As globalization affects national development, it correlates with an increased demand for women's active role in the economic sector. These dual roles, as professionals and as mothers or wives, create dilemmas in the family context. This study aims to conduct an in-depth analysis of the role of career women in parenting patterns. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through observation and interviews and analyzed using triangulation methods. This research comparatively explores the social situation between family and society. The results showed that career women can guarantee a better future for their children through better access to education. However, there are shortcomings in aspects of children's character development, particularly in communication skills and openness to information. Career women also tend to rely on childcare services. In contrast, women who are housewives are not always able to be closely involved with their children. Especially for women who are not mentally ready for marriage, they tend to be less productive.
Abstrak
Globalisasi mempengaruhi pembangunan nasional yang berkorelasi dengan peningkatan tuntutan peran aktif perempuan dalam aspek ekonomi. Peran ganda ini, sebagai profesional dan sebagai ibu atau istri, menciptakan dilema dalam konteks keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam tentang peran wanita karir dalam pola pengasuhan anak. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dan dianalisis menggunakan metode triangulasi. Penelitian ini secara komparatif mengeksplorasi situasi sosial antara keluarga dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita karir dapat memberikan jaminan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak mereka melalui akses pendidikan yang lebih baik. Namun, terdapat kekurangan dalam aspek perkembangan karakter anak, khususnya dalam keterampilan berkomunikasi dan keterbukaan terhadap informasi. Wanita karir juga cenderung mengandalkan layanan penitipan anak. Sebaliknya, wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga tidak selalu dapat terlibat erat dengan anak-anak mereka. Terutama bagi perempuan yang mentalnya belum siap untuk menikah, mereka cenderung menjadi kurang produktif.