2002
DOI: 10.1093/heapro/17.1.79
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Well-being in schools: a conceptual model

Abstract: Health and well-being have mostly been separated from other aspects of school life. Health services and health education have been available for school-aged children in Western societies for a long time. Recently, more comprehensive school health programmes have been developed, e.g. the WHO 'health promoting school' and 'coordinated school health programme' in the USA. They focus on how to implement health promotion and health education in school. However, a theoretically grounded model based on the sociologic… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

3
177
0
100

Year Published

2009
2009
2023
2023

Publication Types

Select...
5
3

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 260 publications
(280 citation statements)
references
References 24 publications
(29 reference statements)
3
177
0
100
Order By: Relevance
“…Aspek ketiga meliputi pelayanan kepada siswa seperti makan siang di sekolah, pelayanan kesehatan, wali kelas dan guru bimbingan konseling (Konu & Rimpela, 2002). (Konu & Rimpela, 2002) Loving (Hubungan Sosial) Merujuk kepada lingkungan sosial belajar, hubungan siswa guru, hubungan dengan teman sekelas, dinamika kelompok, kekerasan, kerja sama sekolah dengan rumah, pengambilan keputusan di sekolah dan suasana dari keseluruhan organisasi sekolah. Iklim sekolah dan iklim belajar mempunyai dampak pada kesejahteraan dan kepuasan siswa di dalam sekolah.…”
Section: Having (Kondisi Sekolah)unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Aspek ketiga meliputi pelayanan kepada siswa seperti makan siang di sekolah, pelayanan kesehatan, wali kelas dan guru bimbingan konseling (Konu & Rimpela, 2002). (Konu & Rimpela, 2002) Loving (Hubungan Sosial) Merujuk kepada lingkungan sosial belajar, hubungan siswa guru, hubungan dengan teman sekelas, dinamika kelompok, kekerasan, kerja sama sekolah dengan rumah, pengambilan keputusan di sekolah dan suasana dari keseluruhan organisasi sekolah. Iklim sekolah dan iklim belajar mempunyai dampak pada kesejahteraan dan kepuasan siswa di dalam sekolah.…”
Section: Having (Kondisi Sekolah)unclassified
“…Lebih lanjut, hubungan sekolah dengan lingkungan masyarakat adalah penting (misal hubungan dengan masalah sosial dan sistem pelayanan kesehatan). Hubungan siswa dengan guru merupakan peran penting dalam kesejahteraan di sekolah (Konu & Rimpela, 2002).…”
Section: Having (Kondisi Sekolah)unclassified
“…Previous studies suggest that efforts by school staff to create a supportive climate are likely to encourage student engagement, and prevent bullying (Eliot et al, 2010). In addition, supportive schools contribute significantly to the health and well-being of children through empowerment and participation (Konu and Rimpela, 2002;Osterman, 2000). A number of studies have shown that successful participation in school life is associated with school composition, and that, in addition to peer group dynamics, the socio-cultural context of the school matters (Author 2, 2010).…”
Section: The Importance Of the School Environment And Support Structumentioning
confidence: 99%
“…dalam Keyes & Waterman, 2008). Bagi siswa sekolah, pencapaian serta penghargaan terhadap prestasi yang dimiliki dapat meningkatkan kepuasan mereka terhadap kehidupan sekolah yang dijalani (Konu & Rimpela, 2002) Orientasi Belajar Mencari Makna Ramsden (2003) mengemukakan orientasi belajar mencari makna adalah pembelajaran yang diarahkan pada dorongan untuk mengeksplorasi diluar pengetahuan yang diperoleh di sekolah. Orientasi belajar mencari makna, mendasarkan motivasi belajar pada pengembangan diri (aktualisasi diri).…”
Section: Tujuan Dan Aspirasiunclassified
“…Konsep yang bisa digunakan untuk melihat keberhasilan sekolah menjadi positive environment bagi tercapainya peak actualization siswa adalah school wellbeing (kesejahteraan sekolah). Hal tersebut sesuai dengan hasil yang didapat Konu & Rimpela (2002) melalui penelitiannya yang memperlihatkan bahwa untuk mendapat gambaran bagai-mana meningkatkan kesejahteraan siswa di sekolah, dapat digunakan konsep kesejahteraan sekolah. Bornstein, Davidson, Keyes & Moore, 2003), dinyatakan sebagai tercapainya kesuksesan hidup yang ditandai dengan adanya integrasi fungsi fisik, kognitif dan sosio-emosional.…”
unclassified