Perkawinan pada gelahang merupakan suatu fenomena yang relatif baru bagi orang Bali yang beragama Hindu. Perkawinan pada gelahang dikatakan berbeda dengan dua bentuk perkawinan lainnya yaitu perkawinan biasa dan nyentana. Perbedaan tersebut adalah status pasangan yang setara yaitu sebagai purusa dan pasangan yang memilih perkawinan pada gelahang akan memiliki kewajiban dan tanggung jawab ganda yang tidak dialami oleh pasangan pada perkawinan biasa atau nyentana. Situasi tersebut kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan perkawinan pada gelahang. Mayoritas pasangan menginginkan hubungan perkawinan yang setara dan pasangan harus selalu menyesuaikan pemahaman pribadi terkait apa yang diharapkan terhadap pasangan pada perannya masing-masing untuk mendapatkan kepuasan perkawinan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali kepuasan perkawinan pasangan pada gelahang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan observasi dengan melibatkan tiga pasangan yang menjalani perkawinan pada gelahang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan terkait beratnya pelaksanaan perkawinan pada gelahang tidak memengaruhi pasangan dalam mengevaluasi kepuasan perkawinan. Hal ini dapat terjadi karena perkawinan pada gelahang merupakan satu-satunya solusi bagi kedua belah pihak pasangan. Pasangan perkawinan pada gelahang menunjukkan kepuasan menyangkut 1) perilaku pasangan yang sesuai dengan harapan; 2) keberadaan anak yang sangat berharga; 3) hubungan yang terjalin baik dengan orangtua serta mertua; dan 4) dukungan orang sekitar terkait pelaksanaan perkawinan pada gelahang. Perasaan kurang puas juga dirasakan pasangan perkawinan terkait kondisi ekonomi dan sifat pasangan. Penggunaan kalimat yang sederhana dengan bahasa sehari-hari menjadi saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat memudahkan pengambilan data pada responden penelitian. Kata Kunci: Kepuasan perkawinan, perkawinan pada gelahang, kewajiban ganda
Yajña routines are generally known by the public, especially by Hindus in Bali. However, often the Yajña routine is only seen as a ritual and lacks philosophical understanding. Therefore, it is necessary to conduct further evaluation studies, especially on the understanding of Hindu students in higher education regarding the existence of the Yajña. This research is a field research, with a qualitative descriptive research method. The selection of participants is not directed at the number, but is based on the principles of suitability and adequacy to achieve data saturation. The technique of determining the research subject in this study used purposive sampling, with a psychological approach. The primary data in this study is the result of interviews between researchers and the main resource persons, namely Hindu students of STIKes Wira Medika Bali. Data collection techniques were carried out through interviews, literature and documentation, which were then analyzed using the Colaizzi method. This study aims to transform understanding to the younger generation of Hindus regarding how, what and why the Yajña is carried out. The results showed that the optional dominance of the perception of Hindu students at STIKes Wira Medika Bali towards the implementation of Yajña tends to lead to the context of quantity, which indicates that students tend to more easily understand Yajña in the context of nominal or amount, compared to the quality aspect. This indicates that there is still a need for further improvement of Hindu religious methods and materials, especially in planting an understanding of the existence of Yajña.
The incidence of stroke increases with age, in the literature studies that have been conducted it is stated that women tend to have risk factors for stroke and are more experienced by housewives. The main trigger for housewives having a stroke is stress, so the right solution is needed to reduce stress. In this community service, efforts to overcome the stress suffered by housewives are carried out by increasing understanding in managing stress using the SUPERNOL method. This community service activity aims to make housewives know how to apply the SUPERNOL method to control their stress and avoid strokes or repeated attacks. The method used in this community service is through counseling. Based on the results of the data evaluation on the level of knowledge of housewives in managing stress using the SUPERNOL method, it showed significant changes in managing stress. The pre-test results were initially dominated by a lack of knowledge level of 52%, then the post-test was dominated by good level of knowledge, 80% related to stress control. This incident is due to exposure to appropriate information and in accordance with the conditions experienced will greatly assist a person in making decisions regarding actions to be taken in order to obtain optimal health status and increased public understanding of the conditions experienced will have a positive impact on the behavior to be carried out in daily life . The use of the SUPERNOL method can be said to be effective and efficient because it can be quickly understood by people with stroke, so in the near future it needs to be disseminated not only as a stress controller in stroke patients but also for stress complaints in all walks of life
Kecemasan dan depresi menjadi permasalahan psikologis yang paling sering dialami oleh pasien kanker. Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT) merupakan salah satu intervensi yang digunakan untuk membantu mengatasi dampak psikologis pada pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kecemasan dan depresi pada pasien kanker setelah diberikan intervensi MBCT. Hasil pencarian pada empat database Science Direct, PubMed, Proquest dan Springerlink didapatkan lima artikel yang dianalisis. Proses pengumpulan, seleksi dan analisis berdasarkan empat database dilakukan selama periode bulan Mei 2021- Juni 2021. Pencarian awal dengan menggunakan kata kunci ditemukan sebanyak 475 artikel dari keseluruhan database hingga terseleksi menjadi lima artikel sesuai dengan kriteria dan dilakukan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MBCT (Group & e-MBCT) terbukti dapat menurunkan kecemasan dan depresi pada pasien kanker. Latihan-latihan meditasi dalam MBCT membantu pasien untuk dapat menerima kondisi yang dialami dan menurunkan kemunculan emosi negatif.
Manajemen laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium. Salah satu sistem manajemen mutu untuk menjamin mutu pengelolaannya yaitu menerapkan standar ISO 9001:2015. Laboratorium Klinik Diagnos Denpasar merupakan salah satu laboratorium tingkat madya terletak di pusat Kota Denpasar. Laboratorium Klinik Diagnos Denpasar baru dibuka sejak 10 Januari 2020 dan sedang menuju sertifikasi standar ISO 9001:2015. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan bekerja sama dengan DPW PATELKI Bali sebagai narasumber penyuluhan bagi ATLM. Pemberian kuesioner dilakukan untuk mengukur pengetahuan ATLM tentang ISO 9001:2015. Hasil kuesioner ditabulasi menggunakan uji Paired Sample-T Test dengan hasil p value=0,00. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan ATLM tentang manajemen laboratorium khususnya ISO 9001:2015 setelah diberikan penyuluhan. Dari hasil kegiatan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait manajemen laboratorium, utamanya standar ISO 9001:2015.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.