Pembangunan pertanian dengan pendekatan kewirausahaan menjadi solusi yang komprehenshif dan berkelanjutan bagi pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi sosial di wilayah perbatasan Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui 1) pengaruh modal sosial terhadap kompetensi kewirausahaan dan kinerja usahatani, 2) pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan dan kinerja usahatani, dan 3) pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja usahatani. Populasi dalam penelitian ini adalah petani kakao dengan sampel 250 petani yang ditentukan melalui metode purposive sampling. Pengujian model analisis data yang dikembangkan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial dan karakteristik kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja usahatani.
Krayan merupakan salahsatu Kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsungdengan Malaysia. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani, sehingga perlumengoptimalkan kegiatan penyuluhan pertanian agar dapat meningkatkan pengetahuan,sikap danketerampilan petani dalam berusahatani. Tujuan penelitian ini adalah :1) Mengetahui tingkat motivasipetani mengikuti penyuluhan pertanian di Kecamatan Krayan ;2) Mengetahui kualitas Pelayananpenyuluhan pertanian di Kecamatan Krayan dan 3) Menganalisis hubungan antara motivasi petani dankualitas pelayanan penyuluhan di Kecamatan Krayan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan KrayanKabupaten Nunukan pada Bulan Agustus sampai dengan November 2018. Tujuan pertama dan keduadianalisis menggunakan metode deskritif kuantitatif yaitu menggunakan bantuan kuesioner kemudiandata diolah dengan metode skoring berdasarkan skala likert dan dari hasil tabulasi data akandideskripsikan mengenai tingkat motivasi petani dan kualitas pelayanan penyuluhan pertanian diKecamatan Krayan.Tujuan ketiga menggunakan analisis korelasi Spearman Rank (ρ) dengan bantuanSPSS untuk menganalisis hubungan antara motivasi petani dan kualitas pelayanan penyuluhan diKecamatan Krayan. Responden yang diambil sebanyak 40 petani dengan metode quota sampling.Tingkat motivasi dengan indikator motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Tingkat kualitas pelayananpenyuluhan dilihat dari lima dimensi yaitu aspek fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap(responsiviness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty). Hasil penelitian menunjukkan tingkatmotivasi petani 60% dalam kategori tinggi dan 40% sangat tinggi. Persepsi petani mengenai tingkatkualitas pelayanan penyuluhan adalah 5% menyatakan cukup, 42,5% baik dan 52,5% sangata baik.Hubungan antara tingkat motivasi dan tingkat kualitas pelayanan penyuluhan sebesar 0,566 (korelasisedang) dengan signifikansi 0,000 (signifikan).
Saat ini usaha pertanian di Indonesia menghadapi permasalahan yang cukup kompleks, salah satunya ialah kurangnya regenerasi petani. Jumlah petani usia muda terus menurun. Dalam jangka panjang, ketahanan pangan nasional akan semakin rentan jika produksi pangan lebih banyak dilakukan oleh petani berusia lanjut. Masalah penuaan petani ini patut menjadi perhatian semua pihak. Jika kegiatan produksi pangan hanya dilakukan oleh generasi tua, maka perlahan tapi pasti, jumlah petani akan berkurang dari tahun ke tahun. Akibatnya produksi padi juga menurun dan terjadi ketidak-seimbangan antara produksi dengan permintaan. Permintaan pangan terus naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ekonomi dan industri pengolahan makanan. Oleh karena itu, generasi muda perlu didorong untuk terjun di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan produksi pertanian sehingga ketahanan pangan nasional dapat diwujudkan. Tempat pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Ulul Albab Tarakan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang kewirausahaan bidang pertanian dan peluangnya mulai dari hulu sampai hilir dan Meningkatkan soft skill karakter kewirausahaan
Ancaman virus Corona jenis baru (SARS-CoV 2) penyebab Coronavirus Disease (Covid-19) masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Cara lain yang dapat dilakukan menghadapi pandemi ini dengan mengkonsumsi jamu atau simplisia nabati dengan maksud agar daya tahan dan imunitas tubuh meningkat. Namun demikian terbatasnya informasi khususnya dalam menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, maka diperlukan sosialisasi pada masyarakat akan pentingnya imunitas tubuh di masa pandemi ini, salah satunya dengan mengkonsumsi vitamin dan suplemen, misalnya vitamin C yang terdapat pada buah dan mengkonsumsi bahan pangan fungsional, yaitu makanan/minuman yang tidak hanya sekedar mencukupi kebutuhan akan nutrisi saja namun juga dapat memberikan efek terhadap Kesehatan tubuh. Kegiatan ini bertujuan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang Bahan Pangan Potensial Sebagai Imun Booster dan cara mengolahnya sebagai Peluang Usaha di Masa Pandemi Covid-19 yaitu kepada institusi mitra anggota Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Marhamah Kota Tarakan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan dan pendampingan. Adapun hasil dari kegiatan ini berdasarkan kuisioner yang dibagikan kepada peserta pelatihan adalah: 1) Peserta pelatihan memiliki persepsi yang positif terhadap pelatihan yang diberikan; 2) Peserta mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang Bahan Pangan Potensial Sebagai Imun Booster dan cara pengolahannya; 3).Peserta mendapatkan ketrampilan dan pengalaman baru setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, hal ini terbukti dengan respon positif peserta yang tertarik untuk membuka peluang usaha dengan mengolah bahan pangan potensial menjadi jamu/minuman serbuk jahe instan.
Palm oil is one of the leading commodities of Nunukan Regency. However, problems related to institutions that play a role in the downstream agribusiness subsystem are not running optimally. This is due to limited information, weak coordination between institutions, weak capacity and optimization of farmer institutions. Therefore, this study aims to analyze the institutions that play a role in the downstream agribusiness subsystem. The research was conducted in Nunukan Regency, North Kalimantan Province. Data collection was carried out using a descriptive method through an expert system approach with a survey method. Data analysis with Interpretative Structural Modeling (ISM). The results showed that 11 institutions that have an important role in the Downstream Oil Palm Agribusiness Subsystem in Nunukan Regency are (1). Department of Agriculture and Plantation, (2). Agricultural Extension, (3). Bank Rakyat Indonesia Nunukan Regency, (4).GAPOKTAN/Women’s Farmer’s Group/Farmers’ Group, (5) Middlemen, (6) Cooperative Service, (7).Community Empowerment Agency and Village Government, (8). Cooperative Business Unit, (9). Palm Oil Company, (10). Central Bureau of Statistics (11). Agricultural Quarantine Center. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMD), (8). Unit Usaha Koperasi, (9). Perusahaan Sawit, (10). Badan Pusat Statistik (11). Balai Karantina Pertanian.
Ketersediaan beras sebagai komoditas pangan yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitas, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau merupakan persyaratan penting dalam terwujudnya ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk :1) Mengetahui mutu karakteristik beras di Kota Tarakan; 2) Mengetahui pengaruh karakteristik beras terhadap harga beras di Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Guser Kota Tarakan. Responden berjumlah 90 yang ditentukan dengan metode Accident Sampling.nMetode analisis yang digunakan adalah kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan karakteristik kualitas beras yang meliputi butir menir, butir patah, butir merah, butir rusak, butir mengapur, benda asing dan butir kepala. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi yang digunakan melihat pengaruh karakteristik beras terhadap harga jual beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir menir, butir merah dan butir rusak rata-rata memenuhi standar mutu SNI, sedangkan benda asing, butir patah, butir mengapur dan butir kepala rata-rata dibawah standar mutu SNI. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel butir menir, butr merah, butir rusak, butir patah, butir mengapur dan butir kepala berpengaruh signifikan terhadap harga beras, sedangkan butir patah dan benda asing tidak berpengaruh signifikan terhadap harga beras.
Beras merupakan bahan pangan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Penawaran beras di Indonesia terdiri dari produksi dalam negeri dan impor dari negara lain. Ketergantungan terhadap beras impor dari tahun ke tahun cukup tinggi, yaitu 500 ribu sampai 2 juta ton per tahun.Peningkatan produksi padi merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengurangi impor. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis perkembangan penawaran padi Indonesia, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi luas areal panen padi Indonesia, (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhiproduktivitas padiIndonesia dan (4) Menganalisisrespon (elastisitas) penawaran padi Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.Metode analisis yang digunakan yaitu dengan pendekatan model respon penawaran Nerlove. Hasil analisis menunjukkan bahwa elastisitas penawaran padi Indonesia dalam jangka pendek sebesar 0,088 dan elastisitas jangka panjang sebesar 0,153.Hal ini menunjukkan bahwa petani padi respon terhadap perubahan harga. Nilai elastisitas ini berada pada kisaran inelastis, artinya presentase perubahan penawaran lebih kecil daripada harganya yaitu sebesar 0,088 persen dalam jangka pendek dan 0,153 persen dalam jangka panjang sebagai akibat perubahan 1 persen harga gabah.
A farmer who has entrepreneurial behavior will be able to manage his business, look ahead, think calculatingly, look for options from various alternative problems and solutions. The purpose of the study was to determine the characteristics of farmers, farmer entrepreneurial behavior, farmer income and the influence of entrepreneurial behavior on corn farmers' income in Juata Laut Village, North Tarakan District, Tarakan City. The method of determining the sample used is the accidental sampling method with 40 respondents. The data analysis used in this research is descriptive, farming analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that 87.5% of corn farmers were of productive age, most of them had elementary school education (SD), had more than five years of farming experience and had 3-4 family members. Farmers strongly agree with risk-taking behavior, responsive to opportunities, confident, diligent, hard-working, and disciplined. Meanwhile, farmers tend to disagree with innovative behavior and being independent. The average income of farmers is Rp. 4,642,300. The regression results show that the R-square of 0.862, the variables of risk-taking, being independent, confident, diligent and disciplined have a significant effect on the income variable, while being innovative, responsive to opportunities and working hard has no significant effect on the income variable. Key words: corn farmers, entrepreneurial behavior. ABSTRAKSeorang petani yang mempunyai perilaku kewirausahaan akan mampu mengelola usahanya, mampu untuk melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik petani, perilaku kewirausahaan petani, pendapatan petani dan pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan petani Jagung di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode accidental sampling dengan jumlah 40 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis usahatani dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87,5% petani jagung berada pada usia produktif, sebagian besar berpendidikan sekolah dasar (SD), pengalaman berusahatani lebih dari 5 tahun dan memiliki anggota keluarga 3-4 orang. Petani cenderung sangat setuju dengan perilaku pengambilan risiko, tanggap terhadap peluang, percaya diri, tekun berusaha, bekerja keras, dan disiplin. Sedangkan terhadap perilaku inovatif dan bersikap mandiri petani cenderung kurang setuju. Rata-rata pendapatan petani sebesar Rp. 4.642.300. Hasil regresi menunjukkan bahwa R-square sebesar 0,862, variabel pengambilan resiko, bersikap mandiri, percaya diri, tekun berusaha dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan, sedangkan inovatif, tanggap terhadap peluang dan bekerja keras tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan. Kata kunci: perilaku kewirausahaan, petani jagung.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.