2012
DOI: 10.4103/0971-7749.104804
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Waardenburg syndrome 2

Abstract: Waardenburg syndrome (WS) is a rare disease characterised by sensorineural deafness in association with oculocutaneous pigmentary anomalies and dystopia canthorum. In this article, we report a 6-year-old boy with WS2, one of four cl inical types of WS, for its rarity and relative paucity of reports in the otological literature. We also review the relevant literature of this rare disorder.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2016
2016
2016
2016

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(4 citation statements)
references
References 10 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Kelainan ini ditandai dengan gangguan dengar sensorineural, kelainan pigmen (pada kulit, rambut dan iris) dan dystopia canthorum (perubahan ke arah lateral kantus medial dan pungtum lakrimal). 1 Gejala lain yang dapat terjadi adalah rambut yang memutih disekitar dahi (white forelock), rambut yang memutih sebelum usia 30 tahun (premature hair graying), congenital leukoderma, synophyrys (bertemunya kedua alis mata yang tebal), pangkal hidung menonjol dan hipoplasia alae nasi. [1][2][3] Nama sindroma ini diambil dari nama seorang dokter ahli mata yaitu P.J.Waardenburg pada tahun 1947 yang menjelaskan suatu sindrom dengan 6 gambaran klinis yaitu perubahan ke arah lateral dari kantus medial dan pungtum lakrimalis, pangkal hidung yang tinggi, synophyrys, heterokromia iridis, white forelock, ketulian congenital.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Kelainan ini ditandai dengan gangguan dengar sensorineural, kelainan pigmen (pada kulit, rambut dan iris) dan dystopia canthorum (perubahan ke arah lateral kantus medial dan pungtum lakrimal). 1 Gejala lain yang dapat terjadi adalah rambut yang memutih disekitar dahi (white forelock), rambut yang memutih sebelum usia 30 tahun (premature hair graying), congenital leukoderma, synophyrys (bertemunya kedua alis mata yang tebal), pangkal hidung menonjol dan hipoplasia alae nasi. [1][2][3] Nama sindroma ini diambil dari nama seorang dokter ahli mata yaitu P.J.Waardenburg pada tahun 1947 yang menjelaskan suatu sindrom dengan 6 gambaran klinis yaitu perubahan ke arah lateral dari kantus medial dan pungtum lakrimalis, pangkal hidung yang tinggi, synophyrys, heterokromia iridis, white forelock, ketulian congenital.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Gejala untuk sindroma Waardenburg tipe oleh Lui et al adalah adanya 2 gambaran mayor, dengan pengecualian adanya dystopia canthorum dan termasuk didalamnya premature graying. 1,2,4 Dystopia canthorum merupakan gambaran yang paling sering didapatkan pada sindroma Waardenburg tipe 1 yaitu pada 99 % pada penderitanya. Dystopia muncul dengan gambaran blepharophimosis dan dengan penggabungan kelopak mata bagian dalam (inner eyelid).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 2 more Smart Citations