Vitamin E: Mechanism of Its Antioxidant Activity.

Abstract

The antioxidant activity of vitamin E (a-tocopherol) during the peroxidation of unsaturated lipids has been reviewed based on its reaction products. Free-radical scavenging reactions of a-tocopherol take place via the a-tocopheroxyl radical as an intermediate. If a suitable free radical is present, a non-radical product can be formed from the coupling of the free radical with the a-tocopheroxyl radical. The reaction products of a-tocopherol with lipid-peroxyl radicals are 8a-(lipid-dioxy)-a-tocopherones which are hydrolyzed to a-tocopherylquinone. If the supply of oxygen is insufficient, a-tocopherol can trap the carbon-centered radicals of lipids to form 6-0-(lipidalkyl)-a-tocopherols. On the other hand, the dimer and trimer of a-tocopherol is formed by the bimolecular self-reaction of the a-tocopheroxyl radical in a reaction mixture containing a large amount of a-tocopherol. The other product-forming pathway yields isomeric epoxy-a-tocopherylquinones and their precursors, epoxyhydroperoxy-a-tocopherones, but the mechanism of this pathway remains unknown. The reaction products of other vitamin E compounds (7-and 6-tocopherols) during lipid peroxidation are almost the same as those formed from the a-tocopherol. The tocopheroxyl radicals of 7-and 6-tocopherols prefer to react with each other to form dimeric products that are still effective as antioxidants.

Preparation of the Addition Products of α-Tocopherol with Cholesteryl Linoleate-Peroxyl Radicals

“…5,6) Therefore, the formation of these products is consistent with the behavior of a-tocopherol as a chainbreaking antioxidant in biological systems. We have previously reported the isolation and characterization of 8a-(phosphatidylcholine-dioxy)-a-tocopherones as the reaction products of a-tocopherol with peroxyl radicals derived from some molecular species of phosphatidylcholine in liposomes.…”

Pengaruh Mikrosfer Kitosan Minyak Kelapa Sawit pada Ginjal Mus musculus Diinduksi NTA

“…Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa minyak kelapa sawit yang memberikan efek terhadap proteksi ginjal adalah dengan dosis 100 mg/kgBB tikus yang setara dengan 0,14 mg/gBB mencit. 27 Namun belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti efek pemberian minyak kelapa sawit dalam bentuk mikrosfer kitosan dalam menurunkan kadar MDA ginjal.…”

“…27 Namun berdasarkan hasil penelitian, kelompok P2 dengan dosis 0,107 mg/gBB telah memiliki efek yang baik ke ginjal dengan menghasilkan kadar MDA yang lebih kecil secara signifikan dibandingkan KP. Kemungkinan hal ini dikarenakan terjadi peningkatan akumulasi minyak kelapa sawit di ginjal karena pembawa LMWC yang kurang dari 70 kDa.…”

“…Hal ini dikarenakan minyak kelapa sawit memiliki senyawa tokols yang memiliki gugus OH dan bersifat sebagai antioksidan sehingga senyawa ini dapat mendonorkan atom hidrogen untuk menghambat proses peroksidasi lipid sehingga kadar MDA menurun. 26,27 Minyak kelapa sawit ini memiliki sifat non polar sehingga dimetabolisme oleh hati menjadi senyawa yang lebih polar untuk bisa diekskresi ke ginjal. Namun senyawa ini masih memiliki efek dalam menurunkan MDA di ginjal dikarenakan hasil metabolit dari senyawa ini yaitu senyawa turunan karboksietilhidroksikroman yang bersifat polar masih memiliki gugus OH.…”

“…Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa dosis minyak kelapa sawit terbukti menunjukkan efek yang baik terhadap proteksi ginjal pada dosis 100 mg/kgBB tikus atau setara dengan 0,14 mg/gBB mencit dan pada dosis lebih besar sama dengan 200 mg/kgBB tikus tidak menunjukkan hasil yang bagus. 27 Dosis minyak kelapa sawit yang digunakan untuk kelompok P4 adalah 0,21 mg/gBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MDA dengan dosis 0,21 mg/gBB lebih kecil dibandingkan dengan dosis 0,14 mg/gBB.…”