Who Gets to Play Dirty? Using Legitimacy Theory to Examine Investor Reactions to Differing Modes of Corporate Tax Minimization*

Abstract

This study examines how information about a corporation's tax minimization activities and primary operations jointly influence investor behavior. Prior research identifies fear of investor backlash as a primary curb on corporations' tax minimization. However, evidence for such reactions remains mixed. Drawing on the psychological framework of legitimacy theory, we predict and find that the interaction between operations-level validity and tax-level propriety influences investor behavior. For companies with lower perceived validity in their primary operations, perceived improper tax minimization elicits strong negative reactions from investors, while proper tax minimization partially compensates for a lack of validity. Conversely, companies with greater perceived operational validity are mostly insulated from negative reactions to tax strategies deemed improper. Thus, management concerns over the reputational risks of tax minimization may be misplaced in some contexts, as companies whose primary operations are more valued by society may be afforded more leeway in their tax strategies.

Government environmental concerns and corporate green innovation: Evidence from heavy‐polluting enterprises in China

“…Environmental protection is a common perception and norm of the whole society, and heavy polluters need to comply with common social norms to gain recognition (Gillette & Stinson, 2022). Based on legitimacy theory, firms are motivated to engage in green innovation due to the legitimacy pressure brought about by the government and public opinion (Park et al, 2023).…”

Kinerja Keuangan, Manajemen Laba, Dan Penghindaran Pajak: Apakah CSR Industri Kontroversial Memiliki Peran?

“…Dengan kata lain profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap penghindaran pajak (Maitriyadewi and Noviari 2020;Mao and Wu 2019;Aminah, Chairina, and Sari 2017). Hal tersebut sejalan dengan teori legitimasi yaitu perusahaan dengan kinerja keuangan tinggi memiliki persepsi atau legitimasi yang lebih baik sehingga memiliki kelonggaran untuk terlibat dalam penghindaran pajak dengan resiko yang lebih rendah (Gillette and Stinson 2022). Namun, penelitian lain menemukan hasil berbeda yaitu pengaruh profitabilitas terhadap tindakan penghindaran pajak perusahaan adalah negatif (Kiryanto, Rohmatika, and Amilahaq 2021a;Zhu et al 2019;Anita, Titisari, and Nurlaela 2020).…”

“…Teori legitimasi membingkai kinerja keuangan dan penghindaran pajak, dimana perusahaan dengan kinerja keuangan tinggi memiliki validitas lebih baik dari stakeholder sehingga membuat perusahaan memiliki kelonggaran untuk "play dirty" dengan terlibat dalam strategi penghindaran pajak (Gillette and Stinson 2022). Sejalan dengan dengan hal tersebut, penelitian (Indriyanti and Setiawan 2019)), (Jati, Ulum, and Utomo 2019), (Lestari and Solikhah 2019)), dan (Aminah, Chairina, and Sari 2017)), mengemukakan bahwa ROA selaku indikator profitabilitas yang merupakan cerminan kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak.…”

“…Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian (Maitriyadewi and (Zhu et al 2019;Anita, Titisari, and Nurlaela 2020;Kiryanto, Rohmatika, and Amilahaq 2021b). Hasil ini gagal menunjukkan bukti dari teori legitimasi yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik akan memperoleh legitimasi lebih kuat dari para pemangku kepentingan, sehingga dapat lebih leluasa untuk terlibat dalam praktik penghindaran pajak (Gillette and Stinson 2022). Salah satu penyebab penelitian ini memberikan hasil berbeda dengan yang dihipotesiskan adalah rata-rata kinerja keuangan perusahaan kontroversial yang rendah yaitu hanya sebesar 5,92%.…”