This article discusses engine performance using diesel oil and biodiesel obtained from the reaction of vegetable oils with alcohol through the process of alcoholysis. Tests carried out on variations of diesel oil 100% (B0), 10% biodiesel (B10), 20% biodiesel (B20) and 30% biodiesel (B30). Engine performance testing is carried out at 1500 rpm to 4000 rpm at intervals of 500 rpm. The highest torque is obtained at 2000 rpm using B0, B10 and B20 of 310.3 Nm, 306 Nm and 308.1 Nm, respectively. The highest power is obtained at 3000 rpm using B0, B10 and B20 of 114.7 hp, 115.1 hp and 114.9 hp, respectively. The average fuel consumption with B0, B10 and B20 is 1.42 ml/s, 1.54 m/s, and 1.74 ml/s, respectively. B30 fuel cannot be tested on a vehicle due to detonation so that combustion does not occur completely and B30 fuel properties are incompatible with the vehicle being tested.
Pondok Pesantren merupakan sentral pendidikan tradisional yang merupakan sebuah lembaga di bidang pendidikan dengan basic agama sebagai kurikulum utama. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an "Hasan Munadi" yang berlokasi di desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Tingkat kemampuan berwirausaha terkait dibidang pengelasan masih rendah, karena tidak adanya materi tersebut, Oleh karena itu dilaksanakan pelatihan pengelasan di pondok pesantren yang juga mengarah ke hardskill pengelasan, dan yang dikemudian hari akan dikembangkan ke pendirian unit usaha termasuk sebuah bengkel pengelasan. Penyelenggaraan kegiatan program pelatihan wirausaha Pengelasan ini dilaksanakan dengan beberapa parameter yang dapat dicapai luaran dari kegiatan ini adalah produk berupa kemampuan teknik las dasar yang diperoleh santri dan diharapkan terbentuk wirausaha bengkel pengelasan yang akan bermanfaat bagi lingkungan Pondok Pesantren Tafidzul Qur'an "Hasan Munadi" Karangan Badegan Ponorogo. Tahapan pelaksanaan terdiri dari teori pengelasan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta praktek dan pendampingan pengelasan dasar dan lanjut yang menghasilkan produk berupa tangga lipat. Dan semua materi pengabdian pengelasan mengadopsi materi dari pengajaran praktek pengelasan di politeknik negeri madiun. Hasil dari pengabdian (pelatihan) Pengelasan ini peserta memiliki pengetahuan dalam hal pengelasan, dan dapat menerapkan proses peneglasan dengan mengutamakan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja.
Spesifikasi Prosedur Las (Welding Procedure Specification/WPS) merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan prosedur pengelasan dan memberikan arahan pada juru las untuk menghasilkan mutu produk las sesuai dengan kode dan standar yang telah ditentukan. WPS merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengelasan, sehingga perlu proses kualifikasi. WPS dapat dinyatakan terkualifikasi jika memiliki rekaman kualifikasi prosedur (Procedure Qualification Record/PQR). Tahapan kualifikasi WPS dan PQR adalah pembuatan spesimen, pengelasan spesimen, pengujian dan pemeriksaan hasil pengujian spesimen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian merusak yaitu pengujian tarik dan pengujian tekuk (bending) pada prosedur las plat baja karbon rendah SA-36 dengan proses pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding). Jenis pengujian dan jumlah spesimen mengacu pada standar ASME BPVC (Boiler Pressure Vessel) Section IX. Total jumlah spesimen uji adalah 6 (enam) spesimen dengan rincian yaitu 2 (dua) spesimen uji tarik, 2 (dua) spesimen uji face bend, dan 2 (dua) spesimen uji root bend. Preparasi spesimen pengujian tarik mengacu pada QW-462.1.(a) dan preparasi spesimen pengujian bending mengavcu pada QW-463.1.(a) standar ASME BVPC Section IX. Berdasarkan hasil pengujian tarik spesimen, didapatkan kekuatan tarik maksimum rata-rata sebesar 439,75 MPa dengan lokasi patahan berada di daerah logam dasar (base metal). Mengacu pada syarat keberterimaan (acceptance criteria) uji tarik menurut QW-153.1. standar ASME BPVC Section IX, maka spesimen tersebut dinyatakan lulus uji. Berdasarkan hasil pengujian bending, terdapat cacat terbuka (open discontinuity) maksimum sebesar 1,5 mm. Dengan adanya cacat terbuka
Energi matahari dapat dirubah menjadi energi listrik menggunakan panel surya. Panel surya yang digunakan kebanyakan masih bersifat satis. Hal ini mengakibatkan penyerapan energi matahari tidak bisa secara maksimal. Sehingga energi listrik yang dihasilkan dari panel surya juga tidak maksimal. Agar penyerapan energi matahari dapat diserap oleh panel surya dengan maksimal, maka panel surya harus mempunyai sistem yang selalu mengikuti arah sinar matahari. Penelitian tentang solar tracking ini menggunakan dua motor aktuator untuk penggerak dan berfungsi untuk mengikuti arah sinar matahari. Metode yang diterapkan untuk sistem tracking ini adalah umbrella method. Metode ini menerapkan perilaku orang yang memegang payung untuk melindungi sinar matahari. Penelitian ini menggunakan sensor LDR dan mikrokontroller untuk dapat menggerakan panel surya. Hasil yang didapat dari pengujian adalah daya output pada panel surya lebih besar saat tracking daripada saat statis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.