ABSTRAK Ikan Opudi (Telmatherina prognatha) merupakan ikan endemik yang hidup di Danau Matano. Pola pertumbuhan ikan Telmatherina prognatha sangat penting untuk diketahui dalam rangka konservasi jenis dan upaya pengelolaannya. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis distribusi ukuran, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi ikan Opudi (Telmatherina prognatha) tersebut sebagai dasar dalam pengelolaan sumber daya ikan di Danau Matano. Penelitian dilakukan pada bulan MaretAgustus 2018 di Danau Matano di enam lokasi. Pengambilan sampel ikan dilakukan menggunakan jaring berukuran panjang 30 m dan lebar 2 m (ukuran mata jaring 0,5 inci). Ikan yang tertangkap diukur panjang total dan bobot, selanjutnya dianalisis pertumbuhannya. Jumlah ikan yang tertangkap di Danau Matano sebanyak 853 ekor (483 jantan dan 370 betina). Kisaran panjang total ikan yang tertangkap ialah 36,4664,09 mm (rata-rata 51,73±4,74 mm) untuk ikan jantan, sedangkan untuk ikan betina berkisar 32,9366,20 mm (rata-rata 49,81± 5,31 mm). Model hubungan panjang bobot T. prognatha jantan dan betina masing-masing adalah W=0,0004L 2,5995 dan W=0,0006L 2,4875 dengan pola pertumbuhan alometrik negatif. Kisaran faktor kondisi relatif masing-masing adalah 0,9864±0,2084 dan 1,0121±0,1571, dengan nilai yang cukup tinggi pada bulan Juni 2018. Kata kunci: Danau Matano, ikan endemik, pola pertumbuhan, Telmatherina prognatha
Penelitian bertujuan untuk menghasilkan benih ikan nila salin yang tahan terhadap penyakit streptococcocis melalui vaksinasi induk. Vaksin yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Streptococcus sp. yang dilemahkan dengan formalin 3% (v/v). Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-September. Vaksin diinjeksikan pada indukan TKG 2 sebanyak 0,4 mL/kg (konsentrasi 1x109 CFU/mL). Penelitian terdiri dari tiga perlakuan yaitu indukan diinjeksi dengan phosphate buffered saline (PBS) (K), indukan diinjeksi vaksin satu kali (A1), dan indukan diinjeksi vaksin sebanyak dua kali dengan selang waktu dua minggu (A2). Benih yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan, diuji tantang melalui perendaman dengan bakteri Streptococcus sp. 107 CFU/mL selama 30 menit pada 10, 15, dan 20 hari setelah penetasan. Parameter yang diamati adalah penetasan telur, aktivitas lisozim, kematian benih setelah uji tantang, dan persentase kelangsungan hidup relatif (RPS) benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas telur pada perlakuan A2 (92,21%) secara nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan perlakuan induk lainnya, serta aktivitas lisozim (99,47-197,89 U/mL) sampai dengan hari ke-20. Angka kematian pada perlakuan A2 (2,34-45,21%) secara signifikan lebih rendah (P<0,05) dibandingkan perlakuan lain sampai hari ke-20. Nilai RPS indukan A2 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan perlakuan benih dari indukan A1 pada hari ke sepuluh tetapi lebih tinggi pada hari ke 20.
Lake Matano is an ancient lake that has a high endemicity. Opudi fish (Telmatherina prognatha) is an endemic fish that is vulnerable to extinction and needs to be preserved. The threat of invasive species and habitat degradation can cause a decrease in opudi fish populations. This study aimed to examine the growth parameters associated with growth coefficients and mortality in Lake Matano so that population can be sustainable. The study was conducted at Lake Matano from March 2018 to February 2019. Samples of fish were caught using a net bag measuring 30 m long, 2 m wide with a mesh size of 0.5 inches. Analysis of fish growth was based on total length-frequency data. These data were analyzed using the FISAT II software. The sizes of male and female opudi fish obtained ranged from 30-70 mm. Growth patterns of von Bertalanffy butina in male fish are male Lt = 76.50 [1-e-0.46 (t + 0.47)] and female fish Lt = 74.05 [1-e-0.51 (t + 0.52)]. The total mortality value of male fish was higher (Z = 1.65) compared to female fish (Z = 1.50), the natural mortality value of male opudi fish was lower (M = 0.84) compared to that of female fish (M = 0.91). Keywords: endemic fish, growth, mortality, Telmatherina prognatha
This study were aims to test the growth performance of tilapia (Oreochromis niloticus) seeds fed with different quantities of the symbiont, consisting of a probiotic and a prebiotic, such as B. subtilis and banana flour, respectively. This study employs an experimental approach with a completely randomized design (CRD). Furthermore, artificial feeds were prepared as various treatments, consisting of B. subtilis and banana flour concentrations. They include treatment A, which does not contain B. subtilis and banana flour, and also treatment B, C, and D, which consists of B. subtilis at concentrations of 105 CFU/mL, 107 CFU/mL, and 109 CFU/mL, respectively, as well as 1% banana flour. The results obtained showed that weight gain (WG) and specific growth rate SGR were significantly different in treatment B but the survival rate (SR), food conversion rasio (FCR), hepatosomatic index (HSI), and condition factor (K) did not show significant results. Meanwhile, somatic digestive index (DSI) showed a significant difference with treatment A, C, and D, but not with treatment B. However, treatment B showed a relatively better performance based on the SR, FCR, and WG at 96.67 %, 1.05 %, and 3.49 %, respectively.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.