<p>Kebocoran selang karet atau elastomer Liquefied<em> Petroleum Gas</em> (LPG)merupakan penyebab utama kebakaran berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini disebabkan belum adanya pencantuman masa kadaluarsa (umur fungsional) selang LPG dalam SNI 7213:2014. Pencantuman umur fungsional selang LPG membutuhkan pendekatan perhitungan umur fungsional. Baik standar internasional, standar nasional, dan tataran ilmu pengetahuan belum membahas ranah ini atau menentukan pendekatan perhitungan umur fungsional selang LPG. Penelitian ini bertujuan mengusulkan metode penentuan umur fungsional khusus untuk produk selang LPG, dengan mempertimbangkan segala aspek penggunaan dari produk tersebut. Metode yang digunakan adalah eksploratif deskriptif dengan kombinasi metode Arrhenius dan metode dalam SNI sebagai titik tolak. Hasilnya diperoleh 3 pendekatan, yaitu: 1) Pendekatan metodeArrhenius, 2) Pendekatan sampel tidak terkondisi, dan 3) Pendekatan sampel terkondisi. Peneliti menyarankan bahwa metode <ins cite="mailto:Ary%20Budi%20Mulyono" datetime="2021-11-25T12:30">pendekatan sampel tidak terkondisi </ins>sangat sesuai digunakan jika variasi selang LPG cukup tinggi karena memerlukan waktu yang relatif cepat, sampel yang mencerminkan kondisi sebenarnya dan biaya yang tidak mahal, adapun metode <ins cite="mailto:Ary%20Budi%20Mulyono" datetime="2021-11-25T12:31">Arrhenius</ins><del cite="mailto:Ary%20Budi%20Mulyono" datetime="2021-11-25T12:31">1</del> dan <ins cite="mailto:Ary%20Budi%20Mulyono" datetime="2021-11-25T12:31">metode pendekatan sampel terkondisi<span style="color: #ff0000;"><span style="text-decoration: line-through;"> </span></span></ins>lebih cocok digunakan ketika produk sebelum dilepas <ins cite="mailto:Ary%20Budi%20Mulyono" datetime="2021-11-25T12:30">ke </ins>pasar.</p>