2018
DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2018.50.5.2
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Use of Systematic Approach in Accident Risk Analysis for Motorcyclists: A Conceptual Idea

Abstract: Thus far, minimum stopping sight distance (SSD) is determined based on design speed, a minimum reaction time of 1.64 s and a deceleration rate of 3.4 m/s², whereas in certain situations the latter can be shorter than 1 s and higher than 4.5 m/s². Awareness of this can trigger speculative behavior, as can be seen from the choice of speed and/or the critical crossing gap, which is often smaller than the recommended minimum SSD. This study focused on the development of an appropriate minimum SSD model that is sui… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 15 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Such risky behaviour constantly shows in the average speed of motorcyclist in all observed road segment, regardless the fluctuated level of roadside friction. This confirms that the average speed of motorcyclist is relatively constant in any conditions [12]- [14].…”
Section: B Speed Characteristicssupporting
confidence: 79%
“…Such risky behaviour constantly shows in the average speed of motorcyclist in all observed road segment, regardless the fluctuated level of roadside friction. This confirms that the average speed of motorcyclist is relatively constant in any conditions [12]- [14].…”
Section: B Speed Characteristicssupporting
confidence: 79%
“…Pada saat lalu lintas mulai ramai, kecemasan akan tertundanya perjalanan akibat potensi antrian di area simpang tersebut berdampak pada pilihan kecepatan pengemudi arus lalu lintas menerus. Hasil penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa sejumlah pengemudi cenderung meningkatkan kecepatan kendaraannya untuk menghindari tundaan perjalanan akibat manuver belok kanan [8]. Pemahaman menyeluruh yang benar dan kontestual dengan kondisi lapangan merupakan kunci pengelolaan risiko kecelakaan dan sekaligus strategi serta Teknik manajemen dan rekayasa lalu lintas di suatu bagian jalan [9].…”
Section: Peluang Antrian (Qp)unclassified
“…Semakin tinggi kecepatan kendaraan maka semakin besar jarak pandang henti (stopping sight distance) yang dibutuhkan. Tujuan pembatasan kecepatan adalah untuk menyeimbangkan minat mobilitas dan keselamatan dengan memastikan batas kecepatan yang aman dan sesuai dengan kemampuan mengemudi (pengereman) dan kondisi jalan [3]. Proses penetapan batas kecepatan yang di ketahui secara jelas oleh pengendara akan mengarahkan pada pemilihan kecepatan yang logis dan aman [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…3,32) lebih tinggi dari kendaraan ringan yaitu 20,16 km/jam dan 16,79 km/jam untuk kendaraan berat. Kecepatan rerata tersebut lebih rendah dari 40 km/jam, namun terdapat kecepatan mendekati 60 Km/jam Vol 2 No 1 (2022): ETERNITAS:Jurnal Teknik Sipil, Vol 2, No 1 Mei 2022 (P) ISSN 2721-5679 (E) ISSN 2722-466Xsehingga potensi terjadinya kecelakaan fatal cukup tinggi[3],[10]. 2.…”
unclassified