Pengabdian Masyarakat ini di laksnakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan sasaran Petani milenial peserta program YESS Tahun 2021 Kecamatan Pengaron, bertujuan agar bertambahnya pengetahuan dan keterampilan petani Program Yess di Kecamatan Pengaron dalam membuat perencanaan usaha sehingga meningkatkan jumlah wirausahawan-wirausahawan muda di tingkat pedesaan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah meliputi : Presetasi, Tanya Jawab, Praktikum dan Pemantauan. Hasil kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Bimbingan Perencanaan Usaha Bidang Pertanian Pada Petani Proram Yess di Wilayah Binaan BPP Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar menunjukkan: Keterlibatan dan peran serta khalayak sasaran cukup tinggi terutama dilihat dari respons dan tanggapan yang diberikan baik saat presentase materi, tanya jawab maupun pada saat praktik pembuatan perencanaan usaha. Materi yang disampaikan dinilai sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan terutama dalam mendukung kebijakan pemerintah tentang menumbuhkan wirausahawan muda bidang pertanian di tingkat pedesaan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini membawa prospek yang lebih baik dalam menumbuh kembangkan wirausaha dan upaya penciptaan lapangan kerja dari sektor pertanian dalam arti luas khususnya meningkatkan hilirisasi produk.
The Tabing Rimbah Village and Puntik Dalam Village are villages located in Mandastana District. Tabing Rimbah Village with typology B has 482 m2 of land, while Puntik Dalam Village has 91 m2 of land with typology C. From land types B and C tidal in Mandastana District there are different types of land, these differences will affect the production of rice produced which results in the income received by farmers. This study aims to determine the comparative income of rice farming in Karang Hamlet in two different types of tides in Mandastana District. The research was conducted in November 2021. The population was 165 type B rice farmers and 153 type C rice farmers with a sample of 15 type B farmers and 15 type C farmers using a purposive sampling technique. Data analysis used descriptive analysis, cost analysis and income comparison with the T test. The results showed that the income of type B tidal farmers obtained a total explicit cost of Rp. 629,236,127 and type C Rp.610,820,680 while the implicit cost for type B Rp.213,037,500 and type C Rp.203,267,750. With a total cost of Rp.842,273,627 for type B and Rp.814,088,430 for type C. There is a significant average difference in grain and rice income for farmers in type B and C tidal land in Mandastana District.
Desa Mandiangin Barat kecamatan Karang Intan merupakan salah satu desa, dimana mayoritas ini adalah beternak kambing. Usaha ternak kambing dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam komunitas Peternak kambing dan terpusat di jalan Durian RT.02 Desa Mandiangin Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pembinaan dan bimbingan teknis penyediaan pakan hijauan berkualitas pada komunitas peternakan kambing jalan Durian Desa Mandiangin Barat Kecamatan Karang Intan ini dilaksanakan bertujuan agar anggota mampu mengembangkan usaha ternaknya sehingga pendapatan keluarga juga meningkat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini dalah : Presentasi, Tanya jawab, demonstrasi dan pembinaan terhadap peternak kambing. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan ini dapat disimpulkan keterlibatan dan peran serta khalayak sasaran cukup tinggi di lihat dari respon dan tanggapan yang diberikan baik saat penjelasan materi, tanya jawab, demontrasi lapangan maupun saat pemantauan dan pembinaan di lokasi perkandangan ternak. Materi yang diberikan dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam pemeliharaan kambing, hanya saja teknik penyampaiannya disederhanakan melaui gambar-gambar. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini membawa prospek yang lebih baik dalam mengelola penyediaan pakan yang berkecukupan untuk kebutuhan ternak kambing.
Desa Tabing Rimbah dan Desa Puntik Dalam merupakan desa yang terletak di Kecamatan Mandastana. Desa Tabing Rimbah dengan tipologi B lahan 482 m2 sedangkan Desa Puntik Dalam dengan tipologi C lahan 91 m2. Dari tipe lahan B dan C pasang surut di Kecamatan Mandastana terdapat jenis lahan yang berbeda, perbedaan itu akan berpengaruh terhadap produksi beras yang dihasilkan yang berakibat pada pendapatan yang diterima petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi pendapatan usaha tani padi karang dukuh di dua tipe pasang surut yang berbeda Kecamatan Mandastana. Penelitian dilaksanakan pada November 2021. Populasi adalah petani padi tipe B sebanyak 165 orang dan petani padi tipe C sebanyak 153 orang dengan sampel petani tipe B sebanyak 15 orang dan tipe C sebanyak 15 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis biaya dan komparasi pendapatan dengan uji T.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani lahan pasang surut tipe B didapat total biaya ekplisit Rp. 629,236,127 dan tipe C Rp.610,820,680 sedangkan biaya implisit tipe B Rp.213,037,500 dan tipe C Rp.203,267,750. Dengan biaya total pada tipe B Rp.842,273,627 dan tipe C Rp.814,088,430. Terdapat perbedaan rata-rata yang signinifikan pendapatan gabah dan beras pada petani di lahan tipe B dan C lahan pasang surut Kecamatan Mandastana.
Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Pertanian UNISKA Desa Bentok Kampung Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada peternak/masyarakat untuk memanfaatan limbah urin sapi menjadi pupuk organik cair, memberikan dasar dan prinsip-prinsip didalam pembuatan pupuk organik cair berbahan baku urin sapi, dan memberikan pola fikir kepada peternak/masyarakat untuk memanfaatkan limbah cair urin sapi sebagai pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demostrasi. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berjalan lancar dan peserta sangat tertarik dan antusias dengan adanya kegiatan ini terlihat dari banyaknya permasalahan dan pertanyaan yang diajukan dan keinginan untuk akan menggunakan biourin sebagai pupuk organik cair yang kaya akan unsur N, P dan K. Dengan adanya kegiatan ini peserta termotivasi untuk memanfaatkan limbah urin sapi untuk dijadikan biourin yang sebelumnya hanya dibiarkan percuma sebagai limbah cair yang mengeluarkan aroma tidak sedap dan mencemari lingkungan. Peserta mendapatkan ilmu pengetahuan tentang pembuatan biourin serta prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam proses fermentasinya serta cara aplikasinya di lapangan.Kata Kunci : Limbah cair, pupuk organik cair, ramah lingkungan, urin sapi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.