2020
DOI: 10.1097/yco.0000000000000643
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Updates in technology-based interventions for attention deficit hyperactivity disorder

Abstract: Purpose of review Technological advancement has led to the development of novel treatment approaches for attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). This review aims to review recent studies which employ the use of technology to treat ADHD, with particular focus on studies published during a 1-year period from February 2019 to February 2020. Recent findings Most recent studies involved children aged 12 years and below. Interventions included cognitive training through … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 18 publications
(5 citation statements)
references
References 86 publications
0
3
0
Order By: Relevance
“…Intervensi digital terbukti mampu mempengaruhi perubahan gambaran EEG di korteks prefrontal berkaitan dengan fungsi atensi dan regulasi atau pengaturan diri termasuk didalamnya pengaturan emosi dan impulsivitas yang umumnya muncul sebagai gejala anak ADHD. Meskipun demikian, diperlukan studi lain yang lebih rinci untuk memperkuat pengaruh intervensi digital sebagai kombinasi terapi yang efektif untuk mengurangi gejala anak ADHD (Lim et al, 2020). Penelitian serupa dilakukan oleh Koch et al, (2021) bahwa pemanfaatan metode Ambulatory Assessment berbasis aplikasi smartphone yang didalamnya memasukkan fitur e-diary dan dikombinasikan dengan perangkat yang dikenakan pada tubuh (akselerometer, sistem sensor tunggal elektrokardiogram atau aktivitas elektromodal) untuk menyelidiki parameter afektif, fisiologis dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan dalam pemberian intervensi sesuai kebutuhan anak ADHD termasuk didalamnya adalah pengaturan regulasi diri (emosi, perencanaan dan pengorganisasian).…”
Section: Manfaat Intervensi Digital Terhadap Peningkatan Atensi Dan P...unclassified
“…Intervensi digital terbukti mampu mempengaruhi perubahan gambaran EEG di korteks prefrontal berkaitan dengan fungsi atensi dan regulasi atau pengaturan diri termasuk didalamnya pengaturan emosi dan impulsivitas yang umumnya muncul sebagai gejala anak ADHD. Meskipun demikian, diperlukan studi lain yang lebih rinci untuk memperkuat pengaruh intervensi digital sebagai kombinasi terapi yang efektif untuk mengurangi gejala anak ADHD (Lim et al, 2020). Penelitian serupa dilakukan oleh Koch et al, (2021) bahwa pemanfaatan metode Ambulatory Assessment berbasis aplikasi smartphone yang didalamnya memasukkan fitur e-diary dan dikombinasikan dengan perangkat yang dikenakan pada tubuh (akselerometer, sistem sensor tunggal elektrokardiogram atau aktivitas elektromodal) untuk menyelidiki parameter afektif, fisiologis dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan dalam pemberian intervensi sesuai kebutuhan anak ADHD termasuk didalamnya adalah pengaturan regulasi diri (emosi, perencanaan dan pengorganisasian).…”
Section: Manfaat Intervensi Digital Terhadap Peningkatan Atensi Dan P...unclassified
“…Cognitive training using technology in today's youth can be engaging . With combination of augmented reality, neurofeedback and virtual reality the new intervention which is designed is called 'serious games' which aims to improve attention control and set shifting in children with ADHD [25] .…”
Section: Non-pharmacological Managementmentioning
confidence: 99%
“…Medications like central nervous system stimulants like methylphenidate and selective norepinephrine reuptake inhibitors like atomoxetine are used [14]. Traditional physical rehabilitation interventions include Neurofeedback therapy, structured training, floor time therapy, cognitive behavioral therapy, and exercise training [15]. However, these methods have limitations, such as the significant side effects and poor medication treatment compliance [16], lack of variety, poor transferability, low one-on-one intervention efficiency, and high professional requirements for traditional physical rehabilitation interventions [17].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%