Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat, terutama masyarakat ekonomi menengah dan ekonomi bawah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, jumlah UMKM di Indonesia terus mengalami perkembangan dari tahun 2015, 2016 hingga tahun 2017. Semakin meningkatnya jumlah UMKM menjadikan pelaku UMKM dituntut menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk dapat mempertahankan bisnis yang dijalankan. Strategi bisnis yang dilakukan mengarah pada pengembangan usaha dalam mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Penerapan teknologi informasi (TI) merupakan salah satu cara yang banyak digunakan oleh UMKM dalam mendukung pengelolaan proses bisnisnya. Pengelolaan pemanfaatan TI dalam suatu bisnis tidak terbatas pada ketersediaan tools yang ada, tetapi memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dalam penguasaan TI. Namun, sayangnya belum semua UMKM memiliki SDM yang mendukung untuk pengelolaan TI. Keterbatasan SDM yang dimiliki UMKM bisa disebabkan karena ketidakmampuan pengelola UMKM dalam memanfaatkan penggunaan TI. Konveksi kerudung 'Al-Kattar' merupakan salah satu bentuk usaha yang bisa disebut dengan UMKM. Permasalahan utama yang selalu dihadapi oleh pemilik konveksi adalah apabila jumlah pesanan kerudung dalam kondisi sepi. Pesanan dalam jumlah sedikit berdampak pada beberapa aspek, diantaranya: aspek perekrutan karyawan dan aspek penggajian. Berdasarkan indentifikasi permasalahan, akar permasalahan tersebut muncul karena pemasaran yang dilakukan oleh pihak konveksi Al-Kattar masih dilakukan secara konvensional. Produk jadi yang ditawarkan masih dari mulut ke mulut. Padahal terdapat potensi SDM masyarakat sekitar Al-Kattar seperti ibu rumah tangga dan remaja pengangguran yang mampu menjahit, memiliki smartphone dan memiliki semangat tinggi untuk bekerja. Namun, memang belum banyak SDM yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk melalui smartphone. Permasalahan terhadap pemasaran dilakukan dengan cara adopsi sosial media yang ada dan saat ini banyak digunakan oleh masyarakat. Pemasaran melalui sosial media, dapat memberikan manfaat pada pengembangan usaha dalam mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Hasil proses adopsi yang dilakukan menunjukkan terdapat 5 tahapan, yaitu tahapan pengetahuan, tahapan persuasi, tahapan keputusan, tahapan implementasi, dan tahapan konfirmasi. Dari penerima adopsi juga dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu early adoption, early majority, late majority, dan lagard. Dari hasil pelatihan ini juga menghasilkan berupa: buku modul/materi strategi penjualan secara online melalui social media, akun media pemasaran secara online dan laporan evaluasi dan dokumentasi kegiatan pengabdian masyarakat.
DPTSI is an information technology unit in Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). One of its section is Subdit PSI who is responsible for developing Management Information Systems (MIS) application to other units in ITS. Some problems exist when there is no single procedure available, including unstandardized processes of software development and lack of control in software quality development. A standard operating procedure is needed for this purpose and is constructed according to IT governance best practice framework, i.e. ITIL v3 and COBIT 5. Prior the development of SOP, a gap analysis was conducted to find important activities in software development. As a result, 5 (five) SOPs and 14 forms were developed. The results were then validated through simulation and focus group discussion with Subdit PSI. The research contributes to the implementation of IT governance best practice framework and also serves as a reference for management to standardize IT management process.
The selection of software requirements elicitation techniques is very important for organizations as the first step in the software development process. This study is motivated by the existence of problems, where the organization does not understand the type of software being developed, so it is difficult to determine the right need elicitation technique. In this study, a literature review was used by collecting existing studies. Used 17 studies related to the discussion of elicitation techniques used. This study aims to review previous studies so as to produce recommendations for software requirements elicitation techniques. Based on the study, it can be concluded that interview, prototyping and JAD are most often used in software projects. In addition, for the small-medium scale software projects, more use of interviews, JAD, and ERD-based specifications. Meanwhile, the large-scale software projects involve more stakeholders with elicitation techniques such as group discussions, interviews, and parallel discussions to find joint solutions.
Abstrak: Pemanfaatan media teknologi informasi diperlukan di era transformasi digital yang semakin berkembang. Sektor yang perlu melakukan perubahan dan inovasi yaitu Bidang Pendidikan. Salah satu pemanfaatan media informasi teknologi yaitu Website. Mitra pada pengabdian masyarakat terdiri dari 8 orang guru dan 1 orang guru sekaligus menjadi admin sekolah yang difokuskan pada pengembangan sumber daya. Tujuan PkM untuk melakukan perancangan dan pembuatan website sekolah sebagai sarana promosi. Tahapan pembuatan website sekolah yaitu survei kebutuhan, perancangan menggunakan Content Management System (CMS) yaitu Wordpress, testing, sewa hosting dan domain. Tahapan terakhir adalah pelatihan dan pendampingan kepada guru dan admin sekolah terkait cara mengelola konten website. Hasil evaluasi penggunaan website dengan Technology Acceptance Model (TAM) menunjukkan rata-rata peserta pelatihan setuju bahwa website dapat dioperasikan dengan mudah, memiliki kemanfaatan bagi sekolah, dan stakholder sekolah dapat menerima media berbasis teknologi informasi dalam bentuk website sekolah. Sedangkan evaluasi pengembangan sumber daya manusia menunjukkan peningkatan kemampuan mitra dalam pengelolaan konten informasi dan promosi sekolah.Abstract: Utilization of information technology media is needed when digital transformation is growing. The sector that needs to use innovation is the Education Sector. One of the uses of information technology media is the Website. Community service partners consist of 8 teachers and 1 teacher as well as school admins as resource development. The purpose of PkM is to design and create a website as a means of promotion. The stages of making a website are a needs survey, designing using a Content Management System (CMS) such as WordPress, testing, hosting and domain rental. The last stage is the training and mentoring of teachers and admins on how to manage website content. The results of the evaluation of the use of the website with the Technology Acceptance Model (TAM) showed that the average participant agreed that the website could be operated easily, had benefits for schools, and school stakeholders could accept information technology-based media in the form of a website. Meanwhile, the evaluation of human resource development shows an increase in the ability of partners in managing information content and school promotion.
Penerapan sistem ERP telah menjadi kebutuhan utama bagi perusahaan besar, menengah, ataupun kecil dalam upaya mempermudah proses bisnis mereka. Sistem ERP memiliki manfaat yang besar untuk membantu perusahaan dalam merampingkan proses bisnis, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan pendapatan. Namun, sistem ERP merupakan sistem yang rumit dan kompleks, serta memiliki tingkat kegagalan yang tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu mengidentifikasi critical success factor (CSF) dalam penerapan ERP agar tidak terjadi kegagalan yang dapat merugikan perusahaan. Pada penelitian ini berfokus pada critical success factor sistem ERP pada perusahaan manufaktur di negara berkembang dan negara maju dengan mengkaji 20 studi yang telah ditemukan. Berdasarkan pengkajian dari studi tersebut, ditemukan beberapa CSF yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan penerapan ERP pada perusahaan manufaktur di negara berkembang maupun negara maju. Selain itu, CSF tersebut dapat diklasifikasikan kedalam 2 kategori, yaitu strategik dan taktik. Pada penelitian ini juga memberikan rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan oleh perusahaan terhadap CSF ERP yang didasarkan pada hasil ulasan studi yang digunakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.