Using WebQual 4.0 For Measuring Quality of E-learning Services During COVID-19 Pandemic

Abstract

The purpose of this study is to measure the quality of website services in the form of STMIK Dipanegara Makassar e-learning in during the COVID-19 pandemic using WebQual 4.0, lecturers and students were asked to do the learning process from home, where STMIK Dipanegara Makassar provided e-learning that could be used by lecturers and students. This study recognizes differences in actual perceptions and ideal expectations of website users in the form of e-learning. The method used is WebQual 4.0, WebQual 4.0 is used to measure usability, quality of information, and quality of service interactions on web pages in the form of e-learning. The results of the study based on the recapitulation of all indicators from 115 respondents consisting of lecturers and students obtained 69.1% agree and 12.8% strongly agree. Combined, the results are 81.9%, and 16.6% disagree and 1.5% strongly disagree. This shows that based on the results of the questionnaire at the time of the e-learning of the COVID-19 pandemic, STMIK Dipanegara Makassar already has a good quality website service, but there are still certain parts that need to be addressed.

Analysis of the Use of Videoconferencing in the Learning Process During the Pandemic at a University in Lima

“…In a study of e-learning, the modern form of online learning, the following benefits were found [13], such as costeffectiveness, learning flexibility and, above all, the independent part.…”

Analisis Website Program Kreativitas Mahasiswa (PKM Center) Universitas Ahmad Dahlan Menggunakan WebQual 4.0

“…Model WebQual 4.0 telah melalui beberapa fase iterasi selama penyusunan instrumen evaluasi yang terbentuk menjadi tiga dimensi utama yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas layanan interaksi [7][8][9][10] [11]. Berbagai penelitian telah mengadaptasi model WebQual untuk menilai kualitas website seperti pada domain website pemerintah [12][13] [14], website jasa layanan [15][16][17], dan website pendidikan [18][19] [20].…”

“…Peneliti [19] menganalisa website yang dimiliki oleh Universitas Telkom untuk mengetahui kesenjangan antara harapan dengan persepsi pengguna, dan menetapkan atribut yang menjadi prioritas untuk dioptimalkan. Peneliti [20] menganalisa e-learning yang dimiliki oleh STMIK Dipanegara Makasar untuk mengetahui tingkat persentase penerimaan pengguna terhadap setiap dimensi atau variabel WebQual.…”

“…Hasil kajian dari peneliti [18][19] [20] menjadi acuan dari penelitian ini, tetapi terdapat beberapa perbedaan seperti objek penelitian adalah website PKM Center Universitas Ahmad Dahlan, dimensi penelitian adalah 3 variabel dari model WebQual 4.0, instrumen penelitian disesuaikan dengan jenis portal berita resmi layanan aktivitas lomba dan menghilangkan unsur transaksi dari model WebQual 4.0. Perbedaan terhadap peneliti [18] terletak pada dimensi kualitas layanan interaksi yang memiliki 6 butir pertanyaan dengan menghapus unsur transaksi, dan pada dimensi kepuasan pengguna yang memiliki 3 butir pertanyaan atau menambahkan 2 butir pertanyaan baru yang relevan.…”

“…Peneliti [19] menggunakan 5 variabel independen dan peneliti [20] menggunakan 4 variabel independen, tetapi tidak membahas dimensi kepuasan pengguna sebagai variabel dependen sehingga kajian komparasi tidak dapat dilakukan. Perbedaan terhadap peneliti [19] terletak pada dimensi kegunaan yang memiliki 7 butir pertanyaan dan dimensi kualitas layanan interaksi yang memiliki 6 butir pertanyaan atau jumlah pertanyaan yang lebih sedikit.…”