Pengukuran karakteristik kinerja photovoltaic (PV) membutuhkan suatu lingkungan yang dapat dikondisikan, yaitu pada kondisi radiasi matahari dan suhu standar, sehingga memerlukan peralatan khusus. Cara sederhana untuk melakukan hal ini adalah dengan memodelkan PV tersebut. Metode yang digunakan untuk menggambarkan kurva karakteristik PV adalah dengan menyamakan daya maksimal model dengan daya maksimal datasheet yang diimplementasikan pada MATLAB. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan selisih antara π·ππ,π dengan π·ππ,π adalah 0,000314 W, sedangkan untuk arus hasil simulasi, dibandingkan dengan pengukuran, absolute error rata-rata yang diperoleh sebesar 2,159%. Kurva I-V yang diperoleh pada model ini juga sangat identik dengan kurva I-V yang menggunakan pendekatan dua diode ataupun model satu diode. Hasil simulasi model ini juga dibandingkan dengan model yang sama, menggunakan algoritme MRFO, SFO, COA, WOA, SA, dan GA. Hasilnya menunjukkan kemiripan yang tinggi. Kurva I-V sangat dipengaruhi oleh konstanta π, πΉπ , dan πΉπ. Konstanta π memengaruhi kelengkungan kurva I-V, tepatnya kelengkungan pada π°π, π½π, sedangkan πΉπ memengaruhi kelengkungan kurva I-V sebelum π°π, π½π, dan πΉπ setelah π°π, π½π.
Indonesia is a tropical region with very large solarenergy where an average daily insulation of 4.5 - 4.8 KWh / mΒ² /day. Based on this fact, solar energy is a potential form ofrenewable energy to be developed. This study aims to design aPLTS system which is the initial stage of planning PLTS systemdevelopment. This system Design uses Matlab software byutilizing the Matrix Unit Interface (GUI) Matlab to calculatethe amount of electrical load to be used, battery capacityrequirements, number of solar modules and large capacity ofthe inverter to be used. Location of the measurement datacollection takes place in the city of Pinrang, area of the Suppasub-district shrimp farm. Measurements are conducted todetermine how much solar radiation and air temperature in thepond area.
There are several types of photovoltaic system configurations, one of which is the on-grid PV system. This system is simple compared to other systems. Because there are two different energy sources that can supply the load either together or separately, an analysis of how the irradiation affects the electrical parameters on the load side or the grid itself is required. The goal of this research is to examine the performance of on-grid PV under various irradiation variation, type, and load power to power factor, grid frequency, and load conditions. To measure the performance of on-grid PV, parameter calculations are carried out in the form of PV efficiency, final yield, reference yield, and performance ratio, and the results of measurements of power factor, grid frequency, and load are observed due to variations in irradiation, type, and load power. The results show that the performance of on-grid PV is good; low irradiation can result in a decrease in the grid power factor, while the grid and load frequencies are in normal conditions for various variations of irradiation, type, and load power.
Salah satu energi terbarukan yang berkembang pesat di dunia saat ini adalah energi angin. Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel. Energi angin dapat diambil oleh turbin angin dan dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan mengunakan alat pembangkit listrik yang tepat. Wilayah Indonesia memiliki potensi angin yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan sebagai alternatif pembangkit listrik yang selama ini lebih banyak menggunakan bahan bakar minyak bumi.Pemanfaatan energi angin dapat dilakukan mulai dari kecepatan angin 1,6 m/s sampai dengan 17,1 m/s untuk menghasilkan energi listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi angin dengan baik diperlukan turbin angin yang dapat mengkonversi menjadi energi listrik. pemanfaatan energi angin ini adalah mengubah energi dari angin menjadi energi putar pada kincir angin, lalu kincir angin digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem (konstruksi/bagian-bagian utama) yang dapat meningkatkan safety dan efesiensi dari turbin angin itu sendiri. Bagian Perancangan Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) skala kecil dengan jumlah sudu yang akan digunakan yaitu 3, 4 dan 6 sudu menjadi fokus perancangan Yang dapat diaplikasikan pada kecepatan angin rendah dan arah angin yang berubah-ubah.
I. PENDAHULUANdistribusi tenaga listrik dapat dilihat dari lamanya pemadaman dan banyaknya frekuensi yang terjadi pada konsumen per tahun [2]. Sehingga penyedia ketenagalistrikan yaitu PT. PLN (Persero) berkewajiban untuk menjaga mutu layanannya. Seperti yang disebutkan dalam UU No.30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan pasal 28, dinyatakan bahwa pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik harus memenuhi standar mutu keandalan yang berlaku dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pengguna. Keandalan sistem distribusi diukur dalam suatu indeks keandalan. Indeks keandalan sistem distribusi adalah suatu nilai yang mengukur ketersediaan/tingkat pelayanan penyediaan tenaga listrik ke pengguna atau pelanggan [3], [4]. Indeks keandalan sistem distribusi yang umum digunakan adalah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index). Ketiga nilai indeks keandalan sistem distribusi ini dipengaruhi oleh durasi dan frekuensi gangguan yang menyebabkan terjadinya pemadaman. Indeks keandalan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa metode. Metode-metode tersebut digunakan untuk memperoleh laju kegagalan peralatan yang digunakan dalam suatu sistem distribusi tenaga listrik. Metode tersebut adalah section technique seperti dalam [5]-[8], Failure Mode Effect Analysis (FMEA) seperti dalam [9] dan RIA (Reliability Index Assessment) dalam [9], [10]. MetodePenyulang Malili merupakan salah satu penyulang yang mendapat suplai dari Gardu Induk (GI) Palopo. Hingga saat ini semenjak dioperasikan belum dilakukan perhitungan indeks keandalan berdasarkan konfigurasi jaringan dan standar peralatan yang terhubung pada penyulang ini. sehingga tujuan dari Abstract -This paper discusses the determination of the reliability index of the power distribution system. The reliability of the power distribution system is strongly influenced by the duration and frequency of the disturbance, causing customers not to receive electrical energy. This reliability is measured by indices called SAIFI, SAIDI, and CAIDI. The method used to calculate the failure rate required to determine the reliability indexes are the section technique and Failure Mode Effect Analysis (FMEA). The results obtained using the FMEA method are better results. Compared to PLN's SAIFI and SAIDI standards, the Malili feeder is still quite reliable, because its value is smaller than the PLN standard. However, when compared to the IEEE standard, this Malili feeder is not categorized as reliable because the SAIFI value obtained is still higher. While for SAIDI the value is still below the IEEE standard. To improve the reliability index of this feeder, it is necessary to add a protection component to localize the fault.
Energi matahari merupakan sumber penghidupan bagi makhluk hidup yang tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak akan habis namun gratis. Namun hal ini jarang disadari fungsi dan manfaat matahari yang sangat besar. Salah satu pemanfaatan energi matahari adalah penggunaan panel sel surya (solar cell) sebagai alat pembangkit energi terbarukan yang dapat menghasilkan listrik DC.Penelitian ini bertujuan untuk merancang smart DC house dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Penelitian ini juga bertujuan untuk menghitung daya output dari DC House. Sehubungan dengan itu, penelitian dilakukan dengan perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengujian dan observasi.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa peneliti telah berhasil merancang Smart DC House dengan total kebutuhan energi yang digunakan per hari yaitu 122,2 Wh/hari. Daya output yang diperoleh dari system berkisar sebesar 153 Wh/hari dengan spesifikasi modul surya yang digunakan berkapasitas 50 Wp dengan kapasitas minimum baterai yaitu 38 Ah. Sistem ini dibangun dengan ukuran rumah 112 cm x 70 cm x 40 cmyang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, teras, dan dapur dengan mikrokontroller sebagai prosesesor, sensor yang digunakan adalah sensor LDR, sensor rintik hujan, dan sensor infraredΒ photodiode dengan kelebihan sistem yaitu atap yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatisKeywords:Β PLTS, Arduino Mega, Solar Charge Control
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citationsβcitations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright Β© 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with π for researchers
Part of the Research Solutions Family.