Wet Combing for Head Lice: Feasibility in Mass Screening, Treatment Preference and Outcome

Abstract

SUMMARYThere is no scientific consensus on the best way to control head louse infestation in schoolchildren. A study was conducted to test the feasibility and acceptability of a screening campaign by wet combing and a community approach to head-louse control with home visits, and to explore parents' treatment preferences and treatment outcomes. A non-controlled intervention (advice on treatment options offered to all positive children) was nested within an epidemiological prevalence study. All children in three primary schools in Ghent, Belgium, were invited to take part in screening by wet combing (n=677, 3-11 years). Positive children were offered structural treatment advice, a home visit on day 7, and a check by wet combing on day 14.83% of the children were screened. The prevalence of active infestation (living moving lice) was 13.0% in school 1 and 19.5% in school 3. In school 2, prevalence of signs of active and past infestation was 40.7%. A home visit was made to 58% of the positive children. 85% of the positive children were screened again on day 14. Wet combing was the most widely used treatment, followed by chemical treatment and a combination of the two. In school 1 and 3 51% were cured, and in school 2 24% became nit-free. A wet combing screening campaign and a communityoriented approach to head-louse control is feasible though resource-intensive. The prevalence of head lice was high and the cure rate was low, with either topical treatments or wet combing.

Perilaku Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Sigaranten Sukabumi dalam Penanganan Infestasi Kutu Kepala

“…2,6,12 Hingga saat ini belum ada protokol tetap dalam mengatasi infestasi kutu kepala pada anak usia sekolah dasar. 13 Beragam pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi infestasi kutu kepala di masyarakat adalah dengan mempergunakan pedikulosid seperti permetrin 1% yang dapat dibeli di toko obat, dengan cara mekanik seperti menggunakan sisir serit maupun dengan tangan, ataupun mencukur habis rambut anak laki-laki yang terkena infestasi kutu rambut. 11,14,15 Keberagaman pengobatan kutu rambut itu dapat dipilih dan dilaksanakan mandiri oleh masyarakat.…”

“…Penggunaan sisir serit direkomendasikan karena relatif murah, mudah didapatkan, dan digunakan oleh masyarakat. 11,13 Penggunaan sisir serit banyak digunakan sekarang ini karena masalah resistensi insektisida semakin banyak dilaporkan akhir-akhir ini. 13,15 Penyisiran rambut dengan sisir serit dilakukan saat rambut basah dan disarankan menggunakan kondisioner rambut untuk mengurangi ketidaknyamanan pada waktu menggunakannya.…”

“…11,13 Penggunaan sisir serit banyak digunakan sekarang ini karena masalah resistensi insektisida semakin banyak dilaporkan akhir-akhir ini. 13,15 Penyisiran rambut dengan sisir serit dilakukan saat rambut basah dan disarankan menggunakan kondisioner rambut untuk mengurangi ketidaknyamanan pada waktu menggunakannya. 10,11 Penyisiran rambut pada saat kering dinyatakan tidak efektif.…”

“…Namun, berdasar atas observasi yang menyatakan tidak terdapat perbedaan hasil perilaku pengobatan menggunakan sisir serit dan permetrin, peneliti menganjurkan penggunaan sisir serit mengingat sisir serit murah dan mudah didapat, dan relatif lebih aman karena tidak menggunakan bahan kimia serta tidak memicu resistensi pedikulosid. 11,13 Namun, perilaku pengobatan kutu kepala oleh orangtua pada anaknya sebagian besar belum efektif karena 55% siswa masih terinfestasi kutu kepala.…”