Whistleblowing by accountants: an integration of the fraud pentagon and the extended theory of planned behavior

Abstract

Purpose The purpose of this study is to investigate the factors affecting the whistleblowing intentions (WBI) by Iranian accountants by integrating the fraud pentagon and the extended theory of planned behavior. Design/methodology/approach The population was made up of accountants from all of the 400 companies listed in the Tehran Stock Exchange and the authors used a quantitative survey-based method. Out of a total of 300 questionnaires administered, 171 valid responses were used for analysis. This research used the partial least squares structural equation modeling analysis using SmartPLS 3.3.3 to examine the proposed hypotheses and to analyze the research model. Findings The results indicated that the extended theory of planned behavior components (perceived behavioral control, perceived subjective norms (PSN), perceived moral obligation and attitudes toward whistleblowing) have positive effects on accountants’ internal WBI. The results of investigating the moderating effect of perceived moral intensity (PMI) on the relationship between components of the extended theory of planned behavior and WBI show that PMI moderates the effect of PSN on WBI. Originality/value This study develops the whistleblowing literature by bringing together the components of the fraud pentagon and the extended theory of planned behavior and providing an integrated model. This model, which incorporates many variables from previous research, seeks to provide a comprehensive model for whistleblowing with the expansion of the Brown et al. (2016) model.

The Effect of Fraud Pentagon on Fraudulent Financial Statement of Banking in Indonesia

“…Arrogance is an attitude of superiority and greed that needs to be directed and corrected. However, the results of research conducted by Sarikhani & Ebrahimi (2021) and Manurung & Hardika (2015) stated that there was no significant impact of arrogance on fraud in the report. finance.…”

Intensi Whistleblowing Mahasiswa dan Profesional Akuntansi: Aplikasi Theory Planned of Behavior

“…Meskipun telah ada mekanisme untuk mendeteksi kecurangan seperti audit, namun cara ini memiliki keterbatasan dikarenakan auditor tidak memiliki informasi yang cukup atau bahkan informasi yang mereka terima seringkali didistorsi oleh manajemen. (Sarikhani & Ebrahimi, 2021). Dengan demikian, perlu dilakukan mekanisme lain yang dapat mendeteksi kecurangan tersebut secara masif.…”

“…Kaitannya dengan whistleblowing, akuntan juga dianggap memiliki peran penting lantaran akuntan memiliki akses terhadap informasi akuntansi dan dapat mendeteksi serta melaporkan adanya kecurangan (Brown et al, 2016;dan Lee & Xiao, 2018). Dengan demikikan, mendorong akuntan untuk menggunakan pengetahuannya tersebut dalam praktik whistleblowing merupakan langkah penting untuk mencegah dan mendeteksi adanya kecurangan di dalam perusahaan (Sarikhani & Ebrahimi, 2021). Oleh sebab itu, penting kiranya untuk menginvestigasi lebih lanjut terkait peran akuntan dalam sistem whistleblowing di dalam sebuah organisasi.…”

“…Maka jika merujuk dari TPB, dapat dikatakan bahwa seseorang akan terdorong untuk melaporkan perilaku yang salah atau menyimpang karena tiga faktor utama tersebut. Penelitian terdahulu telah membahas whistleblowing menggunakan TPB, yakni di antaranya adalah (Brown et al, 2016); (Zakaria et al, 2016); (Latan, et al, 2018); (Latan et al, 2019); (Owusu et al, 2020); (Sarikhani & Ebrahimi, 2021) dan (Mustafida & Mursita, 2021). Penelitian tersebut diatas membuktikan bahwa faktor-faktor di dalam TPB seperti sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol atas perilaku memiliki pengaruh positif terhadap intensi seseorang untuk melakukan whistleblowing.…”

“…Kaitannya dengan whistleblowing, dapat dikatakan bahwa semakin seseorang menilai baik bahwa melaporkan atau mengungkapkan tindakan yang menyimpang, maka akan semakin kuat pula intensi orang tersebut untuk mengungkapkan hal tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa perilaku terhadap whistleblowing memiliki hubungan positif dengan intensi untuk melakukan whistleblowing (Brown et al, 2016); (Latan, et al, 2018); (Owusu et al, 2020); (Sarikhani & Ebrahimi, 2021); dan (Mustafida & Mursita, 2021). Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini menduga bahwa intensi whistleblowing mahasiswa dan profesional akuntansi dipengaruhi oleh bagaimana penilaian mereka terhadap whistleblowing.…”