Pedagang kaki lima adalah pedagang dengan kemampuan modal yang relatif kecil yang berusaha dibidang produksi dan penjualan barang-barang/jasa-jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan usaha ini biasanya berjualan ditempat-tempat strategis dan penuh keramaian didaerah perkotaan. Penelitian ini berjudul “ Analisis Kualitatif Keberadaan Pedagang Kaki Lima Di Kota Mataram “. Lokasi penelitian di kota Mataram meliputi wilayah Cakranegara, Mataram, dan Rembige dengan jumlah sampel responden sebanyak 48 pedagang kaki lima. Analisis dilakukan secara deskriftif kualitatif dari informasi dan data-data yang dikumpulkan dilapangan melalui wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar atau 75 % pedagang kaki lima yang berjualan di kota Mataram membuka usahanya di atas trotoar dan badan jalan tempat pejalan kaki, yang menggunakan halaman/emperan toko sebanyak 20 %, dan sisanya membuka usaha dihalaman rumah. Sebagian besar produk yang dijual adalah makanan matang siap saji (42 %), makanan belum diproses (23 %) dan 35 % produk bukan makanan. Sedangkan dari pendapatan yang diterima pedagang kaki lima sebulan jika dikaitkan dengan standar Kebutuhan Hidup Layak bagi pekerja/pedagang, dimana 62,4 % kehidupan pedagang kaki lima sudah memenuhi standar KHL sedangkan sisanya 37,6 % masih belum memenuhi KHL, hal ini dikarenakan jumlah tanggungan keluarga yang banyak yaitu antara 4 sampai dengan 5 orang. Bagi pengguna jalan atau pejalan kaki dan kendaraan bermotor pada jalur pendestrian (pendestrian ways) dari 18 responden sebanyak 38 % menyatakan terganggu dengan adanya aktivitas pedagang kaki lima , sedangkan 46 % responden menyatakan tidak terganggu dan 16 % mengatakan agak terganggu. Hendaknya pemerintah daerah kota Mataram melalui Dinas Tata Kota melakukan penertiban dan pengarahan kepada pedagang kaki lima agar mereka tidak memanfaatkan trotoar dan badan jalan untuk berjualan, menyediakan fasilitas parkir dan tempat sampah serta mencarikan area bagi pedagang kaki lima untuk menjaga keindahan dan kenyamanan kota Mataram.
Research Objectives to find out the growth of Regional Native Income (In Indonesia Called PAD) and the form and magnitude of Elasticity of Regional Native Income about the growth rate of Product Domestic Regional Brutto (PDRB) East Lombok Regency and since 2016-2019. This type of research includes descriptive research. This research was conducted in East Lombok Regency of West Nusa Tenggara Province. The data collected in the study include data on the Regional Budget (In Indonesia called APBD) for the last 4 (four) years which include: Regional Revenue, Regional Original Budget, Legal Hain Budget from 2016 to 2019. The results showed that the rate of development of Regional Native Income to Brutto Regional Domestic Product based on Prevailing Prices (In Indonesia called ADHB) East Lombok District in 2016-2019 with an average growth rate for 4 (four) years starting from 2016-2019 reached 10.29 percent. The rate of development of Regional Native Income to Brutto Regional Domestic Product based on Constant Prices in 2010 in East Lombok District in 2016-2019 with an average growth rate for 4 (four) years starting from 2016-2019 reached 11.36 percent. The contribution of the balanced fund to the regional income of East Lombok Regency is so influential that the impact on the rate of economic growth reflected in the growth of Brutto Domestic Regional Product based on Prevailing Prices (In Indonesia such as PDRB ADHB) and Brutto Domestic Regional Product based on Constant Price (In Indonesia called PDRB ADHK) East Lombok Regency for 4 (four) Years (2016-2019) is relatively significant. Pad elasticity to Product Domestic Regional Brutto both based on Prevailing Prices and based on Constant Prices in 2010 on average for the last 4 (four) years shows a trend that is positive or Elastic. This means that if PAD increases by one unit (%), then PDRB will increase by more than one unit (%).
The purpose of this research is to analyze the development of the number of tourism object and the number of tourists on the absorption of labor simultaneously or partially in West Nusa Tenggara during covid-19 pandemic. The method of analysis is descriptive quantitative. The tool of analysis is IMB SPSS. The result of analysis shows that partially the variabel of the number of tourism object (X1) and the number of domestic tourists (X2) has significant effect. Where the variabel of the number of tourism object has significant effect on the absorption of labor due. Simultaneously the variabel of the number of tourism object (X1) and the number of domestic tourists (X2) significantly affect.
Penelitian ini menganalisis untuk membuktikan faktor pendidikan, ekonomi, dan keluarga dapat mempengaruhi adanya pekerja anak di bawah umur di Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara terhadap responden, yaitu pekerja anak itu sendiri sebagai informan utama, orang tua dan keluarga mereka sebagai informan tambahan, pihak Dinas Sosial sebagai informan kunci, serta masyarakat di sekitar lokasi penelitian sebagai informan non-kunci. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kasus pekerja anak di bawah umur di Kota Mataram disebabkan oleh faktor ekonomi, kondisi perekonomian yang buruk mendorong anak untuk ikut bekerja, kemudian faktor tingkat pendidikan orang tua yang rendah, serta faktor keluarga dimana kondisi keluarga seperti broken home atau hidup bersama orang tua tunggal juga menjadi faktor adanya pekerja anak.
Penelitian terdahulu yang dilakukan diberbagai negara menggunakan berbagai macam variabel demografi dalam menentukan atau mempengaruhi pertumbuhan ekonominya. Dalam penelitian ini akan melakukan analisis kesimbangan jangka panjang yang mengkhususkan penggunaan transisi demografi dengan variabel angka fertilas, usia harapan hidup dan rasio ketergantungan penduduk usia muda dalam menentukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama kurun waktu 16 tahun dari tahun 2005 – 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus Dalam penelitian ini, menggunakan model dinamik yang mempertimbangkan dua aspek yakni penurunan model dinamis dan isu statistiknya. dengan Pendekatan Kointegrasi dan Error Corection Model (ECM) dalam jangka pendek kemungkinan terjadi ketidak stabilan hubungan antara total fertilitas, angka harapan hidup, dan rasio kelompok usia muda dengan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya angka ECT telah terkoreksi untuk menciptakan hubungan atau keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek antara total fertilitas, angka harapan hidup, dan rasio kelompok usia muda terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2005-2020.Berdasarkan persamaan jangka pendek dengan menggunakan metode ECM menghasilkan koefisien error corection term (ECT). Koefisien tersebut mengukur respon setiap periode yang menyimpang dari keseimbangan. nilai ECT signifikan yang bermakna model ECM membuktikan bahwa total fertilitas angka harapan hidup , dan rasio kelompok usia muda memiliki keseimbangan jangka panjang, dan jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2005-2020.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.