2017
DOI: 10.52266/tadjid.v1i1.1
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Wajah Islam Nusantara Pada Tradisi Peta Kapanca Dalam Perkawinan Adat Bima

Abstract: Penyelenggaraan peta kapanca dalam masyarakat Bima telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Hadirnya peta kapanca dalam perkawinan adat Bima, merupakan bagian dari respon masyarakat terhadap kebudayaan yang berbasis Islam. Bentuk-bentuk akulturasi Islam dengan budaya Bima atau dalam istilah lain disebut dengan pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca dapat dilihat pada; pertama, pembacaan shalawat dan do’a pada saat dimulainya prosesi boho oi mbaru atau mandi uap dengan bunga-bunga. Kedua, iring… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini juga berlaku dalam praktik perkawinan kelompok masyarakat Bima. Upacara adat pernikahan di Bima umumnya dilakukan setelah musim pengumpulan dan dalam catatan waktu yang sangat lama sesuai Islam, seperti bentangan panjang Maulid, periode Rajab, dan bentangan panjang Zulhijah (Aminullah & Nasaruddin, 2017). Dasar pertimbangan mereka tersebut terletak pada faktor ekonomi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini juga berlaku dalam praktik perkawinan kelompok masyarakat Bima. Upacara adat pernikahan di Bima umumnya dilakukan setelah musim pengumpulan dan dalam catatan waktu yang sangat lama sesuai Islam, seperti bentangan panjang Maulid, periode Rajab, dan bentangan panjang Zulhijah (Aminullah & Nasaruddin, 2017). Dasar pertimbangan mereka tersebut terletak pada faktor ekonomi.…”
Section: Pendahuluanunclassified