No abstract

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 6 menyebutkan secara rinci tentang profesi pendidik. Beberapa diantaranya adalah guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara. Disebutkan pula bahwa tutor, instruktur, ataupun fasilitator juga merupakan seorang pendidik. Guru bimbingan dan konseling (BK) sebagai seorang pendidik diharapkan mampu menjalankan tugasnya secara profesional dan menguasai kompetensi sesuai dengan standar dari pemerintah. Wujud nyata guru BK profesional adalah kemampuan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah yang meliputi 17 aspek kompetensi sesuai dengan Permendiknas RI Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Diperlukan wadah organisasi profesi untuk menunjang peningkatan kompetensi ini, salah satunya adalah melalui Komunitas MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling).

Lahirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan desa pengakuan dan kekuasaan baru kepada desa yang selama ini diabaikan dalam pembangunan. Di antara berbagai hal yang tercakup di dalamnya, dana desa merupakan isu yang paling hangat dibicarakan. Desa akan menerima uang dalam jumlah besar tanpa ada presedennya. Sementara sebagian kalangan meragukan kesiapan desa dalam mengelola dana sebesar itu, sebagian lainnya meyakini bahwa desa telah siap. Sesungguhnya, dengan menengok kondisi riil pemerintah dan masyarakat desa saat ini, memang ada risiko bahwa pengelolaan keuangan desa tidak dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel. Kompetensi kepala desa dan pendamping desa menjadi dua faktor kunci krusial dari sisi SDM yang memengaruhi keberhasilan pengelolaan keuangan desa. Agar keuangan desa dapat terkelola dengan baik, dibutuhkan pemeriksaan atas kebijakan yang ada, pengawasan yang kuat, dan peningkatan kapasitas serta kesadaran aparatur desa.

The type of turbine developed is based on the very low head of water potential source for the electric power production. The area of research is focused for the axial water turbine that can be applied at the simple site open channel with has a very low cost and environmental impact compared to the conventional hydro installation. High efficiency of axial turbine which applied to the very low potential head will made this type of turbine can be used at wider potential site. Existing irrigation weir and river area will be the perfect site for this turbine. This paper will compare the effects of the variation of swirl velocity criterion during the design of the blade of guide vane and rotor of the turbine. Effects of the swirl velocity criterion is wider known as a vortex conditions (free vortex, force vortex and swirl velocity constant), and the free vortex is the very popular condition that applied by most of turbine designer, therefore will be interesting to do a comparison against other criterion. ANSYS Fluent will be used for simulation and to determine the predictive performance obtained by each of design criteria.