaman leluhur. Dimensi ini memandang hidup yang dilimpahi berkah oleh suatu kekuatan yang menopang manusia.Nilai-nilai Jawa makin kental ketika bersentuhan dengan Islam sebagai agama rah} matan lil 'a> lami> n. Jawa pun akhirnya membentuk sejarah peradaban, dengan akulturasi budaya dan nilai-nilai yang bersatu-padu. Terlebih lagi, konsep ajaran dari Sunan Kalijaga yang terus menghidupkan nilai-nilai luhur dan melakukan pendekatan dengan cara tasawuf. Oleh karena itulah, Islam di Jawa memiliki karakter khas. Ini tampak pada: 1) varian amalan (ritual) nya, 2) pemaknaan muslim Jawa terhadap amalan (ritual). Hasil penelitian Woodward dan Salim HS (2004: 15), Mçler (2005: 7), Solikhin (2010), dan Ahyani (2012), menjadi salah satu bukti ilmiah dari karakter khas Islam Jawa tersebut yang berusaha mengeksplorasi dimensi batin dan struktur sosial secara seimbang. Faktanya, memang Jawa memiliki konsep-konsep keberhidupan terkait dengan dimensi transobjektif.Dalam buku Rites of Passage, Van Gennep mengungkapkan bahwa masyarakat memiliki tradisi/ritus unik terkait dengan daur hidup mereka, mulai dari lahir, kanak-kanak, remaja, nikah, hingga kematian (Van Gennep, 2006: 203). Dalam konteks ini, bahwa ritual di seputar kematian seseorang di Jawa juga menjadi salah satu tradisi yang unik. Ritus ini dilakukan dengan dasar dan argumentasi yang jelas sehingga menjadi keyakinan di kalangan masyarakat, baik secara normatif (agama) maupun secara sosiologis.Di Jawa, tradisi di seputar kematian Wong Islam Jawa dilakukan dengan dengan cara yang unik, khas, dan seringkali berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. Pada dasarnya, memang Wong Islam Jawa membentuk keyakinan dalam spiritualitas atas pengalaman batin. Oleh ...
Penelitian ini dilatarbelakangi guru belum menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan menarik dalam muatan pembelajaran IPS, sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi. Peneltian ini bertujuan untuk mengembangkan media powerpoint interaktif materi interaksi manusia dengan lingkungannya muatan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Wonorejo 03 Kabupaten Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, data dokumen, dan angket. Hasil penelitian ahli menunjukan bahwa media powerpoint interaktif telah lolos uji kelayakan. Penilaian dari ahli materi mendapatkan persentase 100% termasuk dalam kriteria sangat layak, dan penilaian dari ahli media mendapatkan persentase 100% termasuk dalam kriteria sangat layak. Hasil tanggapan dari siswa dan guru kelas V terhadap media powerpoint interaktif memperoleh persentase sebesar 99,48% dan 100% dengan kategori sangat layak. Simpulan dari penelitian ini adalah media powerpoint interaktif materi interaksi manusia dengan lingkungannya muatan pembelajaran IPS layak digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
Background: Kidney transplantation has been known as a major advancement of modern medicine which provides high-quality life years to patients with irreversible kidney failure (end-stage renal disease, ESRD) worldwide. The first kidney transplantation in Semarang was carried out at Telogorejo Hospital in 1985. Dr. Kariadi Hospital, has also undertaken kidney transplantation 28 times since January 2014 until September 2018. Kidney ischemic time is one of the most important factors which can affect the outcome of kidney transplantation. Prolonged ischemia of the graft can be related to transplantation’s effects. This study aimed to evaluate the influence of warm and cold ischemic time on the outcome of kidney transplantation in Dr. Kariadi Hospital Semarang. Material and Methods: This is an observational, cross-sectional study. The data was collected from medical record of all patients who underwent kidney transplantation from January 2014 until December 2018 and the level of creatinine and urine production before and after transplantation was documented. A total of 28 patients were registered and completed the inclusion criteria. The results of the study were tabulated and statistical analysis was performed using SPSS 23.0. The relationship was declared meaningful if p = 0.05 was obtained. Result: From the analysis of the research that has been done using the Pearson correlation test and hypothesis test Wilcoxon, it was found that there was a relationship between ischemic time and a decrease in creatinine level from r = -0.4489 with a value of p = 0.008. From the analysis of the research, a relationship between ischemic time and urine production was found after transplantation with a value of r = -0.562 and a value of p = 0.002. Conclusion: The results of this study show a strong correlation between the length of total ischemic time with a decrease in creatinine and urine production which means that the longer ischemic time, the lower the decrease in creatinine levels and the lesser the urine production.
In the use of computer devices that are done in recent use for data processing in the form of text, images or video that can be done easily and quickly. But in reality, there are events where the work, in the form of computer files, can be lost so that the required files are missing from the storage media in the computer. In this research will be discussed and presented a comparative analysis of four software for recovery of data that has been deleted. The applications used are OSforensics, GetDataBack, Disk Genius and Diskdigger. The capabilities of such applications in the recovery of deleted data have been tested and analyzed in flash drives. Based on the tests that have been done indicates that the fourth this application can work well in terms of finding deleted data. In addition, this application is also able to recover data or retrieve the already deleted.
<p>Artikel ini akan mendiskusikan alternatif penangkalan dan penanggulangan radikalisme di era disrupsi dan keterbukaan informasi. Radikalisme pada hakikatnya adalah persoalan konflik budaya dalam masyarakat yang plural, sehingga perlu identifikasi, revitalisasi dan reaktualisasi budaya hukum dan kearifan lokal guna menangkal dan menanggulanginya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum kualitatif, dengan pendekatan socio-legal. Subjek dalam penelitian ini adalah stakeholders masyarakat adat sedulur sikep (Kudus & Pati), masyarakat budaya Surakarta maupun komunitas pondok pesantren API Magelang. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, Focus Group Discussion, dan dokumentasi, divalidasi menggunakan teknik cross check triangulasi, dan dianalisis secara kualitatif induktif. Penelitian ini menemukan bahwa kearifan lokal sebagai sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan kebudayaan yang merupakan sub dari budaya hukum adalah kekayaan sekaligus kekuatan (natural resources) untuk dijadikan bingkai kebangsaan sebagai instrumen dalam menciptakan kedamaian, kebersamaan, persatuan, dan keutuhan bangsa. Budaya hukum dan kearifan lokal di Jawa Tengah, memiliki tiga epicentrum, yaitu: komunitas pesantren, komunitas masyarakat adat, dan komunitas masyarakat budaya. Komunitas pesantren merupakan komunitas keagamaan sebagai institusi sosial yang terdiri dari kyai, santri, wali santri dan alumni dalam pola pendidikan, dengan materi dan metode humanistik tertentu untuk mengajarkan nilai-nilai kearifan sehingga menghasilkan perilaku yang santun, sabar, toleran dengan mengedepankan nalar, kasih sayang dan keteladanan. Komunitas masyarakat adat (indigenous peoples) adalah kelompok masyarakat atau suku bangsa yang memiliki asal-usul leluhur (secara turun temurun) di wilayah geografis tertentu, serta memiliki nilai, keyakinan, ekonomi, politik, dan budaya sendiri yang khas. Adapun komunitas masyarakat budaya (cultural society) adalah komunitas sosial yang memiliki akar identitas kuat dan menciptakan rasa memiliki yang kuat (community ownership and identity), dicirikan adanya daya pemikiran kritis (critical thinking); dan daya pemikiran mandiri (independent thinking). Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan integratif dan komprehensif melalui cultural reinforcement, baik soft approach dalam mengkampanyekan pemikiran Islam “rahmatan lil’alamin”, maupun hard approach yang terukur (akurat, presisi dan valid).</p>
<p class="IsiAbstrak">This study analyzes the effect of immersion of H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> (sulfuric acid) solution with a concentration of 10% on porosity, density and compressive strength of mortar with PPC cement and geopolymer with white soil substitution mortar. The purpose of this study was to determine the resistance of mortar with PPC cement and geopolymer with white soil substitution mortar when immersed in 10% H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> solution. The test object was 5x5x5 cm mortar with materials used including fly ash from PLTU Tanjung Jati B Jepara, white soil from Kupang, fine aggregate, water and alkaline activator in the form of a mixture of 8M NaOH and Na<sub>2</sub>SiO<sub>3</sub> and also PPC cement. The composition of the geopolymer mortar mixture is 1binder: 3Fine Aggregate: 0,5Water-Binder Ratio, while the mortar with PPC cement is made with a composition of 1PPC: 3Fine Aggregate: 0,5Water-Cement Ratio. The geopolymer mortar was made in 6 variations with a white soil substitution percentage of 0-25% with an increase of 5% for each variation. Compressive strength testing using a compression test apparatus. The test results show that the variation in the percentage of white soil substitution has less effect on the size of the porosity value. As for the value of compressive strength and density, white soil substitution has an effect, the higher the white soil substitution, the higher the compressive strength and mortar density values. Geopolymer mortar was better to withstand 10% sulfuric acid solution, while mortar with PPC cement had no resistance to 10% sulfuric acid solution because it continued to deteriorate over the course of the day. The greatest compressive strength is in variation IV (15% white soil substitution) of 15,31 MPa at 28 days of age, while the smallest porosity and greatest density are in variation VI (25% white soil substitution) of 0,17% and 2,205 grams/cm<sup>3</sup>.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.