Numerous studies have shown that there is a positive correlation between the increase of urban built-up areas with elevated Surface Urban Heat Island (UHI) temperature. It can be considered that SUHI is a by-product of urbanisation. The study found that SUHI in Makassar City is seasonal dependent. High surface temperature tends to occur in the dry season within the urban centre, expanding to the South-Eastern. Furthermore, by combining land surface temperature and Local Climate Zone (LCZ) classification scheme, 16 out of 17 local climate zones were identified, excluding LCZ 7 (light built) within the observation year. In detailed, the combination of LCZ 3 class (compact low rise) and LCZ 10 class (industrial), occupied more than 80 % of the total built-up category with a surface temperature range of 11° C and 16° C respectively. Furthermore, the result indicates a homogenous surface temperature within LCZ 3 with a lower SD of 1.40° C compared to LCZ 10 of 1.95° C. Also, the study explored the correlation of various urban and non-urban indices using artificial neural network. Based on the model used, the indices showed poor correlation with LCZ 3 but adversely correlates to LCZ 10. A final loss value of 0.222 in LCZ 10 was obtained. In contrast, LCZ 3 resulted in high final loss value of 146.554. The result indicated that there are other variables which should be considered in exploring SUHI correlation within LCZ 3 (compact low rise) in Makassar City. In contrast, LCZ 10 (industrial) correlate positively with three urban indices, consisting of NDBI (43.94), BI (37.79), and NDBal (34.77). In brief, the result indicated that SUHI phenomenon in LCZ 3 was poorly represented by the model, whereas the level of city development can be predicted better using LCZ 10 (industrial) areas.

Kawasan pesisir Muara Badak memiliki potensi sumber daya dan keanekaragaman hayati yang beragam. Kendati demikian, kawasan pesisir Muara Badak masih dihadapkan pada permasalahan kerusakan ekosistem bawah laut akibat penangkapan ikan dengan cara ilegal dan permasahan sampah di sekitar kawasan pesisir pantai. Program Jaga Pesisir Kita merupakan program pengembangan kawasan pesisir melalui kegiatan rehabilitasi dan pengelolaan potensi keanekaragaman hayati, yang lahir atas dasar inisiasi masyarakat khususnya Komunitas Jejak Pesisir dan POKDARWIS bersama dengan tim CSR PT. Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat daerah pesisir terhadap pentingnya menjaga kelestarian kawasan pesisir. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Masyarakat pesisir Muara Badak berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan pesisir yang dilakukan melalui program Jaga Pesisir Kita dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan dan evaluasi. Melalui program Jaga Pesisir Kita, diharapkan masyarakat berpartisipasi secara aktif dan mandiri dalam mengelola potensi dan sumber daya yang ada di kawasan pesisir Muara Badak sehingga terciptanya kawasan konservasi dan pariwisata terpadu yang ada di pesisir Muara Badak.

Kawasan pesisir Muara Badak memiliki potensi sumber daya dan keanekaragaman hayati yang beragam. Kendati demikian, kawasan pesisir Muara Badak masih dihadapkan pada permasalahan kerusakan ekosistem bawah laut akibat penangkapan ikan dengan cara ilegal dan permasahan sampah di sekitar kawasan pesisir pantai. Program Jaga Pesisir Kita merupakan program pengembangan kawasan pesisir melalui kegiatan rehabilitasi dan pengelolaan potensi keanekaragaman hayati, yang lahir atas dasar inisiasi masyarakat khususnya Komunitas Jejak Pesisir dan POKDARWIS bersama dengan tim CSR PT. Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat daerah pesisir terhadap pentingnya menjaga kelestarian kawasan pesisir. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Masyarakat pesisir Muara Badak berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan pesisir yang dilakukan melalui program Jaga Pesisir Kita dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan dan evaluasi. Melalui program Jaga Pesisir Kita, diharapkan masyarakat berpartisipasi secara aktif dan mandiri dalam mengelola potensi dan sumber daya yang ada di kawasan pesisir Muara Badak sehingga terciptanya kawasan konservasi dan pariwisata terpadu yang ada di pesisir Muara Badak.