HighlightsThe diagnosis of epiploic appendagitis is crucial; CT scan imaging is necessary for an accurate diagnosis.CT scan findings are an ovoid mass lesion of fat density, surrounded by a dense rim in all cases.Non-surgical management is preferred with CT controls.

Angka Kecelakaan konstruksi dan kegagalan bangunan konstruksi di Indonesia tergolong cukup tinggi, pada tahun 2017 hingga tahun 2020 tercatat 40 kali kecelakaan konstruksi, dan terdapat 9 kali kejadian kegagalan bangunan konstruksi. Kecelakaan konstruksi dan kegagalan bangunan umumnya disebabkan oleh faktor tidak terpenuhinya standar keselamatan keteknikan konstruksi yang berdampak pada kecelakaan tenaga kerja, pelatan, bahan bangunan, lingkungan dan masyarakat umum (publik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pradikma baru keselamatan konstruksi dan penerapan sesuai regulasi  dengan metode pengumpulan data dan analisis pada studi pustaka dan observasi,  Data berasal dari jurnal, buku atau hasil pembahasan Focus Group Discussion (FGD) keselamatan konstruksi, peraturan perundang-undangan sebagai landasan berpikir.  Kementerian PUPR sebagai pembina penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Indonesia telah berusaha meminimalisir atau menghilangkan masalah kecelakaan konstruksi dan kegagalan bangunan tersebut, melalui Program Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi yang dilaksanakan oleh Komite Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Bangunan Konstruksi, melalui aksi keselamatan konstruksi dengan kegiatan pemantauan dan evaluasi terkait pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (Standar K4), yang meliputi standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar K3, standar prosedur pelaksanaan jasa konstruksi, standar mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi, standar operasi dan pemeliharaan, satandar pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi, standar pengelolaan lingkungan hidup, dan pengelolaan dengan menggunakan sumber daya konstruksi yang kolaboratif, komprehensip dan terintegrasi pada objek pekerjaan konstruksi dengan paradigma baru Keselamatan Konstruksi maka akan tercipta lingkungan pekerjaan pembangunan yang berkesalamatan (Safety First and Zero Accident).

No abstract