Abstract. Indonesia is entering an era of urban settlement transformation from horizontal landed living settlement to low-rise settlement, into the construction of vertical high-rise settlement. This resulted in the landed settlement residents that being moved to high-rise settlement, they have encountered a change of high-rise vertical living culture that different from their living culture before. This study aims to find out the use of shared space in landed living and high-rise settlement. The research method used in this research is qualitative descriptive study. The site of the research is in the landed settlement of Kampung Pulo and the high-rise settlement of Jatinegara Barat. Kampung Pulo settlement is a residence of Jatinegara Barat residents before they are moved. The result of the research shows the change of space use for shared space from landed to high-rise settlement; (1) landed settlement more accommodate the diversity of communal activities than high-rise settlement. (2) in the landed settlement there is a territory transition space that accommodates the needs of interaction, homebased business activities, and play, whereas high-rise settlement there is no more transition space, so the need for interaction and play is contained in the public space, while the trading activities needs are mostly found within the private area. (3) In landed settlements, the shared space used for communal activities is more multifunctional than high rise settlement.
Penyebaran pengunjung yang merata di dalam sebuah pasar sangatlah penting untuk memastikan setiap ruang yang digunakan oleh pedagang ketika berjualan mendapatkan pengunjung atau pembeli, karena sangat berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang di pasar tersebut. Pasar beringharjo memiliki luas bangunan yang sangat besar, namun tidak semua ruang-ruang di dalam pasar tersebut diakses oleh pengunjung bahkan terdapat beberapa ruang yang sepi dari pengunjung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pengunjung dalam mengakses ruang-ruang di dalam Pasar Beringharjo. Metode yang digunakan adalah space syntax dengan menggunakan softaware deptmapX, lalu dikomparasikan dengan metode count gate survey. Dalam penulisan ini hanya membahas pada lantai 1 pasar Beringharjo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan tingkat pergerakan pengunjung pada tiap-tiap ruang di dalam pasar Beringharjo, selain dipengaruhi oleh konfigurasi ruang pada bangunan tersebut, juga dipengaruhi oleh jarak bangunan dari jalan raya, lebar koridor, jalur pedestrian disekitar bangunan, dan jenis dagangan.
Tulisan ini membahas tentang Tipologi Pertumbuhan Rumah Inti pada perumahan. Rumah merupakan tempat yang sangat vital bagi perkembangan manusia, rumah merupakan tempat berteduh dan merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring perkembangan dan penambahan jumlah penduduk, permasalahan terkait rumah hunian juga semakin kompleks. Oleh karena itu, salah satu solusi untuk mempermudah masyarakat dalam memiliki rumah ialah dengan membeli rumah di perumahan nasional maupun perumahan swasta yang terjangkau, yang dikemudian hari dapat bertumbuh, Konsep rumah tumbuh sudah diterapkan diberbagai perumahan di Indonesia, salah satu di antaranya adalah Perumahan Griya Lawu Indah. Dalam praktiknya, terdapat berbagai perbedaan pertumbuhan antara rumah satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penjabaran hasil secara deskriftif. Untuk mempersingkat waktu dan memperdalam data, diambil sampel sebanyak 10 dari 100 rumah. Hasil penelitian menunjukkan 2 tipe pada pertumbuhan, yaitu 6 rumah dengan tipe horizontal dan 4 rumah dengan tipe pertumbuhan vertikal. Kemudian penambahan ruang pada rumah tumbuh di Griya Lawu Indah di dominasi dengan menambahan ruang tidur dan ruang keluarga. Pertumbuhan rumah dan penambahan ruang tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, ketersediaan laha, dan juga kemampuan penghuni itu sendiri.
Kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan merupakan salah satu kawasan peninggalan Pemerintahan Kolonial Belanda di Provinsi Sumatera Utara. Kontinuitas dan eksistensi bangunan – bangunan lama masih terlihat sampai saat ini dan masuk ke dalam bangunan cagar budaya Kota Medan yang harus dilindungi sebagai saksi monumental dari sejarah kawasan bekas pusat Pemerintahan Kolonial Belanda. Seiring berjalannya waktu, kawasan yang awalnya merupakan pusat pemerintahan berkembang menjadi kawasan komersil. Perkembangan kawasan cenderung memperlemah karakter visual Kawasan Lapangan Merdeka, perkembangan tersebut meliputi bangunan – bangunan lama yang berubah secara fisik maupun fungsi dan adanya bangunan baru yang tidak mengikuti citra kolonial kawasan. Perkembangan dan proses modernisasi Kawasan Lapangan Merdeka menjadi dasar persoalan pelestarian dalam mempertahankan karakter visual Kawasan Lapangan Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen – elemen apa saja yang membentuk karakter visual Kawasan Lapangan Merdeka sebagai kawasan peninggalan Kolonial Belanda. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif – kualitatif dengan landasan teori dan permodelan elemen fisik untuk proses analisis. Berdasarkan hasil dan pembahasan, kesimpulan yang diperoleh adalah Berdasarkan analisis dari teori dan temuan di lapangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter visual Kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan sangat kuat dipengaruhi oleh Elemen Fisik kawasan. Bangunan lama peninggalan Pemerintahan Kolonial Belanda yang cukup banyak secara visual sangat menonjol sehingga menjadi kesan utama yang ditangkap oleh pengamat. Faktor penentu karakter visual Kawasan Lapangan Merdeka yaitu pola karakter visual kawasan melalui prinsip ketinggian antar deret bangunan, alignment (kesegarisan) antar deret bangunan, shape (bentuk) fasad berupa pelubang bidang dinding, bentuk atap antar deret bangunan dan ruang antar bangunan (jarak) dari deret bangunan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.