Universalising idealism: the cross-cultural case of Russian religious thought

Abstract

The article analyses the idealist dimension of late nineteenth-and early twentieth-century Russian religious thought as it appears in key works by Vladimir Solov'ev (1853-1900), Sergei Bulgakov (1871-1944) and Nikolai Berdiaev (1874-1948. Under the impact of Schelling in particular, these thinkers took religious experience and human consciousness as a starting point for their projects. On the one hand, the article shows that this had a very significant impact also on the way in which they approached classical religious themes. More specifically, it examines how the transmission of idealist philosophy from Western Europe to Russia led to a reinterpretation in the works of these thinkers of certain themes of the Orthodox heritage as well as everyday cultural practices. On the other hand, it points to significant parallels between Russian religious idealism and idealist theology in the West, most notably Paul Tillich. Thus, the transfer of ideas from its Schellingian origin to Russia becomes, the article claims, an example of universalisation, in this case of Shellingian idealism, through the active use and application of ideas and concepts in new contexts.

Foundations of Kurikulum Merdeka development in elementary education (from a philosophical perspective)

“…Ini mencakup apa yang harus dipelajari oleh peserta didik dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Di sisi lain, pengajaran melibatkan implementasi kurikulum tersebut melalui metode-metode pengajaran, tindakan pengajaran oleh guru, serta penyajian materi kepada peserta didik (Mjør, 2021). Pemisahan yang jelas antara kurikulum dan pengajaran memungkinkan pendidik untuk merancang kurikulum yang kuat dan sesuai dengan tujuan pendidikan, sementara juga memberikan fleksibilitas dalam metode pengajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.…”

“…Ini juga menjadi fokus utama dalam kajian filsafat pendidikan, di mana secara spesifik, ruang lingkupnya mencakup: (a) esensi dari pendidikan, (b) sifat dasar manusia, (c) relasi antara filsafat, manusia, pendidikan, keagamaan, dan budaya, (d) interaksi antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori-teori pendidikan, (e) korelasi antara filsafat negara, filsafat pendidikan, dan sistem pendidikan, serta (f) sistem nilai, norma, atau moral yang menjadi tujuan esensial dalam pendidikan. Oleh karena itu, ruang lingkup filsafat pendidikan merangkum segala usaha yang dilakukan manusia untuk memahami esensi dari pendidikan itu sendiri, cara melakukan proses pendidikan, dan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Pendidikan (Mjør, 2021).…”

“…Aliran Perenialisme dalam Kurikulum Pendidikan Dasar menekankan pada pembelajaran nilai-nilai dan pengetahuan yang dianggap abadi dan universal (Mjør, 2021). Dalam dimensi intrakulikuler, pendekatan Perenialisme mendorong pemahaman yang mendalam terhadap pengetahuan esensial yang dianggap penting bagi setiap siswa.…”

Georgii Fedotov as a Theologian of Culture

“…Russian religious thought of the late nineteenth and early twentieth century generally held that the Christian conception of history preserved the meaning of individual lives and efforts, in contrast to the utopian ideology of "progressivism." 5 Fedotov maintains that production, creation, and creativity contribute to life here and now. They might also be contributing to the "heavenly Jerusalem," but this lies beyond our capacity to recognize.…”